Langsung ke konten utama

Culinary Review -- Soto Ayam Ambengan -- Malang

Review Kuliner lagi. Makan enak gak harus di restaurant hotel bintang 5 kan? Here there are... :)

Kali ini tempat kuliner favorite di sela kencan kami, Soto Ayam Ambengan -- Malang. Tempatnya seperti Depot makan, tapi nempel sekalian sama sebuah rumah... Agak terlalu kecil juga sih. Untuk ukuran tempat makan yang menyajikan menu nikmat, rasanya sayang kalau tempatnya hanya terdiri dari +- 10 meja besar untuk kelompok. Hihi...

Di lengkapi dengan toilet dan wastafel. Untuk parkir mobil masih di badan jalan. Untuk parkir motor, cukuplah untuk 15 motor. Hihihi. Makanya itu... Sayang kan kalau untuk makan enak disini, mereka (visitors) jadi ragu karena alasan tempat. Hihi. Tapi sejauh kami berkunjung kesana, tak pernah ada halangan parkir dan selalu tersedia tempat yang nyaman kok didalam... Tapi ini bukan berarti tempat ini ga ramai pengunjung ya. Kebanyakan yg datang sih masih pejabat dinas, atau sekedar wirausaha menengah keatas. Hihi, dari stylenya sih kelihatan seperti itu...

Awal kenal tempat ini sih karena traktiran dari tempat kerja aku sebelum menikah. Hihihi, aku pikir recommended lah buat dikunjungi ulang. :))

Well, untuk menu makanan di dalamnya... Ya jelas donk menu utamanya adalah Soto Ayam. Hihi. Di menunya tertulis berbagai macam soto, yang pada intinya memang soto hihi... Cuma dengan tambahan porsi. Bisa by request dengan harga yang berbeda pula. Misalnya yang tanpa kulit, +jerohan, istimewa + dada + jerohan, istemewa + dada/paha. Dan untuk minumnya, ada air mineral, teh panas, jeruk panas, es teh, es jeruk, es campur, es buah, es teller, soda gembira, dan mega mendung.

Kalau kami selalu pesan Soto Ayam biasa. Dengan minum bisa Teh Pucuk Harum, atau yg agak berat, Es Campur atau Es buah. Karena porsi Soto Ayam ini, sekalipun yang 'biasa' sudah overcapacity, jadi jangan khawatir masih lapar kalau makan disini. Sudah dijamin kenyang. Soto Ayam biasa ini layaknya soto ayam pada umumnya, nasi yang dilengkapi dengan suwiran daging ayam beserta kulitnya, telur rebus, dan kuah soto.

Namun yang berbeda, di setiap soto ayam disini selalu ditambah dengan jerohan telur ayam petelur sepertinya *yang kuning bulet-bulet, seperti bibit telur. Kuahnya juga bening. Gak eneg. Dan kalaupun nanti kuahnya berubah kental, pasti karena bubuk koya yg menyatu dengan kuah yang menambah gurih dan cita rasa yang kuat dari soto ini. Di setiap meja disediakan bubuk koya gurih untuk taburan yang bebas ambil sesuka hati, hihi. Dan ditambah dengan irisan jeruk nipis untuk perasan soto. Semua menyatu dalam satu mangkok deh, kuah soto dengan bumbu rempah yang kuat dan segar dengan perasan jeruk nipis sesuai selera tanpa membuat eneg, gurihnya jerohan telur ayam petelur, dan bubuk koya yang nikmat. Semuanya berkolaborasi apik dalam semangkok nasi soto yang bikin nagih. You must eat by yourself. :)

Untuk harganya, yang biasa harga Rp.10.000,-/porsi nonPpn. Dan yang by request tambahan seperti jerohan, paha, dada, yang istimewa dengan tambahan porsi di patok harga Rp. 12.500,- sampai Rp. 20.000,- saja. Untuk minumannya di hargai dengan Rp. 5.000,- sampai Rp. 9.000,- saja. Dijamin puas makan disini... :))

SOTO AYAM AMBENGAN
Jl. Pattimura 9, Malang. (Samping Paviliun RSSA) a.k.a belakang gedung RSSA

Opening hours: Daily, 07:00 – 18.00

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam