Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

"Love will find the way..."

(by Virginia Satir...) but i'm proudly present it just for to know yu so well. "i want to love you without clutching you. Appreciate you without invading. Invite you without demanding. Criticize you without blaming. And help you without insulting. If i can have the same from you then we can truly enrich each other..." @myBed room, (Boy, i hope so with us...) 04:45 p.m 190511

Belajar dari "Pohon..."

1. Pohon tidak makan dari buahnya sendiri. Buah adalah hasil dari pohon. Darimana pohon memperoleh makan? Pohon memperoleh makan dari tanah. Semakin dalam akarnya makin banyak nutrisi yang diserap. Ini berbicara tentang kedekatan hubungan kita dengan 4lapisan. Sebelum pohon kurma itu tumbuh, dia berakar begitu dalam sampai kemudian menembus 4lapisan tersebut dan menghasilkan buah yang manis di tengah padang pasir. Ada proses tekanan begitu hebat ketika kita menginginkan hasil yang luar biasa. Seperti juga pegas yang memiliki daya dorong kuat ketika ditekan. 2. Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik orang. Kadang kita protes kenapa kerja keras kita yang menikmati justru orang lain. Inilah prinsip memberi. Kita ini bukan bekerja untuk hidup, tetapi bekerja untuk memberi buah. Kita bekerja keras supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yang membutuhkan. Jadi, bukan untuk kenikmatan sendiri. Cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu, tapi jangan pernah ad

"Karena..."

Karena aku mendekatkanmu, pada hatiku. Seperti warna jingga memoles ujung-ujung biang lala senja. Seperti gerimis yang suka rela melepas angkasa, mencumbui udara, dan jatuh ke dekapan samudera. Karena aku mendekatkanmu, pada hatiku. Seperti bulu mata dan kedipan-kedipannya. Seperti dada dengan detak jantungnya yang tak pernah alpa. Seperti nafas yang kau helaa... kadang pelan, kadang resah tak tertahan... Ah, rindumu itu dan sentuhan hangat di pipiku. "Mengapa begitu lama, Cinta. Kau sadari, aku bermakna..." "Karena engkau mendekatkanku, pada hatimu. Mau tak mau... tak perlu umpama atau aksara. Betapa aku mengerti setiap sentuh adalah kata yang tak meluruh dan biarkan jeda antara kita memompa lembut setiap rindu, membekunya di manik matamu yang sendu. Hingga kabut di wajahmu meneduh, bisumu nan angkuh, dalam hatimu gemuruuhh..." @myGuest room, justDedicated forMy boyFriend across the4 rivers. 08:05 a.m 190511