Langsung ke konten utama

PERSONALIZED CURICULUM using Design Thinking

Personalized Curriculum using Design Thinking

Ada teman teman orangtua dan pendidik yang bertanya, apa yang dimaksud personalized curriculum?

________

Personalized curriculum adalah kurikulum yang dirancang dari kebutuhan pengembangan potensi fitrah yang khas untuk setiap anak. Mengapa perlu kurikulum terpersonalisasi, itu karena tiap anak unik, tiap keluarga unik, tiap daerah juga unik, alam dan masyarakat serta kearifannya juga unik.

Tidak ada kurikulum seragam yang bisa berlaku untuk tiap anak, kecuali kita ingin menyamaratakan dan menyeragamkan sekehendak mau kita. Secara manfaat dan impact tentu kurikulum berbasis pabrik tentu berbeda dengan kurikulum berbasis potensi fitrah.

Fitrah itu ibarat benih tanaman, maka semakin sesuai program menumbuhkan dengan kebutuhan benih maka akan semakin bagus dan banyaklah buah dan manfaatnya. Di Jepang ada pohon tomat yang buahnya mencapai 20000 butir satu pohon tanpa rekayasa apapun dan pupuk apapun, hanya karena ditemukan bahwa akar tomat sebenarnya cocok di air bukan di tanah.

Begitulah ketika sebuah kurikulum menumbuhkan potensi fitrah sesuai dengan kebutuhan dan keunikan anak maka insyaAllah akan memberikan manfaat yang banyak.

Lalu bagaimana membuat atau merancang personalized curriculum?

Biasanya kami menggunakan teknik "design thinking", sebuah teknik atau proses kreatif yang dulu biasa digunakan para arsitek dalam merancang produk atau solusi kreatif yang berangkat dari menggali kebutuhan user/anak.

Bayangkan seorang arsitek merancang secara kreatif sebuah rumah sesuai dengan kebutuhan dan mimpi user, nah begitulah seorang pendidik atau orangtua merancang secara kreatif kurikulum terpersonalisasi untuk kebutuhan tiap anaknya. Ibarat benih tanaman, maka semakin sesuai program menumbuhkan dengan kebutuhan benih maka akan semakin bagus dan banyaklah buah dan manfaatnya.

Kini design thinking digunakan dalam beragam bidang termasuk pendidikan.

Tahap 1: emphatize. Melakukan pemetaan atas seluruh potensi fitrah melalui observasi dan intervew, tentu dengan penuh empati. Semua informasi yang didapat akan menampilkan persona yang utuh tentang anak kita.

Tahap 2: define. Dari semua informasi persona kemudian ditarik benang merah kebutuhan dan hikmah. Orangtua dapat mendefinisikan kebutuhan anak secara komprehensif dalam sudut pandang menyeluruh (point of view) lalu menuangkan dalam scope of work atau scope of development statement (potency& problem statement)

Tahap 3. Ideate. Secara bersama, orangtua atau pendidik melakukan brainstorming utk menggali idea2 kreatif untuk pengembangan potensi fitrah. Bisa juga mendatangi atau mengundang pakar sebagai nara sumber. Lalu menseleksi mana idea yang paling feasible dan bagus untuk dijalankan.

Tahap 4. prototype. Menyusun prototipe proses kegiatan atau aktifitas yang akan dilakukan sesuai idea idea yang dipilih. Meminta feedback dan masukan dari anak atau pakar.

Tahap 5. test n feedback . Ini eksekusi dan evaluasi , bisa bolak balik dengan tahap 4. Ketika dieksekusi maka untuk evaluasi bisa mengulang ke langkah 1 lagi.

Salam Pendidikan Peradaban

#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah dan akhlak

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in