Langsung ke konten utama

RESUME DISKUSI REVIEW NHW #10 MATRIKULASI

Tanya Jawab

1⃣ Bunda Putri - IIP Malang
Assalamualaikum.
Bu Septi, bagaimana teknis dan aturan grup di grup simpatisan?
Karena saya rasa grup simpatisan belum memiliki value yang sama dengan grup IIP. Sebelum ada matrikulasi kami sudah melakukan penyaringan keaktifan member melalui MM, namun berhenti karena saat matrikulasi kegiatan MM distop.
Sedang untuk meningkatkan keaktifan member simpatisan dan kesadaran mereka terhadap rule IIP masih sulit. Ketika ada diskusi yang tidak diwadahi oleh IIP, para silent reader ini malah aktif diskusi Bu. Seperti saat kasus Ahok kemaren.
Oleh karena itu saya mau minta pendapat ibu tentang aturan di grup simpatisan. Terimakasih bu.
1⃣ Mbak Putri yang pertama, grup simpatisan akan kita ganti namanya dengan Foundation ya mbak. Grup ini secara detil sbb:
Peserta : calon member IIP, mahasiswi remidi matrikulasi.
Aktivitas : Belajar seputar Ibu Profesional dan program-programnya. Belajar dan berbagi antar member sambil menunggu matrikulasi.
Wali Kelas : Admin grup Foundation per kota
Fasilitator : Koordinator Kota
Sehingga saran saya jangan asal masukin orang, entar kita repot sendiri. Siapkan tim konselor awal untuk filter, menanyakan niat awal ingin masuk IIP, berikan rulesnya, berikan tahapannya, kalau oke baru masukkan di kelas foundation. Kalau saya lebih baik mengurus yang sedikit tapi jadi, dibandingkan banyak tapi jadi beban.✅

2⃣ Bunda Asty - IIP Sulsel
Assalamualaikum,
"karena untuk seorang koordinator, prinsip itu penting.
koordinator yang tidak punya prinsip, maka magnet auranya akan menarik member yang tidak punya prinsip juga"
Dear Bu Septi..
saya selalu merasa tipikal orang yang tidak punya prinsip. Mungkin karena dulu saya memang ga tau mau seperti apa, ga ada target, labil..
Bagaimana ya bu belajar memiliki prinsip hidup supaya bisa menularkan prinsip yang baik dalam komunitas?
Bagaimana juga menilai bahwa saat ini saya sudah memiliki prinsip hidup?
Duh jadi baper Bu. Serasa nol lagi😭😓
Terimakasih pencerahannya.
2⃣ Bunda Asty, prinsip itu diturunkan dari Value diri kita dan value keluarga. Misal saya kasih contoh, kami menetapkan core value keluarga adalah IMAN dan KEHORMATAN, maka kita mulai berlatih dari hal-hal kecil yang kita lakukan/kita pilih ini meningkatkan iman dan kehormatan kita atau tidak. Kalau iya berarti lanjut kalau tidak berarti stop, seberapapun enaknya.
Maka mbak Asty bisa mulai dengan membuat value diri kita sendiri terlebih dahulu. Kalau belum bisa menemukan value keluarga. ✅

3⃣ Bunda Nur Hadijah - IIP Sulsel
Saya termasuk orang dengan karakter plegmatis cenderung damai dan menghindari konflik.
Jadi terkadang lebih baik mengambil jalan tengah yang lebih memenangkan orang lain.
Apakah berarti saya tidak cocok menjadi koordinator atau manajer dalam sebuah komunitas, lalu dengan kondisi begitu bagaimana seharusnya saya mengelola konflik baik dengan diri sendiri, keluarga atau orang lain terkait dengan komunitas, Terimakasih 🙏
3⃣ Bunda Nur Hadijah, orang plegmatis, tidak berani menghadapi konflik akan sangat cocok menjadi seorang headman dengan bakat mediator, negosiator bukan commandnya. Karena kalau command yang berusaha membuat semua pihak senang, biasanya akan makan hati sendiri, stress sendiri, dan bikin gregetan orang yang dipimpinnya, meskipun banyak yang suka. Keinginan untuk berada di zona nyaman sangat besar, sehingga komunitas akan berjalan stag, terkesan bahagia, tidak ada konflik tapi jalan di tempat.✅

4⃣ Bunda Iis - IIP Bandung
Assalamu'alaikum. Bu Septi ada 2 pertanyaan.
1⃣ Ketika sudah berada di NHW#10 ini saya malah bingung bu, pasalnya ketika merenung mengerjakn NHW#10 ini kog tiba-tiba saya dihadapkan 2 pilihan yang saya sukai & saya bisa, dan keduanya adalah pendidikan. Yaitu mengajar AUD dan saya senang mempelajari all about Qur'an. Kemudian Qadarulloh Desember ini ternyata saya diberikan sebuah amanah dan setelah ditelusuri yang harus saya perbaiki disana adalah all about Qur'an baik bacaan atau hafalan.
Pertanyaannya bu, passion manakah sebaiknya yang harus saya ambil, mengingat setelah membaca kembali kehendak Allah, koq sepertinya mengarah ke arah sini lho??
2⃣ Pernah suatu waktu berdiskusi dengan suami tentang hal yang paling disukainya, ada 3 yaitu lingkung seni sunda, bisnis & mentor. Ternyata suami lebih menyukai menjadi mentor, tapi pada kenyataannya suami melepas kesukaannya (mentor) dan lebih all out pada bisnis, bahkan pulang ke rumah istilahnya hanya sisa capeknya. Terus saya coba tanya berkali-kali barangkali yang disukainya adalah bisnis tapi jawabannya tetap mentor. Namun beliau melepas tawaran2 menjadi mentor.
Bagaimana bu supaya saya bisa memberi arahan kepada suami, karna saya takut terkesan menceramahi.
Padahal jika memang yang disukainya adalah menjadi mentor, kami pasti bisa saling bekerjasama satu sama lain karena akan berada pada satu ranah?
Terima kasih bu, maaf kepanjangan 🙏🏻
4⃣ Teh Iis, ikuti panggilan hati ya. Kemudian untuk suami, tanyakan ke beliau, apakah faktor finansial menjadi pertimbangan utama, sehingga menafikan yang namanya passion. Kalau iya, teh Iis harus sanggup bilang, ayo kang, aku siap susah selama 2-3 tahun ini, kita berubah dll.✅

5⃣ Bunda Fitri - IIP Tangsel
Bu, sebagai koordinator saya merasa agak bingung mengolah bahasa (kata), ketika kami mengingatkan aturan (yang semua member sudah tau karena sering diposting). Jadi, saya yakin teman-teman sudah pernah membaca, nah ketika terjadi kesalahan atau lupa aturan sebagai koordi kami mengingatkan, namun beberapa kali ini di grup kami sedang terjadi fenomena "left group". Jadi ketika ada hal yang kurang berkenan sedikit langsung menyampaikan left group (sudah ada beberapa member).
mohon masukannya ya bu, bagaimana cara penyampaian yang baik?😊
Istilahnya maunya dibaik-baikin, giliran mendapat teguran sedikit atau tugas kemudian menjadi SR atau left group
(Maaf curcol dan agak panjang)
Terimakasih bu.
5⃣ Bunda Fitri, alhamdulillah kalau left grup, artinya tidak satu value dengan kita seleksi alam akan terjadi dengan sangat baik, jangan baper ya... Tolok ukur komunitas yang berhasil mendidik membernya adalah, member makin mengenal dirinya dan keluarganya, kemudian bisa melihat selaras tidak dengan misi peradaban tempat ia berada saat ini. Member akan bisa melihat dirinya ON TRACK atau OFF TRACK. Dan konsekuensinya pasti ada yang keluar dan ada yang bertahan. Ini hal yang sangat biasa, bukan luar biasa.
Artinya KOMUNITAS ini SEHAT, karena proses yang dialami sangat ALAMIAH.✅

6⃣ Bunda Chika - IIP Solo
1. Bu di bawah koodinator adalah admin dan ketua rumbel. Untuk ketua rumbel maksudnya dipegang 1 orang yang mengatasi ketua-ketua tiap rumbel kah? Atau ketua rumbel semua maksudnya?
2. Bagaimana kalau grup foundation ternyata lebih rame dari yang peserta matriks. Ternyata yang ikut matriks kan banyak yang dulunya belum tau IIP. Sense memilikinya kurang dan cenderung pasif. Dan kalau kopdar banyak yang dari grup foundation.
6⃣ 1. Ketua rumbel, memegang 1 jenis rumbel mbak, nanti dipandu langsung koordinator saja kalau banyak rumbel.
2. Tak kenal maka tak sayang, ajak peserta matriks untuk mampir secara bergantian di kelas foundation, untuk bercerita pengalamannya ikut matrikulasi atau share ilmu dengan teman-teman foundation, jadi mengurangi beban koordinator kota dan wali kelas.✅

🍃🌸🍃🌸🍃🌸🍃
Diskusi Bebas
🍃 Bunda Chika - Solo
Mba Yessy, Bu Septi maaf mau nanya lagi. Gimana yang peserta matrikulasi hanya mau belajar untuk dirinya sendiri tapi nggak mau repot ngurusin kemajuan komunitasnya?
🎙 Ajak mereka untuk kopdar santai, jangan terlalu serius dulu ya, toh diantara semua yang ikut matrikulasi pasti ada yang mau. Jangan pesimis ya mbak.✅

🍃 Bunda Wahyu - Solo
Melihat peserta matrikulasi #2 bisa dibilang hanya 1/3 nya saja yang antusias bu, yang lain masih silent reader, gimana ya bu, kalau peserta matrik belum tergerak berbagi?
🎙 Tawarkan peran ke yang 1/3 itu.

🍃 Berarti rumbel dikurangi ya bu, sesuai orang2 yang aktif saja ya?
🎙 Rumbel itu bukan keinginan koordinator, rumbel hadir karena keinginan member, yang akhirnya bersedia jadi ketua rumbel dan rumahnya jadi base camp rumbel yang dimaksud. Kalau tidak ada member yang mau, dan koordinator juga tidak berkenan, jangan bikin rumbel.✅

🍃 Bunda Iis
Bu kalau misalnya kita juga butuh memperdalam ilmu itu karena suka, terus membuat RB & mengajak yang lain untuk ikut bergabung, kalau seperti itu tidak apa2 kan bu?
Nggak masalah mbak, koordinasikan dengan Kordi kota ya.✅

🍃 Bunda Andini - IIP Bekasi
Assalamualaikum bu Septi. Mau tanya juga saya Andini Bekasi koord. rumbel jahit. Apakah bisa saya lakukan antisipasi untuk mengatasi yang silent reader dengan menanyakan wapri mengapa tidak aktif. Dan apakah bisa untuk kegiatan rumbel karena terkendala jarak maka kami merencanakan membuat perwilayah lagi jadi masing-masing wilayah ada koordinator wilayah lagi. Kesannya banyak sekali koordinatornya, apakah bisa dan lebih baik apa ya istilahnya. Terima kasih.
🎙 Mbak Andini, maaf terlewat, silakan kalau ingin membuat per wilayah, silakan kasih nama bu camat atau apa ya yang lucu-lucu aja.
Untuk yang SR nggak usah ditanya satu-satu mbak, bikin capek. Tetapkan program bersih-bersih secara periodik saja.✅

🍃 Bunda Vita
Bu, saya yang masih kesulitan adalah bagaimana menangani member simpatisan yang benar2 silent reader, tidak pernah komen, kopdar juga sepertinya tidak tertarik, matrikulasi juga tidak tahu mau ikut atau tidak, tapi juga tidak beranjak left group juga 😅
kira2 yang tipe begini diapakan ya bu?
🎙 Keluarkan mbak, simple, dan nggak usah pakai perasaan. Member yang tidak jelas itu menyusahkan kita, maka TAKE it or LEAVE it.✅

🍃 Bunda Krishartati
1. Bu Septi, untuk yang silent tidak pernah berpartisipasi online maupun offline, bagaimana sebaiknya? Apakah dikeluarkan saja? Karena kami jadi kesulitan berapa banyak sebenarnya member yang aktif.
2. Member foundation jika tidak ikut juga kelas matrikulasi bagaimana ibu?
3. Apa hak dan kewajiban antara member foundation dan lulusan matrikulasi?
🎙 Mbak Tati, saya jawab yang kedua ya, selama member kelas foundation tidak menggangu ya biarkan saja selama tidak ikut kelas matrikulasi. Tapi kalau sudah melebihi 256, maka segera bersih-bersih member yang silent reader. Jangan terlalu banyak menampung kelas Foundation, yang harus menampung banyak adalah kelas matrikulasi.
Hak dan kewajibannya berbeda, kalau ada event member free atau dapat diskon, foundation berbayar ini contohnya. Ada aktivitas yang hanya boleh diikuti member dan ada yang tidak.✅

🍃 Bunda Sukeng - IIP Salatiga
1. Bu Septi, bagaimana jika ada ketua rumbel yang belum mau ikut kelas matrikulasi?
2. Untuk regenerasi koordinator, apakah nanti akan dibuka lagi kelas matrikulasi khusus koordinator?
🎙 Kalau tetap tidak mau ikut matrikulasi, jangan jadikan ketua rumbel, ketua itu harus taat asas, jika sudah masuk komunitas.
Akan ada matrik kordi, tapi bukan dengan saya langsung fasilitatornya.✅

🍃 Yang punya wewenang ini siapa ya Bu? Ketua IIP kota atau bagaimana?
🎙 Iya ketua IIP, nanti buat divisi legal aja yang kegiatannya mencopot member hehehe.✅

🍃 Bunda Nares - IIP Jogja
Bu Septi semoga selalu sehat,
1⃣ Kasus mirip dengan IIP Solo, tentang SR. Di IIP Jogja, sejak awal dibuat grup, kami masukkan para bunda yang minat dengan IIP, sudah dengan diminta mengisi data.
Nah, apa kami buat lagi WAG Foundation, sekalian saat memilah yang member ke WAG member Bu?
Contoh sederhana: saya buat kopdar yang letaknya 1 kampung, tidak ada komentar sama sekali.
Bu, kasusnya mungkin mirip sama mba Vita 🙃

2⃣ Saya terpilih jadi koordinator bukan keinginan saya. Nah saat ini ya masih full jualan online, Bu, termasuk ikut kelas menulis via WAG dan grup Line utk Belajar bisnis.
Apa ada tips dari ibu, pembagian waktu nengok grup.
Saya mulai puyeng. 😅😅
🎙 1⃣ Boleh mbak Nares, diseleksi awal saja, nanti bakalan banyak yang bener-bener mau mbak, memang mereka yang mencari bukan kita yang mencari. Sebagai kordi kita harus agak pasang harga diri, bahwa merekalah yang perlu IIP, bukan kita yang mengemis-ngemis agar mereka masuk IIP.
Biar nggak puyeng, fokus ke grup yang satu misi dengan kita, satu value dengan kita. Cita-cita kita ada di komunitas itu. Yang lain keluar aja mbak.
Seperti prinsipnya Konmari saat bersih-bersih rumah, buang pakai merem, jangan tengok lagi, dan jangan galau, kalau nanti perlu gimana ya, kalau ketinggalan info gimana ya. Lupakan itu dan ingat KEWARASAN kita di dunia online hehehe.✅

🍃 Bunda Krishartati
Ibu, kalau aktif online dan offline tapi ga mau ikut matrikulasi kumaha ya?
🎙 Berarti statusnya non member, dapat fasilitas non member juga, nggak masalah kan bun, karena pilihan.✅

🍃 Bunda Dian Fajar
Assalamualaikum bu Septi. Di rumbel yang saya pegang, minim banget yang berminat mengikuti matrik. Saya berusaha mengingatkan untuk pengurus, yang juga menjadi mentor untuk mendaftar, namun sepertinya kurang berminat. Walaupun sudah dibantu kordi.
🎙 Saatnya seleksi alam mbak, siap jadi punya member yang sedikit kan? ✅

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam