Langsung ke konten utama

Malu donk dingertiin terus, tapi ga mau ngertiin yg lain...

*di-NGERTI-in tuh bukan sekedar apa-apa di turutin lhooh...

Jleebb!

Respon yg pertama kali keluar setelah baca 1kalimat di tweet salah satu tweeby yang aku follow.

Sebagai kaum hawa, dimengerti itu rasanya memang spesial ya... Tak dapat dipungkiri, mendapatkan hal yg kita inginkan pun sudah cukup membuat kita sebagai kaum hawa merasa dimengerti.

Meski pada dasarnya, dimengerti itu lebih luas ketimbang 'hanya' mendapatkan materi yang kita inginkan saja.

Diberi izin cuti, di ajak liburan suami, dapat kado atau ucapan di hari-hari spesial, adalah sekian dari beberapa bentuk "dimengerti" menurut hemat saya. Namun banyak juga orang yang jika "mau"nya tidak di wujudkan, langsung saja beranggapan bahwa tak lagi dimengerti.

Seandainya semua orang bisa ngertiin orang lain, pasti damai banget ya Indonesia. Namun sayangnya, jangankan Indonesia di rumah saja kadang masih sulit buat ngertiin keluarga sendiri. Dunia kini telah berbeda, ego yg seharusnya kita kendalikan tapi sebaliknya malah mengendalikan kita. Banyak yang lebih memikirkan perasaanya sendiri dan sambil lalu dengan apa dan bagaimana perasaan orang lain akan hal itu. Mereka lebih memperhatikan kebutuhan atau keinginan mereka yg harus terpenuhi apapun caranya, oleh siapa, dan kapanpun mereka mau tanpa memperhatikan kepentingan orang lain yg mungkin akan ia riweuh kan karena memenuhi keinginannya, sedangkan disisi lain mereka juga punya kebutuhan dan keinginan yang harus mereka wujudkan.

Open your eyes, and look the world is wide open too... :) think outside the box. :)

Onna,
@homey, 090614 18:37

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in