Langsung ke konten utama

RESUME DISKUSI MATERI #1 -- BUNDA SAYANG

Sesi Tanya jawab

❓Ria - IIP KalBar
Assalamualaikum Ibu Septi yang di Rahmati Allah.
1. Ibu bagaimana memaksimalkan kalimat produktif di saat kita sedang menghadapi anak yang sedang emosi/tantrum kerena sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya. Apa yang harus kita perbaiki dari diri kita karena pasti ada sesuatu yang salah dari diri kita sehingga anak menjadi mudah emosi?
2. Kedua, selama ini ketika saya berkomunikasi dengan anak akan lebih mudah bagi saya untuk berkomunikasi secara produktif, menjaga intonasi, berhati-hati memilih kata. Namun ketika saya berbicara dengan pasangan sangat mudah sekali sy terpancing emosi terlebih dalam menjaga intonasi. Apakah ada kaitannya dengan tipe seseorang yang cenderung pendiam Bu, Karena yg saya rasakan pendiamnya saya dulu membuat saya kurang pengalaman dalam berkomunikasi atau mengungkapkan sesuatu melalui kata2.
Terima kasih Ibu
✅Jawaban
a.mbak Ria di kalbar, anak emosi/tantrum krn sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya akan menjadi "modus operandi" apabila kita loloskan keinginannya. Maka yg harus kita lakukan adalah jadi raja tega.
"Tidak ada yg berhasil di rumah ini dengan menangis dan teriak-teriak"
Anda tunggu saja sampai nangisnya usai, ambil air wudhu, baru ditanya baik-baik.
Karena menangis/tantrum ketika minta sesuatu adalah tingkat ketrampilan anak yg paling rendah, kalau dg cara ini saja sukses, maka ketrampilan komunikasinya tidak akan naik.
Saat aqil baligh kalau mau minta sesuatu, pakai ngambek.
Saat jadi orangtua kelak, pakai komunikasi tingkat paling rendah yaitu mengancam ke anaknya/pasangan hidupnya.
"Awas ya kalau tidak mau belajar, uang sakunya mama kurangi" ngancam tapi nggak pakai logika, makin parah ini. Jika X ( tidak mau belajar), maka Y ( menjadi tidak paham), bukannya uang sakunya berkurang.
"Pokoknya aku mau mas ngerti ttg aku, kalau begini terus, aku nggak akan ngurusi orangtuamu"
b. Ketika komunikasi dg pasangan, belajarlah untuk memahami Frame of Reference dan Frame of Experience pasangan kita. Setelah itu selesaikan segala macam dendam yg ada, segala tantangan di keluarga yg belum selesai. Mulai gunakan kaidah 2 C, choose the right time, 7-38-55 dll
Insya Allah pola komunikasi kita makin terasah

❓Assalamu'alaikum
Siti-IIP Jatsel
Bu bagaimana ya komunikasi yang tepat untuk menyampaikan tugas kepada rekan kerja agar tidak terkesan memerintah?
Trm ksh..
✅Jawaban
Wa'alaykumsalam mbak siti di jatim selatan. Apabila rekan kerja anda satu level, maka ajaklah diskusi, duduk bareng, paparkan job listnya, kmd tawarkan mau pilih yg mana.
Kalau rekan kerja 1 level di bawah kita dan scr komando memang harus anda perintah, maka sampaikan tugas dg jelas (clear) kasih kesempatan unt tanya ( clarify)

❓Assalamualaikum
Saya Esme dr IIP Bogor...ini pertanyaan saya:
Bagaimana menghadapi anak yg sering frustasi saat tidak bs melakukan sesuatu? Misal sulit memakai celananya, sulit membuka pintu, atau membuka botol minum...Kadang saya membiarkannya untuk berusaha dulu sblm membantunya. memintanya untuk berusaha tenang dan melakukannya perlahan...Namun makin lama saya dtg membantu, makin frustasilah dia dan berhenti berusaha (ujungnya menangis marah)..
bagaimana komunikasi yg efektif agar anak saya mw berusaha terlebih dulu sebelum meminta bantuan...karena saya selalu berusaha mengapresiasi usahanya betapapun hasilnya jauh dr kata memuaskan...Usia anak saya (2th 9bln) .
Terima kasih bu septi
✅Jawaban
Wa'alaykumsalam mbak esme yg ada di Bogor. Apa yg mbak lakukan sudah benar, menunggunya sampai dia bisa, sampai si anak sendiri yg minta bantuan. Selama tidak minta bantuan jangan dibantu. Dia akan belajar menghadapi kefrustasian.
Komunikasi yg efektif adalah sampaikan progress.
"Kak, kemarin kakak hebat, berhasil memakai celana sendiri dalam waktu 15 menit
Sekarang ibu beritahu cara yang lebih cepat ya, biar kakak bisa pakai celana kurang dari 15 menit"

❓Assalamualaikum wr. Wb.
Saya Prima Iip malang.
Bu Septi, setelah baca materi saya bold bagian ini. Karena merasa dekat sekali dengan kehidupan sehari² saya yg tinggal dengan Ibu Mertua. Neneknya si kecil.
*Komunikasi menjadi bermasalah ketika menjadi MEMAKSAKAN pendapatku kepadamu, harus kau pakai sudut pandangku dan singkirkan sudut pandangmu*
*Komunikasi yang sarat dengan aspek emosi terjadi pada anak-anak atau orang yang sudah tua*
Nah, saya merasa sudah mengedepankan nalar bukan emosi. Dengan menjelaskan kenapa ini "tidak bisa dilakukan, tidak boleh dilakukan" dengan mengharap pengertiannya. Setelah penjelasan ini biasanya tetua sulit menerima, Bu. Langsung marah, hingga akhirnya memaksa kami untuk acc maunya Ibu biar ndak marah, sedangkan yg lain mengalah. Kira² kalau untuk yang komunikasi produktif dengan orang yang sudah tua agar FoE/FoR ku dan FoR/FoEmu ==> FoR/FoE kita?
✅Jawaban
Wa'alaykumsalam mb prima yg ada di malang. Komunikasi dg ortu/mertua itu sama dg komunikasi ke anak-anak.
Maka jangan pakai konsep komunikasi ke pasangan ( org dewasa)
Orangtua itu tidak suka digurui, diceramahi,
Orangtua itu senang merdeka
Orangtua itu semua keinginannya ingin terpenuhi
Maka kita yg harus paham
Komunikasi tidak produktif :
"Ibu, cucu-cucu ibu itu sudah harus dididik dengan cara yg berbeda, bukan dg pola ibu dulu"
Komunikasi produktif:
"Ibu, keren ya, bisa mendidik 4 anak di jaman susah ekonomi waktu itu, teknologi juga tidak secanggih sekarang. Kalau untuk cucu, yg hidup di jaman serba canggih ini, ibu ingin pola pendidikan yg seperti apa?"
Kemudian berikan 1 porsi yg ibu sebutkan.
Yg lain akan mbak lakukan.

❓Saya irma dari lampung
Tentang komunikasi dengan anak.. Bagaimana caranya komunikasi yang lebih produktif ke anak yang lebih kritis atau bukan tipe penurut.. Anak saya yang pertama.. Usia 4y selalu punya argumentasi sendiri dalam hal apapun.. Terkadang saya jd terjebak dalam situasi sulit mengendalikan emosi untk menghadapi nya..
Bolehkah kita mengkomunikasikan ekspresi sedih kita karena tingkah atau kelakuan anak2 ke anaknya langsung.. Misal umi sedih kalau kamu.....
Trimaksh bu septi atas pencerahannya
✅Jawaban
mbak Irma di lampung, langkah pertama lakukan tahap memahami , bahwa suka kritis dan berargumentasi itu bagian dari kekuatan anak, yg tidak semua anak punya.
Setelah itu lakukan Reframing ( membangun kembali dari sudut pandang yg berbeda):
Puji : kak, kamu itu jago banget deh memberikan argumentasi dan memberi kritikan tajam.
Berikan peran yg tepat :
Sepertinya bakalan cocok banget nanti kalau dipakai dalam forum debat, jadi pengacara, membela kebenaran, politisi handal dll.
Tempat yg tepat : Gunakan kemampuan itu di pengadilan, lomba debat, dan saat kita berdiskusi keluarga.
Posisi sekarang :
Nah kalau sedang bicara sama ibu, tidak perlu berdebat ya sayang, nanti ibu buatkan forum debat di rumah ini setiap hari sabti, bagaimana?

❓Assalamu'alaikum wrwb, bunda.... saya Ratna dari IIP SUMUT... saya mau nanya... komunikasi seperti apa yg hrs Kita lakukan terhadap teman yg sering kali memonopoli pembicaraan. Bgmn agar komunikasi yg berlangsung dapat produktif dan memuaskan semua pihak... tks
✅Jawaban
wa'alaykumsalam mbak ratna, teman yg memonopoli pembicaraan, harus segera di cut atau dibatasi ruang lingkup bicaranya. Sehingga akan lebih fokus.
Kasih peran secukupnya saja, berikan tim kecil, carikan partner yang cocok. Biasanya orang tipe ini sangat cocok bekerjasama dg tipe server.

❓Tien IIP Makasar
Assalamu'alaikum,
Terima kasih tuk ilmunya yg sangat bermanfaat bu. Pertanyaan saya:
1. Khusus bagi pasutri yg LDR, bgmn sebaikx menyelesaikan mslh RT smntra komunikasi scra langsung bgtu terbatas(aplg porsi non verbal mgkin sulit
diamati). Apakah baik mendiamkan mslhnya dulu smpai ketemu langsung pasangan atau ttp menyelesaikan via tlp or chat wa, meski terasa kurang efektif.
2. Bgmn cara mengkomunikasikan ke suami bahwa istri/perempuan itu adalah makhluk verbal. Sesederhana apapun itu, suami hendaknya ttp bs m'verbalkan pikiran2nya .
Terima kasih,
✅Jawaban
wa'alaykumsalam kak tien di Makassar. LDR harus memperkuat komunikasi jarak jauhnya dengan berbagai media yg ada. Maka pelajari bahasa tulisan, dan investasi pulsa untuk bisa berbicara setiap saat, minimal 1 hari 1 x bicara.
Tidak semua perempuan itu makhluk verbal. Andaikara anda lebih menyukai komunikasi verbal dan suami non verbal, berarti harus saling belajar. Yg verbal belajar non verbal, yg non verbal belajar verbal

❓Fitri Purbasari IIP Depok
Bagaimana mensiasati orang tua bersumbu pendek bu? Terutama saat PMS. Terima kasih.
✅Jawaban
Hilangkan keyakinan bahwa setiap PMS setiap perempuan pasti emosi, dan hal ini kita jadikan permakluman ketika kita sedang bersumbu pendek.# kayak kompor ya
Pengalaman saya, ketika menjelang PMS, saya sudah siap, sebentar lagi ada perubahan hormon. Maka saya ajak hormon-hormon itu berbicara, berubahlah secara baik, sehingga tidak mengganggu fisik dan emosi saya"
Maka mulai dari lulus kuliah sampai sekarang saya tidak pernah emosi menjelang PMS
Bahkan rasa sakitpun bisa saya ajak kompromi. Misal saya sdg sakit kepala, padahal mau jadwal seminar. Maka saya berkomunikasi dg rasa sakit itu.
"Sakit, tolong berkurabg dulu selama 3 jam ya, saya perlu kondisi fit"
Rasa sakitpun patuh, dan setelah 3 jam balik lagi, krn memang fitrahnya harus sakit, maka saya minta tunda saja.
Berlatihlah ini ilmu konunikasi yang lain
Ketika kita sdh bisa berkomunikasi produktif dg diri kita sendiri, pasangan, dan anak-anak, maka kita akan terlatih berkomunikasi dengan makhluk hidup yg lain, termasuk sel, hormon, bakteri, dll.

❓Ibu, ada 3 hal yg ingin saya tanyakan. Mohon penjelasannya.
1. Bagaimana cara agar tetap bisa menggunakan komunikasi produktif kepada anak saat kita sedang ingin marah atau merasa kesal?
2. Apakah FoE bepengaruh terhadap gaya komunikasi terutama dalam hal intonasi dan bahasa tubuh?
3. Jika dalam sebuah rumah tangga komunikasi antar pasangan sudah tidak efektif sehingga sering menimbulkan prasangka bahkan perdebatan, apa langkah pertama yg harus diambil untuk memperbaikinya?
Terima kasih atas jawabannya, Ibu
Savira_IIP Tangerang
✅Jawaban
mbak savira fi Tangerang, kalau ingin marah jangan di dekat anak-anak ya, menyendirilah.
Bila saat ingin marah kita dalam posisi berdiri, duduklah, kalau duduk, berbaringlah, setelah itu segera ambil air wudhu.
Dan saran saya marahlah di back stage anda, tentukan mana ruang back stage, ketika ketemu anak-anak anda sudah masuk on stage lagi.
FoE akan sangat mempengaruhi komunikasi seseorang, baik dari sisi suara, intonasi maupun bahasa tubuh.
Kalau terjadi perselisihan buatlah golden rules, misal tetaplah berkomunikasi seberapapun emosi dll

❓Assalamualaikum bunda
Perkenalkan ,saya Irma dari IIP Sumut Medan. Ingin bertanya nih bunda septi. Saya ibu dr Annisa 2y,8m . Anak saya termasuk anak yang aktif sekali , saat ini berbicara sudah lancar , menanggapi perkataan ortu nya pun sudah bisa. Skrg ini saya hampir kewalahan bun ,setiap kalimat perintah yg saya ucapkan akan selalu ada jawaban dr nisa . Misal " kk sekarang waktunya tidur y ,bsk kita bermain lg" . Nah nisa akan jwb "ndak mau kk main dulu, sy kasih jeda dan sy ulangi lg .dia tidak mau malah marah dan menangis.
1. Apakah komunikasi sy ini kurang tepat bunda?
2. Pertanyaan kedua bun .komunikasi dan pendekatan apa yg hrs sy lakukan kpd annisa kl dia selalu ingin ikut ayah nya bun. Hingga kdg pekerjaan ayahnya tidak siap2 krn hrs diikuti terus.
Terima kasih bunda.
✅Jawaban
Wa'alaykumsalam mbak Irma di Sumut, gunakanlah bahasa yg dipahami anak-anak.
"Annisa, 5 menit lagi kita tidur ya, bunda tunggu di kamar"
Kondisikan lampu, tv, dan semua pekerjaan selesai.
Karena sejatinya secara fitrah anak-anak pasti akan tidur setelah isya, dan bangun saat shubuh. Itu bioritme alamiah anak-anak. Kitalah orang dewasa yg kadang mengubah bioritme tsb.
Maka kembalikan ke fitrah
apabila annisa lebih suka ke ayahnya, maka kondisikan jam berapa saja ayah bisa bersama dengan annisa. Maka spare waktu khusus misal 1 jam bersama annisa sebelum bekerja, shg rutin terpenuhi kebutihan annisa

❓arisa-sidoarjo.
trkait *ganti perintah dengan pilihan*. jika ternyata pemberian waktu yang diberikan tidak dilaksanakan/lewat dari waktu yang ditentukan bagaimana bu supaya anak mau menyegerakan diri? apa perlu ada semacam konsekuensi yang akan diterima anak? misal tidak boleh bermain d luar hari itu.
✅Jawaban
mbak Arisa di Sidoarjo, betul mbak berikan konsekuensi, tapi harus yang masuk logika.
Misal sdh diberi waktu 15 menit buat mengancingkan baju, belum selesai juga, maka konsekuensinya berangkat dengan kancing yg belum sempurna. Bukan tidak boleh main.
Saya dulu pernah memberikan konsekuensi tsb ke anak-anak ketika kecil, sudah dikasih waktu untuk pakai sepatu, tapi muteer saja, resikonyq adalah jalan dengan sepatu satu.
Tapi bahasa tubuh kita mengatakan ini konsekuensi yg asyik meski susah.
Saya ajak mereka bercanda selama jalan, dan saat di angkot baru dibetulkan lagi.
Yang penting jangan buru-buru dihukum.

❓Henny wilda IIP Sumut
Aslkm bunda
Anak pertama saya prempuan 5y, dia mengalami gangguan pendengaran berat. Jika berkomunikasi dengan nya harus menggunakan bahasa isyarat, namun sering sekali saya mengalami kendala dalam berkomunikasi secara produktif, dan mengenai rasa sepertinya anak saya kurang peka bun, bagaimana mengatasi situasi seperti ini bun, selama ini saya sudah mencoba mencari informasi agar bisa berkomunikasi lebih baik, namun sepertinya sampai saat ini komunikasi antara anak saya dan saya masih sering mis. Bagaimana ya bu komunikasi yg produktif dengannya
Yg ke 2
Jika waktu berkomunikasi dengan suami hanya 5 jam dalam sehari dan dengan kondisi menemani anak2 juga. apa sebaiknya yang saya lakukan agar komunikasi menjadi lebih produktif bun.
✅Jawaban
mbak henny wilda di sumut, belajarlah bahasa isyarat dengan baik, ini pelajaran yg diberikan Allah dengan jelas untuk mbak henny lewat ananda.
Jadilah ahli di dalamnya
2. Waktu 5 jam sehari dengan suami, itu luar biasa. Maka ajak berkegiatan bersama anak istri 1 jam saja sehari, sdh terjalin komunikasi yg efektif. Main..main dan main.
Tapi kalau 12 jam bahkan 24 jam bersama tidak ada aktivitas komunikasi, maka apalah arti sebuah waktu?

❓Assalamualaikum bu Septi...
Kalau anak agak susah mengungkapkan perasaan dan menceritakan tentang suatu kejadian yang baru dia alami apa juga karena komunikasi yang tidak produktif bu?
Risa ferina - malang
✅Jawaban
wa'alaykumsalam mbak risa di malang. Harus dilihat dulu mbak, apakah hal tsb karena takut, karena malas ngomong, atau karena lebih senang dg cara lain, misal visual.
Kalau karena takut dan malas ngomong, bisa jadi kita harus mereleksi cara komunikasi kita.
kalau ternyata ingin mengungkapkan dg cara lain, segera kasih kesempatan

❓sasha - Lampung
Bagaimana pola komunikasi ke anak batita dengan penguasaan verbal yang belum terlalu lancar, apakah rumus 7,38,55 tetap berlaku
bagaimana sebaiknya kita bersikap dan berkomunikasi kepada anak yang mendapat kata-kata "ajaib" menjurus negatif dari pergaulannya di luar rumah
bagaimana kami sebagai wanita yang butuh penyaluran kata-kata 20rb setiap harinya, sedangkan pasangan cenderung pasif saat di ajak berkomunikasi
✅Jawaban
mbak sasha di lampung
a. Anak batita itu sedang belajar mengcopy, maka gunakan pola 7-38-55 dengan benar. Kita ortunya harus benar vokal suaranya, intonasi jelas dan bahasa tubuh kita ikut berbicara. Nanti lama-lama kita takjub, mengapa anak-anak ini baru datang saja sdh memberikan rasa bahagia. Nanti kalau sdh besar, baru masuk ruangan org di dalamnya sudah setuju dg apa yg akan diucapkannya. Ini karena pengaruh pola komunikasi yg tepat saat batita.
b. Kalau ada kata ajaib, segera berirahukan artinya, dan tegur unt tidak diucapkan
c. Kalau tidak mendapat saluran bicara, maka anda rekam suara anda, kalau tidak bisa lagi, menulislah, biar huruf demi huruf itu yg berbicara.
Yang pasti jangan paksa suami / anak-anak unt mengubah polanya, kita yg haris bisa berubah dulu

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? ๐Ÿ‘‡ Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in