Langsung ke konten utama

Self Esteem

Ceritanya hari ini kayak banyaaaaaakkkk banget yg membebani fikiran, padahal klu di pilah-pilah lagi hal-hal yg banyak itu cuma mentok di fikiran aja... Nothing can do more over! :(

Humph, may i take a deep breath guys...

Sebenernya sih cuma sepele aja, cuma pengen jalan-jalan ke kota, liat-liat kota, ke shopping center meski pada akhirnya ga ada yg dibeli, nemenin suami jalan *kencan gitu! Lagian udah lama kita ga pernah jalan bareng lagi, :(

Tapiii,
Jalan-jalan tanpa punya saku lebih yg seenggaknya bisa buat ngasih makan kantong tuh berasa gimana gituuu... Hambar. Ibarat makanan, pasti tanpa garam. :D ya walaupun pasti balikny juga utuh, ga kurang ga lebih, bahkan letaknya pun ga geser barang seinchi... Haha.

Apalagi rencana (yang tinggal rencana) kita bakal pergi jalan-jalan sekalian beli peralatan dan perlengkapan suami buat tour ke China, sekalian beli kebutuhan sampai 3bulan ke depan. Berasa banget kan klu masih belum ada kantong yang punya isi... :(

Hikz, delay lagi jalan-jalan kita yg rencananya 1minggu lalu, lalu masih berharap minggu ini jalan-jalan, dan lagi-lagi harap hanya tinggal harap...

Cukup banget bikin aku yang 'buanyak' berharap ini jadi spanneng. --"

Capek sudah berharapnya! :( Tapi gapapalah, mungkin emang belum boleh jalan-jalan sama Allah. Sekarang baiknya sayang diri sendiri dulu deh, sampek pusing mikirnya...

Syafakillah, onna. *nanti klu udah baikan kita jalan-jalan sendiri. Keep fight... :( *self-ESTEEM

Onna, 19:13 030414

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam