Langsung ke konten utama

RESUME KULWAP HEbAT NASIONAL Materi #2

☄ Resume Kulwap Nasional HEbAT Community ☄
🗓Rabu, 31 Agustus 2016
👥Tim yang Bertugas:
Admin&peresume: Bunda Deasy (Bandung)
Host: Bunda Dini (Bau bau, Sultra)
Co Host: Bunda Rita dan bunda Umi
🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺🔺
Materi Pokok 2⃣
Teknik Memulai Home Education
👤SME: Ibu Septi Peni Wulandani
Assalamu'alaikum wr.wb
Ayah bunda yg dirahmati Allah SWT
Sebelumnya kita pahami dulu HE adalah kewajiban syar'i kita sbg orangtua. Bahkan menurut saya justru jadi ilmu wajib bagi para calon ibu dan calon bapak. Home Education itu dimulai dari satu pemahaman para fasilitator utamanya yaitu kita sbg orangtuanya.
Maka mulailah :
a) Berdiskusi secara rutin antara anda dan pasangan ttg konsep HE. Tentukan jadwal khusus untuk anda bersungguh-sungguh membahas hal ini.
b) Seringlah belajar bersama dg pasangan kita ttg HE, baik dg silaturahim, ikut seminar, bedah buku dll kemudian segera tentukan apa hal-hal baik yg bisa segera kita terapkan di keluarga kita.
c) Berpeganglah teguh pada Al Quran dan Hadist sbg acuan utama kita mendidik anak. Yang lain hanya jadikan referensi, jangan justru membuat anda bingung.
d) Belajarlah melihat potensi unik anak-anak kita, kemudian perkuat sisi keunikan tersebut, ingat anak kita adalah "limited edition" hanya kita yg paham, jangan pasrahkan ke orang lain.
e) Mulailah membuat kurikulum untuk anak2 kita dengan sederhana, mulai dari aktivitas mereka 0-2 th, 2-7 thn.
f) Perkuat bonding anda bersama anak2 di usia 0-7 th ini. Perkuat dengan bahasa ibu dan bermain bersama alam. Jadi sebaiknya jangan terlalu dini memasukkan anak ke lembaga yang bernama "sekolah".
g) Ketika sudah memasuki usia sekolah perkaya wawasan anak dg berbagai konsep pendidikan. *Ingat* "sekolah" itu hanya bagian pilihan dari pendidikan, bukan satu-satunya.
h) Konsep utama HE adalah Iqra' dan thalabul 'ilmi. Jadi urusannya adalah belajar atau tidak belajar bukan sekolah atau tidak sekolah.
Tanya jawab
(Jawaban diambil dari kompilasi FAQ, sharing member dan SME)
1⃣ bunda Seruni-Bdg1
Salam.
Mau nanya poin e.
Adakah sumber yang bisa ibu rekomendasikan sebagai contoh untuk membuat kurikulum sederhana bagi anak2?
Syukran
1⃣ Kurikulum HE
1. Syumul, komprehensif, meliputi semua fitrah bukan hanya sebagian, misalnya fitrah belajar saja, atau fitrah iman saja, atau fitrah bakat saja dst
2. Human Nature Centered Development. Berpusat pada keunikan tiap anak. Gunakan metode yang berangkat dr emphati potensi keunikan anak disebut dengan design thinking atau empati, idea, solusi, bukan amati, tiru, modifikasi
3. Sesuai sunnatullah. sesuai dengan tahapan perkembangan. Tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik.
4. Tidak rigid dan rumit. Lebih banyak memfasilitasi dan mendampingi serta menghantarkan bukan banyak mengajarkan, memaksa dan mendominasi.
5. Dipandu kitabullah agar semua fitrah tidak rusak dan menyimpang
6. Tazkiyatun Nafs bagi ortu atau guru. Karena tidak ada anak bermasalah, yang ada orangtua yang lebih dulu bermasalah
7. Tujuannya agar anak mampu memberi manfaat dan menebar rahmat dengan peran spesifiknya sesuai fitrahnya dan mampu memikul beban syariah ketika aqil balig
2⃣ Ibu Dina-Mataram
Kami sudah amat sangat terbiasa dengan sistem persekolahan, sedangkan pengasuhan anak mungkin tak terlepas dari interfensi kakek, nenek, pak de, paman bibi, pun tetangga dst. Kami baru berangkat ke tahap "mulai gelisah" terhadap sekolah. Selalu ada semacam hambatan mental untuk memulai HE full dirumah. Mohon saran bagaimana mensiasati kondisi tersebut?
2⃣ bunda Dina yang baik.
Ketika suami istri bekerja dan tdk mendidik anak kecuali menitipi pd sekolah atau lembaga, padahal pendidikan berbeda dengan persekolahan, maka hilanglah peran mendidik keduaorangtuanya. Di Indonesia perceraian mencapai 36 kali per jam. Salah satu penyebabnya adalah tdk ada lagi aktifitas mendidik di rumah. Sebenarnya anak2 kita tidak dididik hanya diajarkan skill dan knowledge.
Perkuat terlebih dahulu konsep pendidikan anak yg disepakati antara suami dan istri. Menurut pengalaman saya 19 th mendidik anak2, selama kita kuat maka om, tante, kakek, nenek akan diam. Tetapi kalau kita tampak tidak yakin, maka orang lain akan ikut campur tangan.
Kuncinya selama Allah dan Rasulnya tidak murka, silakan terus jalan dg keyakinan anda.
3⃣ Bunda Noni-Banten
Ustad... Memulai HE bisa dimulai dari mana saja. Baik dengan kurikulum ataupun tidak dengan kurikulum. Tapi bagaimana dengan sebuah metode... Apalagi metode pendidikan yang dianggap cacat secara penelitian. Padahal metode tersebut mungkin kita bisa gunakan untuk keunikan anak kita.
Mohon pencerahannya apakah sebuah metode yang "dianggap cacat" penelitian masa kini bener2 harus di hindari... Atau kita tetap boleh menggunakannya...
Terimakasih ustad...
3⃣ Bunda Lis di Banten.
Pendidikan berbasis adab adalah pendidikan yang memperlakukan sesuatu sesuai dengan derajat dan martabatnya.
Metode Glenn Doman keliru ketika digunakan pada anak yang belum mumayyiz. Jadi, dia bermasalah pada adabnya, bukan pada metodenya.
Sebagai metode dia efektif kok. Tapi salah tempat. Itulah sebabnya ulama berkata : adab sebelum ilmu
☝🏽 Tanggapan (Bunda Dini-Sultra)
Seorang teman saya yg punya Anak Berkebutuhan Khusus tetap pakai sebuah metode yg dianggap sudah usang, karena metode tsb cocok utk anaknya. Saya kira, orangtua adalah yang paling paham tentang anaknya, karena merekalah Ayah Bunda anak tsb.
Seperti kata ustadz Aad, Andalah pendidik yg paling baik, yg paling tahu tentang anak Anda, bukan ahli parenting manapun .
Karena sesungguhnya Allah memberikan banyak hikmah kepada para orangtua...
☝🏽 Tanggapan (Bunda Umi-Jogja)
Ust. Adriano pernah bilang: The ultimate science is the intuitive science...
Minta fatwalah pada hatimu sebelum pada buku, pendapat ahli & teori. All is well installed. Orangtua adalah khalifatullah fi tarbiyah, dibekali hikmah, so mari pertajam bashiroh.
Musuh dari intuisi adalah terlalu logis. �
4⃣ Bunda Lissyar'i-Mataram
Bagaimana urgensi ijazah dalam HE?
4⃣ Bunda Lis di Mataram, dalam pendidikan ada 3 jalur yg bisa dipilih:
1. Akademis, berbasis output ijazah. Perlu mengambil beberapa tes standar masuk perguruan tinggi di dalam dan di LN. Ini terkait dengan profesi profesi akademis atau yang membutuhkan perkuliahan akademis sampai jenjang tertinggi seperti Peneliti, Dosen, Professor, dll
2. Enterpreneur
-Berbasis output karya/produk pada bidang bisnis tertentu, portofolio bussiness, dan sertifikasi bisnis/produk
-Enterpreneur atau wirausaha jika terkait bakat bisa disebut dengan Talentpreneur. Jika terkait dengan lingkungan disebut Ecopreneur dan jika terkait dengan teknologi disebut dengan Technopreneur.
3. Profesional, berbasis potensi, portofolio bakat, dan sertifikasi non akademis. Profesi profesi seperti fotogfrafer, desainer, penulis, programmer, dsb. Sedangkan jalur enterpreneur banyak dijalani melalui proses mentoring, magang, dan praktik. Untuk jalur ini ijazah tidak terlau relevan.
--------------------------
Demikian resume kulwap kita malam ini, semoga banyak manfaat yang diterima.

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam