Langsung ke konten utama

#ternyata ini rasanya jadi ibu

Hai, anak ibu... Minggu ini usiamu genap 30 minggu dalam rahim bunda. 7 minggu lagi perjuangan kita bersama-sama untuk 2 detak yang melaju dan 2 nadi yang berdenyut dalam 1 tubuh bunda. Semangat terus ya, sayang... Kita harus kuat apapun yang terjadi di luar sini, meski keras, meski terlalu jahat, meski terlalu memaksa... Inilah hidup. Meski tak semenarik dan tak seindah yang kita bayangkan, inilah yang membuat kita berkembang, yang membuat kita belajar mana yang perlu di pertahankan dan mana yang tidak. Inilah hidup, Nak.

Bagi bunda, engkaulah hidup bunda yang sesungguhnya. Akan bunda lakukan segalanya agar hidup bunda seindah yang bunda inginkan. 29 weeks, bunda dan ayah periksa USG, nak... Alhamdulillah kakak sehat, lengkap, dan informasi bonusnya... Kakak laki-laki. Will you, Nak? Amiinn...

Minggu sebelumnya bunda habiskan untuk beli-beli barang kebutuhannya kakak, kayak baju, celana, popok, bedong, gurita, perlak, dan lain-lainnya itu... Yg selalu bikin bunda pengen beli semuanya buat kamu, Nak. Antara iya dan tidak, karena kata orang bayi tumbuhnya cepet, jadi bajunya pasti juga cepet ndak muat kalau terlalu banyak belinya. Belajar hidup tak berlebihan sejak dalam kandungan ya, Nak... Daripada nanti akhirnya mubadzir, ndak kepake dan akhirnya dosa...

Jangan khawatirkan apapun, Nak. Bunda akan selalu memberimu yang paling baik dari yang terbaik, meski seburuk apapun keadaan bunda nantinya. Bunda akan membuatmu bahagia tanpa harus membuatmu kehilangan mawas diri dan tertimbun kesombongan. Jadilah bahagia tanpa harus jadi orang lain, jadilah dirimu sendiri, Nak... :)

Sayang, bunda sayang ichan... :*

Onna,
@homey, 210515

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam