Langsung ke konten utama

5 of 365

Ini post edisi telat post banget ya. Aku post, tapi jatuhnya kok kesimpen draft. Jadilah telat ribuan tahun...

Fiuhhhh, 2014 has been end 5days ago. Thankz for being awesome, 2014...

2014...
Januari. Alhamdulillah bunda masih di kasih umur tahun ini... Ulangtahun bunda ke-21. Hihi, i'm not young anymore... Bye teen-y time. Alhamdulillah ultah pertama bunda sebagai istri ayah, bahagianyaaaa... Sekarang ultahnya di temani sama ayah di rumah. Ga kayak dulu, hihihi. Yang ultah masih aja banting tulang. Alhamdulillah, nikmatnya umur bunda yg 21 ini...

February. Berharapnya ayah segera berangkat ke China. Haha, biar bisa lebaran bareng di rumah tercinta. Paling gak bulan ini atau bulan depan gak papa deh. Tapi uangnya ga cair-cair, huhuhu. Batal. Tapi Allah pasti punya rencana lain... Yang terbaik pastinya.

Maret. Masih berharap suami segera ke China. Tapi tetap sama... Out of plan. Hmm. meski gitu masih seneng aja soalnya apa-apa di turutin, mau kesana ayok, kesini ayok. Makan ini ayok. Kencan ayok. Bener-bener quality time banget buat ayah dan bunda...

April. Noooooo! Yang ditunggu-tunggu cair bulan ini. Tuh kan... Kalo ditunggu ga dateng-dateng, tapi kalo di cuekin nongol gitu aja. Alhamdulillah. Dalam hati, "meski gak lebaran di rumah, paling gak anniversary pertama ayah dan bunda ngrayain bareng di rumah". Mendadak nervous sama waktu yang terus bergulir dan menuntun suami menjemput kesempatannya study ke china. Haha. Beda banget dari February dan Maret yg udah sok ikhlas aja nyuruh suami buruan berangkat. Hikz. Sampai akhir bulan April, nihil. Masih ngurus akomodasi dan transportasi aja...

Mei. Masih dengan edisi galau yang sama besarnya dengan April. Semakin menuanya usia bulan ini, semakin menua pula galau ini merajai dalam diri. Masih sama. Berkutat dengan berbagai macam aplikasi keperluan suami ke China. Dan membuat semakinnnn... "Cakitnyatuhdisini..." -->> </3

Juni. Setelah menantikan yang tak di harap untuk datang, mungkin inilah saatnya yang tak di harapkan datang. Yaps! Suami berangkat bulan ini... Hikz.

Alhamdulillah, Allah tak benar-benar memberiku duka tanpa suka sedikitpun. Betapa baiknya Dia. Rencana study di China 3 Bulan. Ini rencana teramat awal sekali, bisa dibilang sudah rencana sejak 2013. Atau bahkan sejak 2012, awal suami masuk s2. Alhamdulillah luntur bulan ini... Jadi cuma 2 bulan saja. Yeaiii. :)) seneng. Alhamdulillah. Tapi teteup! Haha, galau. Sampek hampir gila... Oh, God!

Rasanyaaa, bulan ini bergulir begitu cepatnya untuk ku. Hingga hari itu. 26 Juni tiba...
Ngantar suami ke bandara. Halah... Jangan tanya nangis apa gaknya. Udah dari 2 hari/malam nangis teyusss. Dan suami cuma hahahihi tanpa dosa. Dasarrr! Sampek hari itu juga... "Bye, mas. Baik-baik disana. I'll miss you for sure..." cekat di tenggorokan. Bosen ngomong gitu, tanpa merubah apapun... Berharapnya sih, pas aku bilang gitu sambil mewek ini membuat suami luluh dan gak jadi berangkat. Haha, ngimpiii!

Ok, bulan ini berakhir dengan awal LDM kami.

Kau bawa segenap hatiku, separuh jiwaku. Bersamamu. Kau sempurnakan aku...~

Kini aku sendiri lagiii... Uhuuuuwuuu~

Juli. Ulang tahun suami pas Ramadhan. Special! Ramadhan yang pertama bunda sebagai seorang istri. Yeaiii... Alhamdulillah dikasih kesempatan ketemu bulan yang penuh berkah ini. Meski suami sedang berada di belahan Asia yang lain. Hikz. Semoga berkah ya... Dan bunda sakit di detik-detik terakhir bulan ini. Puasa bolong teramat banyak. Belum lagi jadwal padat yang bergelayut indah bulan ini...

Semoga sakit ini sebagai penggugur dosa, dan ibadah menjadi penggenap iman islam kami... :))

Akhir bulan ini Ceriyahhhh. Sudah iedul fitri. Iedul fitri pertama sebagai seorang istri, yang lagi LDM an ma suami dan jadi sendiri. Haha. Di saat keponakan, ipar, ngumpul jadi satu di rumah. Gue sendirian. Melas banget! Suami telepon interlokal di hari pertama lebaran, suruh sambungin ke kakak-kakaknya, keponakannya, ibu, dan mertuanya juga. Oh dear... Nasibku! Mesra sekali. Salah! Melas sekali! :( ga papa lah. It's just a matter of time!

Bulan ini awesome.

Agustus. Bulan anniversary pertama kami. Sepi. Hahaha, anniversary-nya sendirian. Rasanya udah gregetan sama jarak. Tapi tetep alhamdulillah sudah 1 tahun mengarungi rumah tangga ini, suka maupun duka, dalam lebih maupun kurang, dalam riang maupun tangis. Kita masih bisa melalui ini bersama. Congrats!

Hadiah anniversary kali ini luar biasa. Suami pulang bulan ini... Yeaiiii... Kabar awalnya sih pulang tanggal 2 bulan depan. Tapi maju beberapa langkah semakin cepat. Uuhhhh, senangnyaaaa... 70 hari dengan dispensasi 6 hari. Sweet! Tanggal 28 suami pulang kembali ke pelukanku. Hihihi... ;))

Pas jemput di bandara, suami udah nunggu aja sambil berdiri dan saingan sama ranselnya yg saingan tinggi. Hahaha. Pertama denger suami ngomong apa gitu sama ipar, sembari masukin kopernya ke bagasi mobil. Oh dear, suaranya berubah sih. Hihihi, i feel like I have fly to another world for a long time, then came back and i hear a sweet and tenderness voice. Umhhh!

Padahal yg terbang juga siapa. :D

Rasanya dulu pertama ketemu suami tuh suaranya juga ga gitu-gitu amat. Huhuhu.

Okelah. I dont really know what happen to me. :))

Sudah siap sop buntut, suamiku... :) nomnomnom!

September. Kita bersatu kembali... Bagi-bagi oleh-oleh. Kunjung ke rumah ipar. Kencan lagi. Makan-makan bareng lagi. Senengggggg banget! Dan kali ini, udah ga ngizinin suami tugas luar lagi kalau gak bawa istrinya dan anaknya. Sudah kapok rasanya galau ditinggal lama dan jauh. Gregetan!

Oktober. Bulan ini merry (sepeda motor kesayangan) minta dimanjakan. Setelah bikin kita jatuh akibat ban belakang sepeda yang meleduk. Hikz. Berdua sama suami. Alhamdulillah masih selamat... Mungkin sebagai sinyal biar kita lebih dekat lagi sama Allah. Untung gak lagi hamil. Cuma kepikiran itu aja sih... Bisa nangis kalau lagi hamil beneran.

November. Bulan ini seperti bulan pada umumnya, nothing different. Tapi lebih rajin beberes rumah kayak gitu, dan cepet capek, tiba-tiba ga enak badan dan gak tau apa yang terjadi sebenarnya... Sampai akhir bulan tamu bulanan tak kunjung datang. Dan ngerjain suami aja bilang "hamil" haha. Namanya suami juga ngaco juga, jadilah acting-acting an... Payah!

Desember. Akhirnya ku putuskan beli testpack. Iseng aja sih. Lagian juga belum ada tanda morning sickness. Dan hasilnya.... Eng ing eng... Positive. 2 garis. Keren gitu ga sih? Hahaha. Ngaco. Alhamdulillah... Akhirnya kamu hadir juga, Nak. Baik-baik ya. Sehat-sehat disana.

Sejak saat itu. Yang namanya morning sickness datang dan pergi semaunya. Gak hanya pagi. Sore. Atau tengah malampun ayukkk...

Sampai akhirnya, periksa ke nakes. Bisa ya? Padahal aku ga suka apapun yang berhubungan dengan tenaga kesehatan dan printilan alat kesehatan. Hahaha. And then dikasih obat, gak tau obat apa. Pokonya manis salah satunya. Rasa stroberi. Dan yg lainnya vitamin. Yaaa, bisa lah nambah asupan keyakinan bahwa dengan minum obat-obat ini morning sickness akan segera jauh-jauh dari kita. Tinggal sehat dan menikmati kehamilan bareng. Haha. It was just a dream till this month end. Tetep aja... Morning sickness all day long or all day night. Mungkin kakak di rahim bunda sudah minta hak atas waktunya kali ya... Kalau siang bunda bisa aktifitas, pasti malamnya rewel. Atau sebaliknya... Yups. Kesimpulannya, bunda punya 12 jam buat siap-siapin keperluan ayah sehari-hari, dan 12 jam lagi buat kakak. Haha, kesimpulan yang bunda tarik-tarik sendiri.

Oke. Tahun ini sempurna... Makasii atas semuanya. :))

Onna,
@homey, 050115 13:40

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam