Langsung ke konten utama

RESUME KULWAP HEbAT NASIONAL Materi #5 W/ Ust. Harry Santosa

RESUME KULWAP HEBAT NASIONAL
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Narsum: Ust. Harry Santosa
14 September 2016

Materi Pokok#5

🎯Konsep Pendidikan Pre Aqil Baligh 8-10 Tahun🎯

Subject Matter Expert (SME): Ust. Harry Santosa
___________________________

Malam ini kita akan membahas konsep pendidikan berbasis potensi fitrah dan akhlak, untuk periode pre aqil baligh (usia 8-10 tahun). Tentu tahap 8-10 ini akan lebih mudah kita jalani apabila tahap 0-7, pertumbuhan fitrah keimanan, fitrah bakat, fitrah belajar anak anak kita berkembang secara utuh.

Baik teori psikologi perkembangan anak, maupun perjalanan sirah Nabwiyah, melihat usia 8-10 atau ada juga yg menulis 7-10 merupakan penentu kesiapan tahap latih di usia 11-14 menuju aqil baligh.

Secara syariah, fitrah keimanan, ditandai dengan perintah sholat yg dimulai ketika usia 7 tahun, dan batas penyadarannya sampai di usia 10 tahun. Bila di usia 10 tahun masih belum tumbuh fitrah keimanannya dgn sholat sbg wujud simbolnya maka boleh dipukul. Fase keimanan Rububiyatullah (kholiqon, roziqon, malikan), bergeser meningkat ke Mulkiyatullah (waliyan dan hakiman). Wujudnya adalah perintah sholat.

Ketika ego sentrisnya terpuaskan di usia 0-6 tahun, maka di usia 7 tahun mulai melebar kepada sosial dan tanggungjawab moral. Maka di saat yg sama, anak2 harus dibangkitkan fitrah keimanannya pd aspek ketaatan pd hukum (hakiman) dan ketaatan/kecintaan tunggal (waliyan).

Secara fitrah perkembangan, usia 7 tahun, anak2 mulai mengenal nilai2 sosial di sekitarnya. Maka mereka mulai mengenal Allah sebagai pembuat hukum dan Zat yg harus ditaati secara totalitas. Di saat yg sama, pada usia 7 tahun, fitrah belajar dan fitrah bakat juga mulai dibangkitkan dengan beragam aktifitas yg menjadi minat dan passionnya. Pada tahap ini perbanyak aktifitas belajar di masyarakat dan aktifitas yg sesuai kepribadiannya. Agar di usia 10 tahun, ketiga fitrah ini (fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat) sudah matang untuk dilatih secara serius.

Usia 10 adalah batas evaluasi apakah sdh kenal Allah dengan baik (sholat dgn kesadaran) dan kenal diri dengan baik (ku tahu yg ku mau). Para Pelatih FIFA, juga menjadikan usia 10 tahun sebagai batas dari latihan “bermain-main saja walau berbakat” menjadi latihan “teknik dan muscle memory”. Di Jerman penjurusan sekolah dimulai ketika kelas 4 SD, atau sekitar usia 10 tahun.

Rasulullah SAW, mulai magang berdagang bersama pamannya ke Syams sekitar usia 10  atau 11 tahun.

Abu Bakar ra, mengatakan ada dua hal yang paling utama untuk dikenal, yaitu kenal Allah dan kenal diri. Menurut saya kenal Allah (fitrah keimanan) dan kenal diri (fitrah bakat) sebaiknya sudah selesai di usia 10 tahun.

=====================

Baik,
*Fitrah Keimanan, Sholat masih terpaksa*
1⃣Bunda Erva (Bekasi) dan Bunda Santi (Bekasi)

Assalamu'alaikum..
Anak sy sampai dg 10 thn shalat masih harus disuruh dan terburu buru. Orgtua sdh berusaha dg memukul sayang namun sang anak jadi marah dan shalatnya terpaksa. Orgtua Ridha dg cobaan ini dg terus berusaha dan berdoa  tiada henti utk menumbuhkan kesadaran anak.

1. Bagaimana jika seorang anak yg sampai dg 10 tahun belum tumbuh keimanan dg sadar akan pentingnya shalat?
---------------------------
Aslm, Bila anak usia 13 thn, blm sholat dg ksadaran sendiri, apa yg hrs sy lakukan. latar belakang anak tsb: masa kecil, orgtua sibuk bekerja. Dahulu sangat kurang dekat dg anak, menyampaikan segala sesuatu hubungan berdua bisa dibilang sangat jarang...

Sekarang hidayah itu datang, sehingga saya sudah tidak bekerja lagi. Saya ingin dekat dg anak, tetapi kondisi anak spt ini...

Satu sisi lainnya usia 7-14 tahun adalah masa penjara bagi anak, setelah masa anak sbg raja usia 0-7 thn.

2. Apa yg harus sy lakukan, satu sisi tak boleh berbuat sesuatu yg membangkitkan memori negatif tentang kita, terlebih baru 2 tahun ini sy dekat dengannya. Satu sisi, lebih dr 7 thn harus dipukul.
3. Konsekuensi apa yg pas diterapkan pd kondisi ini.

1⃣bunda Ervina dan bunda Santi yang baik di Bekasi,
1. Jika anak di atas usia 7 tahun masih belum tumbuh kesadarannya akan sholat maka itu pertanda fitrah keimanannya tidak tumbuh baik pada usia 0-7 tahun. Penyebabnya beragam, namun umumnya di masa itu kita barangkali terlewat untuk membangun gairah cintanya pada Allah, Rasulullah SAW dan Islam melalui keteladanan  dan atmosfir keshalihan yang berkesan mendalam sehingga menjadi imaji2 positif yang terpatri kuat. Mengajarkan keimanan tentu berbeda dengan membangkitkan gairah fitrah keimanannya.
Jika pada tahap usia 0-7 tahun kita terlewat dan mendapatkan anak sulit disuruh sholat, kemudian kita memukulnya pada usia 13 tahun, itu berarti kita yang zhalim.  Kecuali kita sudah melakukan hal2 di atas tadi ketika anak berusia 0-7 tahun.
Maka saran banyak pakar adalah dengan mengulang prosesnya, membangun kembali gairah cintanya pada Allah dengan keteladanan yang lebih dalam dan atmosfit keshalihan yang lebih berkesan dan intensif. Caranya diantaranya adalah dengan menginapkannya di rumah keluarga shalihah dimana ada sosok ayah dan ibu yang bisa memberikan keteladanan yang lebih berkesan. Saya pribadi menganjurkan bagi anak mulai usia 11 tahun sebaiknya diberikan Maestro (pendamping bakat) dan Murobby (pendamping akhlak). Sepanjang hidup kita, kita semua membutuhkan Murobby dan Maestro dalam kehidupan kita.
2. Tetap bersyukur dan optimis bahwa tiap anak pasti istimewa dalam semua aspek termasuk keimanan, karena mereka telah ditakdirkan untuk menjadi khalifah Allah di muka bumi dan beribadah kepada Allah. Di usia 10 tahun memang boleh dipukul, namun ini lebih ke warning apabila semua proses sudah kita lakukan.
Usia 11-14 fitrah bakat sudah mulai perlu dikembangkan sejalan energi dan kompetensi anak meningkat, maka manfaatkan ini untuk mengembangkan potensi dirinya. Semakin dia mengenal dirinya, maka semakin mudah diajak untuk mengenal Tuhannya.
3. Tidak ada konsekuensi jika tidak ada pendidikan yang benar pada tahap sebelumnya. Yang ada adalah mengulang proses lebih intens dan fokus pada cahayanya bukan pada kegelapannya ✅

*Anak ingin di Pesantren*
2⃣Bunda Ainy (Bekasi) dan Bunda Inggrid (Bekasi)

Ass.wr.wb.
Ust Harry yg dirahmati Alloh...
1. Saya ada niat buat mesantrenkan anak di usia 4 SD apa diperbolehkan ya? Apakah sama dengan magangnya Rasulullah 😅 melepas anak diusia sedini itu menurut HE bagaimana ya?

2. Saya ingin bertanya, apakah anak 10 thn yang belum benar2 lulus fitrah keislamannya, tapi berniat dengan keinginannya sendiri untuk melanjutkan SMP ke pesantren, apakah akan maksimal hasilnya atau sebaiknya tidak usah mondok (boarding school) saja? karena jauh dari orang tua khawatir gak ada yg monitor.

3. Apakah masih bisa dikembangkan lagi fitrah keislamannya di sisa satu tahun sebelum SMP? mohon tips dan masukannya.

2⃣bunda Ainy dan bunda Inggrid yang baik di Bekasi,
1. Anak sejak usia 11 tahun memang sudah boleh bahkan dianjurkan dimagangkan. Magang adalah proses menumbuhkan fitrah khususnya fitrah bakat dengan pendampingan intensif agar fitrah lainnya tidak terabaikan, dalam hal ini fitrah seksualitas.
Setelah riset dan diskusi panjang juga menelaah Kitabullah, kami tidak menemukan landasan yang kokoh mengirimkan anak yang belum aqilbaligh (15 tahun) untuk dididik sepenuhnya pada lembaga. Banyak kasus penyimpangan fitrah terjadi jika memisahkan anak dari pendidikan orangtuanya sebelum dia matang/mature/aqilbaligh.
Penyimpangan fitrah itu bisa saja mudah dilihat, bisa juga tidak terlihat segera.
Yang kami temukan untuk usia sebelum aqilbaligh adalah konsep homestay, yaitu menitipkan anak pada keluarga shalihah dengan sosok ayah ibu lengkap, bukan konsep boarding.
Konsep pesantren tempo dulu untuk anak di bawah 15 tahun adalah konsep himestay, tinggal di rumah kyai dan nyai atau ustadz n ustadzah di sekitar pesantren dengan sosok ayah ibu utuh. Asrama diberikan pada anak yg sdh menjadi pemuda atau aqilbaligh.
Konsep pesantren hari ini lebih kepada boarding school di Eropa, tanpa sosok kyai dan nyai, tidak ada homestay dan diseragamkan uti semua usia di asrama.
Silahkan dipilih pesantren yang bisa memenuhi penumbuhan aspek2 fitrah di atas.
2. Saran saya sebaiknya dipetakan dahulu dengan teliti dan seksama perkembangan fitrah2nya, lalu dilihat seberapa siap dan seberapa banyak pesantren yang dituju dapat mendukung perkembangan semua aspek fitrahnya. Saya melihat banyak pesantren yang tidak mensupport pengembangan fitrah bakat anak.
3. Sepanjang manusia hidup selalu ada kesempatan mengembalikan fitrah keimanannya termasuk fitrah lainnya. Hanya kita harus memahami metodenya dan senantiasa memohonkan kemudahan dan kebaikan kepada Allah ✅

*Masa Egosentris*
3⃣ Bunda Ati (Mataram) dan Bunda Nutty (Bandung.2)

Assalammu'alaikum...
1. Bagaimana kriterianya ego sentris dikategorikan "terpuaskan"?

2. Bagaimana kalau usia 8.5 tahun, anak belum terpuaskan masa egocentrisnya, karena jarak usia yg  berdekatan, sehingga pada usia 3-7 tahun si anak "terpaksa" berbagi dg adiknya.

3⃣bunda Ati dan bunda Nutty yang baik di Bandung,
1. Ego sentris ini kalau di konsep fitrah masuk kepada aspek fitrah individualitas yang puncaknya terjadi pada usia 0-7 tahun. Kategori terpuaskan adalah apabila semua hak anak pada usia 0-7 terpenuhi dengan baik. Misalnya hak untuk tidak dipaksa patuh tetapi hak untuk bermain bersama ayah bundanya sehingga terinspirasi untuk patuh, hak untuk tidak diperintah sholat dan berjilbab tetapi hak untuk diinspirasi keindahan sholat dan keindahan adab menutup aurat, hak untuk tidak dipaksa berbagi tetapi hak untuk dipuaskan kepemilikannya dan diinspirasikan adab keindahan berbagi melalui kisah atau keteladanan, hak untuk tidak diciderai dan dipaksa merubah sifat keunikannya karena dianggap tidak beradab, tetapi dihargai sifat keunikannya dengan panggilan panggilan yang positif. Misalnya jika keras kepala dan susah diatur maka panggilah dengan si pemimpin, jika kepo dan sok tahu, panggilah dengan panggilan si eksplorer, jika cerewet dan bawel panggilah dengan panggilan si komunikator hebat, jika cengeng dan sensitif, maka panggilah dengan panggilan si sastrawan dstnya.

2. Prosesnya selalu diulang. Berikan kotak khusus untuk barang2 pribadinya, ajak jalan berdua saja dengan ayah atau bunda tanpa adiknya, berikan kepercayaan untuk mengambil keputusan dengan berani (biasanya jika egonya tidak terpuaskan, maka ananda umumnya menjadi peragu dan tidak pede) , beri kesempatan untuk memilih walau salah hargai saja dsbnya ✅

*Tentang Fitrah&Bakat*
4⃣ Bunda Risky dan bunda Indri (Bandung), bunda Inggrid dan bunda Arny (Bekasi)

Bismillaah...
1. Mau Tanya Ustadz. Kalo pada usia 0-7 tahun fitrah2nya tidak/belum berkembang Secara baik apakah Masih bisa berkembang baik Di usia 8-10?

2. Bagaimana ciri ciri anak usia 10 tahun yg telah kenal dirinya (fitrah bakat) dengan baik? nuhun

3. Tentang tipsnya, bgmn cara jitu orgtua utk memaksimalkan fitrah bakat anak yg sdh berumur 10 thn tp blm benar2 menemukan passion anak, krn melihat anak jg masih setengah2 saja dlm melakukan sesuatu, mgkn krn ortu blm faham benar cara maksimal dlm memberikan stimulus2 kpd anak.
-----------------------
Di saat yg sama, pada usia 7 tahun, fitrah belajar dan fitrah bakat juga mulai dibangkitkan dengan beragam aktifitas yg menjadi minat dan passionnya. Anak jika merasa nyaman dg diri dan lingkungannya ia akan menyerap lebih banyak informasi, belajar, tumbuh mengembangkan bakatnya.

4. Bgmn jika anak kurang percaya diri (masih menjadi follower teman2 lingkungannya). Hingga minat bakat yg sebenarnya tidak tergali.

5. Bgmn memunculkan diri anak2 yg seperti ini, di lingkungan sekolah?

Jazakumulloh khairon katsiiran

4⃣bunda RIsky, bunda Indri, bunda Inggrid, bunda Amy yang baik,
1. Selalu ada kesempatan untuk menumbuhkan fitrah atau mengembalikan fitrah
2. Fitrah bakat ini diawali dengan membantu anak mengenal sifat uniknya, misalnya suka bersih bersih, suka memerintah dsbnya.Dokumentasikan dalam portfolio anak. Kemudian usia 7-19 tahun bantu mereka dengan banyak aktifitas yang relevan dengan sifat uniknya itu. Istilah bunda Septi adalah melakukan Tour de Talents. Nanti di usia 10 atau 11 tahun mulai mengerucut menjadi peran peran spesifik yang siap dimagangkan.
Jika dia sulit mengenal dirinya, maka bantulah untuk mengenal sifat uniknya terlebih dulu. Ciri anak yang sudah mengenal fitrah bakatnya adalah dia melakukan aktifitas dengan 4E (enjoy, easy, excellent, earn). Jika ingin memulai aktifitas sangat ditunggu2, jika melakukannya maka seolah waktu berhenti berputar, jika selesai maka tidak mengatakan "akhirnya selesai juga".
3. Bantulah untuk menelusuri sifat2 uniknya sejak lahir. Lalu bersama2 mengingat2 aktifitas produktif yang sangat disukai. Pancing dengan melakukan tour de talents. Alamiah saja, rileks dan tetap optimis.
4. Minat Bakat itu tidak selalu terkait dengan bidang2 yang terkait fisik, misalnya memasak, menari, olahraga dstnya. Ada juga minat bakat yang terkait dengan sifat sifat, misalnya suka mengatur, suka berkolaborasi, suka guyub, suka berfikir, suka mendidik, suka berimajinasi, dsbnya. Tidak percaya diri muncul karena tidak kenal diri, maka bantulah anak untuk kenal diri, nanti percaya dirinya tumbuh. Jangan menyuruhnya untuk percaya diri sebelum kita membantunya mengenal dirinya.
5. Di sekolah umumnya fitrah bakat tidak terlalu dikembangkan karena pendekatannya masih penyeragaman. Di beberapa sekolah memang ada yang fokus pada pengembangan bakat dan tidak memaksa anak untuk hebat dalam semua bidang akademis. Maka sekolah harus merubah mindsetnya dari fabric based ke potency based. ✅

*Imaji Positif tentang Ibadah*
5⃣ bunda Desty (Bandung.2), Yuli DS (DKI Jakarta) dan bunda Dita (Semarang)

1. Anak sy kls 4 sudah mau 10 thn, tapi blm mau aja disunat. Pdhl sudah dikasih wejangan terkait hal tsb. Bagaimana menyikapinya?

2. Pada usia berapa sebaiknya anak dikenalkan (melihat proses ) penyembelihan hewan qurban?

3. Mengenai aktifitas di masyarakat. Usia mulai 7 thn yg disebutkan di materi kulwap di atas, apakah contoh2nya?

4. Apa maksudnya anak ada baiknya mulai diajak orang tua pd kegiatan kemasyarakatan mulai usia ini atau bgmn pak?

Terima kasih penjelasannya pak Harry..

5⃣bunda Desty, bunda Yuli DS, bunda Dita yang baik,
1. Barangkali pernah ditakut2i atau trauma? Jika tidak barangkali perlu waktu agak lama untuk membangkitkan gairah cintanya pada Allah, bahwa ini adalah perintah Allah. Dalam banyak kasus, semakin besar semakin malu bila tidak disunnat. Tapi pengalaman saya dengan anak anak adalah menyertakan mereka dalam khitanan masal atau khitanan di geng mereka, insyaAllah semangat. Semua anak saya dikhitan bareng komunitas, bahkan yang no 2 bareng anak anak yatim.
2. Saya pribadi keberatan untuk anak usia di bawah 7 tahun, selain fitrah mereka masih rentan dan banyak ulama menganjurkan untuk tidak memperlihatkan kengerian, juga buat apa? saya tidak melihat gunanya. Untuk anak di atas 7 tahun, mungkin kasus per kasus tergantung kesiapan anak. Anak saya yang pertama, Qurban pertamanya saat dia usia 8 tahun, sempat 2 hari di rumah dan akrab dengannya. Lalu pada hari pemotongan, dia menangis terisak2 karena kasihan dengan peliharaannya. Ini diluar dugaan, karena dia sudah tahu bahwa akan diQurbankan dan dagingnya dibagikan kepada faqir miskin. Alhamdulillah akhirnya dia ridha juga.
Ada kasus lain, anak seorang ustadz berusia 4 tahun sampai trauma dan mengompol melihat kambing disembelih. Jadi saran saya sebaiknya tidak untuk anak di bawah 7 tahun dan kasus per kasus untuk anak di atas usia 7 tahun, tergantung kondisi dan kesiapannya. Gunakan nurani kita dan gunakan pertanyaan fitri, yaitu apakah anak butuh, bukan apakah anak mampu.
3 dan 4. Anak sudah masuk pada fase fitrah sosialitas, sholat sudah mulai diperintah (perintah bagi ortu untuk memerintahkan, bagi anak belum sebagai kewajiban). Maka sebaiknya Anak lelaki dituntun ayah untuk masuk ke lingkungan sosial spt sholat berjamaah, pengajian Bapak Bapak, dikenalkan aktifitas sosial dan profesional ayah dsbnya. Kenalkan anak lelaki pada peran peran kelelakian dan keayahan.
Bagi anak perempuan juga sama, tetapi lebih kepada peran peran sosial keperempuanan dan keibuan seperti mengurus rumah, memasak, bersosial dalam bidang keperempuanan dstnya✅

*Fitrah Egosentris*
6⃣ Bunda Eka (Ampenan, Lombok)

Bagaimana menkondisikan anak yang tidak mau sholat dikala bundanya sedang haid. Sudah dijelaskan ttg masalah haid dan dewasa. Apa hrs berbohong?
(anak perempuan 6 thn)

6⃣bunda Eka yang baik di Lombok,

Anak usia 6 tahun belum diperintahkan sholat, mereka pada fase dibangun kecintaannya pada Allah, RasulNya dan Islam. Jadi bunda bukan berbohong, jika bunda menginspirasinya untuk sholat dengan mengenakan mukena tiap waktu sholat tiba dan mengajaknya sholat walau sedang haidh. Anak mungkin mengerti haidh tetapi dia tidak detil memahami waktu siklus haidh. Teladankan dan suasanakan saja kecintaannya pada Allah. Targetnya bukan tertib sholat dan bacaannya, namun targetnya dia suka sama sholat atau bentuk peribadahan pada Allah (sebagai pendidikan adab kepada Allah)  ✅

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam