Langsung ke konten utama

Postingan

Bahaya Warisan Emosi

Emotional Healing , sebuah judul buku yg sebenarnya dari dulu memanggil-manggil buat di baca (antara penasaran dan butuh). Namun karena beberapa hal gak kebeli juga bukunya, sampai saat ini akhirnya saya mengkhatamkannya dalam waktu 3 hari (keburu jatah pinjem). Bagi saya ini adalah buku yg paling cepet saya baca dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Padahal dalam kondisi normal (buku milik sendiri dan sembari momong) saya menghabiskan 1 buku 200 halaman itu antara 1-2 minggu baru khatam. Jadi judulnya... baca cepat, karena the power of kepepet wkwk . Yuhuu, saya baca buku ini dari 'pinjam digital' di iPusnas-- Digital Library Indonesia yang memberi waktu cukup 3 hari saja. Bikin ngos² an di sela momong, garap kerjaan, dan beberes rumah. Kenapa gak beli? Karena oh karena... di toko buku kota sold semua. Dan beli di tobuk online harganya jadi 2x lipat karena ongkirnya seharga 1 buku. Hehe. Maklum domisili di ujung... Namun hal ini tidak mengurangi sedikitpun berkah yang saya dap
Postingan terbaru

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? πŸ‘‡ Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Bakat--Kelemahan dan Kekuatan

sumber: pexels.com Bakat--Kekuatan dan Kelemahan Sudah satu paket dalam kehidupan manusia. Ada kekuatan, ada pula kelemahan. Sebagai orang dewasa, mungkin ini tak lagi jadi masalah besar. Tinggal meninggalkan sisi kelemahan yang membuat kita sulit, atau bersinergi bareng orang terdekat, bahkan orang lain sekalipun asalkan life map kita punya progress yang baik. Tapi, bagaimana dengan anak-anak? Merekapun sama memiliki sisi kekuatan dan kelemahan seperti kita, orang tuanya. Yaaa, meski bisa jadi kekuatan dan kelemahan antara ayah anak atau ibu anak berbeda. Bagi kita bersinergi itu relatif lebih mudah, karena kita sudah bisa menyampaikan apa yang kita harapkan dengan baik kepada yang lain. Namun bagi si kecil, hal ini lumayan rumit dimana anak-anak masih belajar mengutarakan maksud dari yang di katakan terlebih karena tuntutan kebutuhan. Sebagai orang tua, saya pribadi masih memegang pedoman untuk fokus pada potensi kekuatannya. Sebagaimana yang banyak trainer FBE maupun Tal

Day-16 Mengenal Gaya Belajar Anak

Day-16 Mengenal Gaya Belajar Anak Aktifitas kami hari ini beberes rumah dan cucian. Cuciii cuciii... kata Ichan ketika melihat tumpukan cucian dan air mengalir plus busa sabun. Namun hari itu masih pagi dan dingin sekali di rumah kami, maka kami putuskan ichan gak boleh ikutan cuci². Sebagai tolak tangisnya ichan karena dilarang maen cuci², bunda mengganti kegiatan ichan dengan menggantung hanger di jemuran. Berhasil! Sambil menunggu cucian di bilas ichan menggantung satu demi satu hanger, kadang dia marah ketika hanger tidak mau masuk ke lubang tempat jemuran. Atau marah juga ketika hanger tidak bisa keluar dari lubang jemuran. πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ sambil ngomel² tentunya... ketika berhasil melepaskan/memasang hanger ichanpun ngedumel dengan ceria... πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ Saat bilas baju telah selesai, ichan pun turut ngrecoki bak cuci. Dia bagian peres² cucian sambil menadah air tetesan cucian. Sempurna! Basah sudah ichan mandi sama cucian... Tak tertolong. Akhirnya bunda sigap memanaskan air agar ichan bisa

Day-15 Mengenal Gaya Belajar Anak

Day-15 Mengenal Gaya Belajar Anak Hari ini aktifitas kami adalah ngrecokin kakak² main kelereng... πŸ˜‚πŸ˜‚ Ichan masih belum saya kasih fasilitas kelereng, karena serem kan klu tiba² ke makan ichan. Dan di kampung lagi hitz main kelereng. Di halaman rumah avalaible banget untuk main kelereng karena halaman kami masih berupa tanah padat. Ok. Jadi deh ichan rajin banget ngajak keluar, kadang suka niruin kakak yg ambil kelereng, di lempar, atau niruin kakak yg gelantungan di pohon rambutan. Nirunya masih sebatas mencoba yaa... belum berhasil pasti. πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ Hasil Pengamatan Aktifitas πŸ‘‚Auditory 🌟 πŸ‘€Visual 🌟🌟🌟 πŸƒKinesthetic 🌟🌟🌟 #Tantangan10Hari #Level4 #KuliahBunsayIIP #GayaBelajarAnak