Langsung ke konten utama

RESUME KULWAP HSMN MALANG RAYA W/ Abah Lilik

💐 RESUME KULWAP HSMN MALANG RAYA 💐

🎙 Narasumber: Abah Lilik
👰 Moderator: Bunda Ifa
🖊 Notulen: Prima Dona DY

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

*Abah Lilik Riza*
Yang ingin mewujudkan mimpinya menjadi Ayah bahagia dengan 6 orang anak.
Konselor dan Parenting Coach di Rumah Keluarga Indonesia Yogyakarta, GIGA wilayah Yogyakarta, Founder Jogja Islamic Home Ecucation JIHE, Founder Sekolah Ayahbunda. Latar Belakang Pendidikan ; Jurusan Dirosah Islamiyyah dan Psikologi Terapan.

Assalaamualaikum wr wb. Alhamdulillah.

Pendidikan adalah Tarbiyah, yang bermakna 'Tumbuh-Kembang', tumbuh mewakili makna biologis sedangkan kembang mewakili makna Psikis, yang memiliki tujuan, sarana, tahapan, fungsi dan sebagainya.
Begitu pula Parenting, Tarbiyatul Aulad, pendidikan anak sebagai bagian dari Tarbiyah Islamiyyah, memiliki kompetensi yang harus dicapai, ingin dan butuh dicapai, tahapan dan tatacara, yang semua sudah diatur dalam islam, ketika kita yakin islam adalah sistem hidup yang meliputi seluruh aspek kehidupan kaffah, syamil, kamil.
*Tujuan Pendidikan dalam Islam* adalah mendidik kefahamam yang menyeluruh, lengkap (al-fahmu asysyamil) dan al-iltizam al-kamil (mendidik komitmen yang sempurna. Memiliki azzam, semangat komitmen yang sempurna.

Pendidikan islam, berarti mendidik agar kita kembali pada Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw sebagai rujukan utama. Yang mendidik Tauhid, Syukur, Adab, baru setelah itu ilmu yang lainnya, iman qabla adab, adab qabla ilmu, ilmu qabla amal.
Yang nanti nya diarahkan mendidik cara berfikir,  berbicara, sikap , bertindak, cara merasa dan cara berfikir

Hanya saja proses pendidikan bukanlah sesederhana salah satu bagian dari proses pendidikan yakni taklim, transfer ilmu. Ada emosi, ada nilai, ada kejujuran, ada logika, ada teladan di dalamnya.

Sehingga sangat diperhatikan proses : *cara berfikir, cara merasa, cara bertindak, cara bersikap dan cara berbicara*. Agar proses bisamempengaruhi semua aspek kehidupan.
Setidak ada 4 hal yg  menjadi isi dalam menyusun kurikulum pengembangan diri anak, yakni :
1. Prinsip dan Nilai kehidupan.
2. Wawasan ilmu dan Pengetahuan
3. Skill / ketrampilan hidup
4. Spesialisasi diri.

Silahkan kita diskusikan ✔

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

*TANYA JAWAB NARSUM*

1⃣ Bunda Zulaikha
3 putra : Maulana 11th, Angkasa 9th, Atma 5th

Bgm menerapkan disiplin ya n tidak pada anak sejak dini dan pd anak yg sudah terlambat pendidikannya. Dalam artian tdk pernah dididik ortux ttg disiplin shg usia smp masih blum paham aturan. Syukro Katsiron n Wassalam

1⃣ . Seharusnya kurikulum pengembangan diri anak difahami dan akan diterapkan pada anak sejak awal pengasuhan, nol tahun. Sesuai dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya. Sehingga ketika kita faham *adab dalam kehidupan ini sebagai hamba Allah* adalah Tauhid, Syukur, Adab, Tanggungjawab, Ilmu dan Amal.

Surah An-Nahl, Verse 78:
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Bagaimana Tauhid ( ALLAH) menjadi isi, dasar persepsi kita dalam berkomunikasi mendidik anak, fitrah (islam dan murninya anak anak), kita siapkan yg melatih auditorynya (pendengaran) Visual (apa yg dilihat diperhatikannya) dan kinestetik serta apa yang ia rasakan dengan logika dasarnya . Bersyukur, nikmat itu indah, tampakkan wajah bahagia ketika menghadapi anak.

Kemudian anak diajarkan dididik dilatih dengan ilmu, mencintai ilmu, dan bertanggungjawab atas dasar ilmu.

Surah Al-Isra, Verse 36:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
(Indonesian)

Dan faham bahwa Hati itu untuk TAFAQQUH, FIQH = al fahmu addaqiig, kefahaman yang mendalam, bukan sekedar TAHU, bukan sekedar FAHAM.

Surah Al-Araf, Verse 179:
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
(Indonesian)

*Harusnya kan, ilmu dulu baru menikah, punya ilmu mendidik anak dulu baru mempunyai anak*.  Istighfar deh kita

2. Karena pengasuhan bertahap, dan dari pertanyaan yg ada usia anak anak berbeda, *seharusnyalah kita mencari tahu, dan memahami* BAGAIMANA TAHAPAN perkembangan anak menurut psikologi islam.
    0-2 hadhonah, 3-6 Thufulah,  7-9 Tamyiz, 10-15 Amraad , 16-20 Taklif , 20 DEWASA..

3. FLEXY SCHOOL, SDIT, SD hanyalah sarana, yang oenting bagaiman kita punha skill mendidik anak,  bahkan bagi saya pribadi semua anak saya Home Education, walaupun ada yang di SD muhammadiyah, di pesantren...hanhalah bagian kecil dari kehidupannya, belajar bersosialisasi dan fastabiqul khairat
*yang penting kita faham ndak, perintah Allah soal pengasuhan,, contoh Rasulullah saw tentang pengasuhan*

4. Menjelang akil baligh, dekat dekatlah, ikhtiarkan ayah dekat sama anak laki lakinya, jangan jaim, jangan kaku, bermainlah, agar bisa mengeksplore
kelelakiannya (egoisme, gangguan seksual nya dll)

5. Lihat bagaimana anak berinteraksi dan konflik cara merasa , cara bersikap, berfikir, diskusikanlah..

6. Dengan syarat ayahbunda harus putus dulu dari 'wiring' trauma pola asuh masalalu.

7. Anak adalahAmanah dari Allah utk ayahbunda... bukan gurunya dulu, artinya mau sekolah manapun, tanggujawab kita mengembangkannya

Sekolah bisa libur, apa jadi ayahbunda bisa minta cuti/libur 😊

Istighfar, perbaiki pola asuh terutama komunikasi.

Minta maaf pada mereka  dan perbanyak waktu dengan ank ✅

2⃣ Tanya narsum

Rieke
Ibu dari Gya (6 thn), Rafif (2.5 thn)

Mohon penjelasan isi kurikulum yg ke-1 (prinsip dan nilai kehidupan) dan ke-2 (wawasan dan ilmu pengetahuan).

Pengetahuan sejauh apa yg bisa diberikan pada anak usia 6 thn?

2⃣ Prinsip isinya sesuatu yang sangat penting seperti : Tauhid, Sholat, menutup aurat, dll   sedangkan nilai kehidupan itu berisi hal hal yang melembutkan seperti senyum, ramah, rendah hati... dll sehingga terbentuk anak yang *tegas* di satu sisi disisi lainnya *lembut*   bukan *keras dan radikal*.
Konsistensi diperlukan disini, teladan diperlukan juga.
Berikan penjelasan yang gamblang *Qaulan Sadiidan*  dan lembut *Qaulan layyinan* serta membekas di jiwa anak *Qaulan tsaqiilan*.
Marah lah pada pelanggaran prinsip, jangan marah dan ngomel tiap hari karena khawatirnya anak ndk bisa bedakan mana yang prinsip mana yang bukan.

Wawasan ilmu Pengetahuan (ilmu di amalkan kalo pengetahuan  diketahui / wacana sama). Ilmu tentang Tauhid syukur Adab.
Sedangkan pengetahuan sifatnya umum saja tapi tetap harus dipertanggungjawabkan.

Gya kan usia mendekati tamyiz, jadi lebih perhatikan emosinya

Pengetahuan sejarah, dan sains dasar.
Kalo membaca dan menulis itu skill

Salam buat Gya dari abah.... ✅

3⃣ Dwi-pasuruan
2 putri usia 3,5 th dan 20bln

Tanya narsum
Bagaimana contoh konkrit mengenalkan iman pd anak usia 3th, secara anak seusia itu butuh sesuatu yg kasat mata. Dan dr mana saya memulai nya??

3⃣Pertama sering gunakan kalimat thayyibah.
Kedua, libatkan nama Allah dalam suatu peristiwa..
Ketiga, sering sering tilawah

Coba bu Dwi kasih contoh apa pertanyaan anaknya ?

➡ Anak saya sering tanya dimana Allah ma?
Saya jawab d arsy.
Akhirnya dikejar terus sm anaknya abah, kadang saya bingung dr mana ya jelasinnya. Dg bahasa yg seperti apa?? Biar si kakak lebih paham

➡3⃣ Sudah betul jawabannya  dan tunjukkan langit..
Kemudian sibukkan ia dengan asmaul husna Kemudian cari video tentang kebesaran Allah. Untuk adik cukup bacakan ayat , ngobrol aja seperti biasa...

Kalo abah suka begini dulu pas sabrina usia 1 tahun.. pas hujan ya cerita aja soal hujan... sambil nyanyi... Allah turunkan hujan dari gumpalan awan..dst

✅ ekspresif aja

4⃣ Assalamualaikum abah

Boleh d ksk contoh tentang kurikulum pengembangan diri

Fitriatul hilal-probolinggo
1 putra umur 4thn

4⃣ Usia 4  tahun , masa thufulah. Masa ber main .  Bermasa tantrum juga.! Hargai
Emossinya. Membiasakan anak dengan adab,

(kendala signal)

Sekian abah, insya Allah isi kuriulumnya akan djlibahs kemudian

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

*KESIMPULAN*

Jika ada kemauan pasti ada seribu jalan, kalau tidak ada kemauan pasti ada seribu alasan, sayangnya manusia adalah makhluk yg paling cerdas mengarang alasan alasan....
YUK BERUBAH, belajar jadi ayahbunda yang cerdasmulia, rendahkan hati tuk belajar lagi.... anak error bisa durhaka pada orangtua...lha ortu yg error durhaka nya pada Allah...
Fastabiqul Khairat
Wassalaamu'alaikum wr wb.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Semoga bermanfaat 🙂

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🔅🔆🔅🔆hsmn🔆🔅🔆🔅
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
👥facebook.com/hsmuslimnusantara

📷 instagram: @hsmuslimnusantara

🐤 twitter: @hs_muslim_n

🌐 web:
hsmuslimnusantara.org

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam