Tanggal 16 juni kemarin emang hari yang agak suram sih dari pagi, apalagi pas sebel-sebelnya tuh hari...
Tapi, subhanallah. Teramat mudah bagi Allah membalikan semuanya. :) percayalah, selalu ada angin sepoi setelah badai...
Dan benar saja, setelah dari pagi sampai siang pilu di rumah. Siangnya di ajak suami ke kampus ambil beasiswa. Setelah beres urusan kampus, lanjut ke nonton How To Train Your Dragon 2.
Tau gak? Ini pertama kalinya aku nonton bioskop umum. Sebelumnya ya cuma nonton bioskop 3D di wahana permainan Jatim Park. Hehehe.
Rasanya baru masuk ke bioskop tuh, sesuatu banget. Berasa luxurious. Secara,gue juga ga pernah masuk bioskop umum. Jadi 'ndeso'nya keluar deh. Tapi pada heran, yang kesana tuh biasanya pasang-pasangan. Termasuk aku juga sih. :p anak SMA atau masih mahasiswa kebanyakan... Trus ironisnya, banyak ceweknya berjilbab. Pada pegangan tangan mondar-mandir sambil nunggu filmnya main. Aku aja kalah lho sama mereka, padahal lebih etis yang udah nikah kan yang pegang-pegang tangan gitu...
Sedangkan aku? 21 tahun baru nonton di gedung mewah tuh sekali aja. Bayar ticketnya rata-rata di Malang 25.000-35.000 di hari biasa. Dan 35.000-50.000 pas weekend, tarif ini pun aku dapat dari searching google pas aku mau liat info Httyd. Ya ampuuunn, ga kebayang deh kalau aku harus nonton pas jaman sekolah dulu. Uang aja masih minta ke ortu, kok cuma mau buat nonton yg cuma 1.5 jam aja, 25.000 lagi. Tarif ini bisa buat 2x transport sekolah. Apalagi kalau ke Malang tuh minimal transportnya ya 15.000 an. Kebayang 50.000 habis dalam beberapa jam saja.
Mungkin kondisi mereka ga sama, aku bersyukur banget sudah bisa sekolah. Semoga kakak-kakak yang masih sekolah, jalan-jalannya ke mall, dan suka nonton bioskop, orang tuanya selalu terlimpah rezeki. Dan mereka bisa mengerti juga, mencari nafkah tanpa menggantungkan kekayaan orang tua. Kasihan kalau nantinya orang tua yang kerja mati-matian demi membiayai anaknya, akhirnya jatuh buat biaya mall, salon, maupun nonton. Please respect your parents!
Ini bukan tentang iri atau apa karena aku belum bisa menikmati itu semua, saat seusia mereka. Ini tentang bagaimana kita bisa menghargai kerja keras orang tua kita untuk hal yang lebih berarti. Bukan hanya sekedar kecantikan yang dari salon, tapi kecantikan yang dari hati. Bukan hanya sekedar barang-barang branded yang kalian dapat di mall, melainkan bagaimana kalian mempunyai kualitas diri yang lebih baik. Bukan hanya sekedar kebahagiaan yang kalian dapatkan dari nonton, tapi lebih kepada bagaimana kalian mengolah emosi dalam diri sendiri ketika masalah menerpa, atau ketika bahagia menyapa.
Semoga kita semua, termasuk saya selalu bijak dalam mengunakan apa yang Allah titipkan dalam bentuk apapun, dari manapun berasal,dan yang kapanpun kita dapatkan...
Onna,
@homey, 230614 06:39