Langsung ke konten utama

Terimakasih

Terimakasih

Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇

Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10.
.
Niat kita agar hati kita lapang dan ikhlas (nilainya 1)
lalu lulus ujian demi ujian lapang hati, dan belajar darinya (nilainya 10)
.
Nah, untuk itulah Allah membantu kita mencapai nilai 10. Menempa kita agar memiliki nilai lebih, dan seseorang yang lain di kirimkan Allah sebagai ujian agar kita terus melatih hati agar semakin lapang dan ikhlas. Jika demikian, apakah kita tidak layak berterimakasih kepada yang Allah kirim sebagai penguji kita dengan balutan sikap maupun sifatnya? Meskipun perlakuannya buruk lhoo ya. Namanya juga ujian. Better nih ujian menunjukan muka aslinya kan...
.
Saya yakin juga tidak mudah menjadi seorang yg diciptakan sebagai penguji kesabaran. Bisa jadi ia juga hidup dengan rasa malu sesudah 'menguji kesabaran' dan sadar bahwa dirinya salah. Bisa jadi ia juga hidup dalam kepura-puraan sepanjang hidupnya yg di liputi gengsi minta maaf. Bisa jadi iapun lelah hanya mengikuti takdirnya sebagai 'penguji kesabaran' yg pasti banyak orang di luar sana sudah protes kepadanya.
.
Nah kan... tak ada yang sia-sia Allah hadirkan di depan kita. Hanya semata-mata untuk mengabulkan doa-doa terbaik dari kebutuhan hambaNya. Jangan jauh-jauh. saat kita bikin kue pun, Allah bisa jadi senggolin tangan kita ke oven biar kita lebih waspada dan gak sembrono ngangkat kue sebelum waktu gosongnya. :D Ga mungkin kan kita marah-marah balik sama si oven. Toh dia juga sudah ng bantu matengin kue² bikin ngembang cantik.
.
Maafkan lah... berterimakasihlah... dunia ini hanya sebentar. Jika kau sama berlaku buruknya dengan dia, apa bedanya kau dan dia? Toh Allah maha Tahu segalanya. Biarlah keburukannya menjadi urusannya dengan pencipta alam semesta, termasuk penciptanya juga. Jika berterimakasih kepadanya terlalu sulit, bersyukurlah... berterimakasihlah kepada Allah yang telah mengirimkan ia kepadamu.
.
Dan kebaikanmu, keikhlasanmu, kelapangan hatimu, biarlah menjadi rahasia antara kau denganNya. Bermekaran di taman surga, berbuah hingga menanti kau yang memetiknya dengan bahagia kelak.
.
Surga dibungkus dengan hal2 yang menakutkan. Neraka dibungkus dengan hal2 yang menyenangkan. (HR. Muslim)
.
Jika kebersihan adalah sebagian dari iman... maka bantulah hatimu beriman. Setidaknya dengan membersihkannya dari prasangka buruk atas diri sendiri dan orang lain. Toh ini bukan untuk mereka... ini untuk dirimu sendiri. #selfhealing

Di tulis atas dasar pengalaman sehari-hari oleh Prima Dona Dewi Y self healing program

Malang, 12 Mei 2018

Postingan populer dari blog ini

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam

REVIEW IV CHALLENGE I -- KOMUNIKASI PRODUKTIF

_ cemilan rabu #2 _ * BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP HASIL KOMUNIKASI KITA * Bulan ini bagi teman-teman yang sudah bisa menyelesaikan tantangan 10 hari, akan mendapatkan badge yang bertuliskan _ I'm responsible for my communication result _ Artinya apabila hasil komunikasi kita dengan pasangan hidup, dengan anak-anak, dengan teman-teman di komunitas, rekan kerja dan masyarakat sekitar kita, tidak sesuai harapan, maka jangan salahkan penerima pesan, kitalah yang bertanggung jawab untuk mengubah strategi komunikasi kita. Contoh kasus saya pernah jengkel dengan assisten rumah tangga saya yang biasa dipanggil budhe. Berkali-kali diberitahu cara setrika yang benar, tapi hasilnya selalu salah. Kondisi seperti ini biasanya akan menyulut emosi kita ke penerima pesan. Maka saya harus segera mencari orang ketiga untuk cari solusi lain. Saya ceritakan kondisi ini ke pak dodik, beliau hanya menjawab simple "Kalau sekali saja diberitahu langsung paham, maka budhe itu sudah pasti jadi