Langsung ke konten utama

REVIEW NHW #10 MATRIKULASI

REVIEW NHW #10
Program Matrikulasi IIP Batch #2

MEMBANGUN KOMUNITAS, MEMBANGUN PERADABAN

Bunda, terima kasih atas aliran rasa yang sudah keluar dari lubuk sanubari kita. Hal ini penting untuk melihat apakah misi individu dan keluarga kita selaras dengan misi peradaban di komunitas yang kita bangun di dalamnya.

Sehingga apabila misi individu dan keluarga ternyata  menjadi bagian dari misi peradaban yang dibawa oleh komunitas artinya kita ON TRACK. Di tengah perjalanan tidak akan terjadi konflik secara prinsip. Ibarat di samudera, kita berada dalam bahtera yang sama, cita-cita kita selaras dengan cita-cita komunitas.

Apabila yang terjadi sebaliknya, maka teman-teman perlu mengambil “masa jeda” sesaat untuk kembali merefleksikan diri bersama dengan keluarga. Apabila  misi keluarga kita tidak selaras dengan misi peradaban di komunitas, cita-cita diri kita dan keluarga ternyata juga tidak selaras dengan cita-cita komunitas, jangan pernah memaksakan diri, anda harus segera keluar, karena

BERSAMA itu TIDAK HARUS SAMA

Mungkin VISI  keluarga kita dengan VISI  komunitas sama, tetapi dalam menempuh perjalanan panjang menuju tujuan tersebut, ternyata kita tidak cocok secara  VALUE  dengan mayoritas teman-teman yang berada dalam satu bahtera, maka ini tidak akan membuat kita BAHAGIA. Anda harus punya prinsip untuk segera memilih salah satu, tidak boleh setengah-setengah, karena tidak ada yang sukses di dunia ini dengan setengah-setengah.

TAKE it or LEAVE It

Segera naiki bahtera yang cocok dengan MISI KELUARGA anda dan berlabuhlah dengan BAHAGIA tanpa harus mengganggu bahtera lain yang berbeda value. Saling menolonglah , saling membantu  antar bahtera  di tengah luasnya samudera ,karena mereka memiliki tujuan yang sama dengan tujuan bahtera anda. Bukan berarti ketika seseorang tidak berada dalam bahtera yang sama dengan anda, anda harus bermusuhan dengan mereka.

Tugas anda hanya satu,  kuatkan awak kapal dan semua crew yang ada untuk memprediksi datangnya badai di tengah ombak samudera yang menderai dan angin  sepoi-sepoi yang kadang melenakan anda. Orang yang tidak memiliki misi individu, keluarga yang tidak memiliki misi keluarga, ketika masuk di dalam komunitas, bagaikan buih yang terombang-ambing, mengikuti arus yang deras saat itu kemana, TIDAK BISA MEMILIKI PRINSIP.

Ketika anda sudah berada dalam BAHTERA yang sama VISI dan MISI nya dengan keluarga anda, VALUEnya  selaras dengan VALUE Komunitas, maka  masuklah secara totalitas, ALL OUT, jangan pernah setengah-setengah, sekali lagi tidak orang yang sukses dengan setengah-setengah. Segera ambil peran, jangan menunggu peran. Karena sejatinya peran itu akan meningkatkan KEMULIAAN hidup anda.

Yang pasti satu

PERADABAN  ini TIDAK AKAN PERNAH CUKUP diselesaikan oleh SATU KELUARGA saja, maka BERKOMUNITASLAH dengan BAHAGIA

Salam,

/Septi Peni/

Karena untuk seorang koordinator, prinsip itu penting.
Koordinator yang tidak punya prinsip, maka magnet auranya akan menarik member yang tidak punya prinsip juga.
Jadilah komunitas yang terombang ambing mengikuti arus.
Maksud kalimat ini : komunitas yang kita komandani, akan menjadi komunitas yang gampang terombang-ambing mengikuti arus, karena koordinatornya tidak punya prinsip. Beda dengan flexible ya mbak shanty. Flexible itu orang yang sudah punya prinsip kuat, bisa masuk ke ranah manapun, tanpa membuat jati dirinya hilang.

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam