Langsung ke konten utama

Perkedel Kentang

Awalnya dari permintaan temen [mom Aul] buat share resep Soto Ceker jadi rapiin resep Soto, dan udah rapi, sayang klu cuma stuck di note aja. Apalagi gak kebaca sama sekali, dan giliran ada keponakan hp di pinjem bisa saja tangan2 mungil mereka menghapus app note saya... Aaaa, itu mimpi buruk sekaliii. Akhirnya saya putuskan untuk share resep2 ini di blog. Agar lebih bermanfaat dan untuk menghidupkan blog saya kembali setelah lama "menghibernasi" kan diri.

Iseng rapiin resep lagi, dan share lagi. Lama-lama, ketagihan, ngrasa butuh dan excited juga buat jadi jembatan ingatan resep rumahan. Khususnya rumah kami, yang saat ini tinggal bersama ibu mertua. Haha.

Jadi ini akan jadi hal yang teramat sangat penting. Hihihi.

That's it! Perkedel Kentang.
Bahan :
1kg Kentang
1 butir telur
1sdm Tepung Kanji

Bumbu halus :
11 siung Bawang merah slice, goreng
9 siung Bawang putih
1/2 sdt Merica bubuk
2 buah Cabe merah besar
1/4 sdt Garam
1/2 sdt Gula
Penyedap rasa
Daun bawang
Seledri

Cara membuat :
*Cuci kentang yg belum dikupas, kukus selama 20 menit. [untuk kentang yg sudah dikupas, sebaiknya di goreng saja]
*Haluskan bawang putih, merica, cabe merah, gula, garam, dan penyedap.
*Haluskan dan campurkan kentang bersama bumbu yang sudah dihaluskan
*Taburi adonan dengan bawang merah goreng slice, bersamaan irisan daun bawang dan seledri
*Campurkan merata pada adonan
*Bentuk adonan bulat pipih
*Buat pelapis goreng dengan 1butir telur dan 1 sdm tepung kanji, kocok.
*Masukan adonan pada pelapis, lumuri. Goreng hingga kuning emas.
*Angkat dan nikmati selagi hangat... :*

230414 10:00
Onna, homey

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih

Terimakasih Ucapan yang di sampaikan atas dasar kebaikan yang telah seseorang berikan kepada kita, baik berupa pertolongan maupun pemberian. Namun jarang sekali menemui seseorang berterimakasih atas dasar perlakuan buruk seseorang kepada kita ya? Boro-boro bilang makasii, melipir sambil diem aja udah untung yesh. :p Padahal pada dasarnya semuanya baik. Kenapa dasarnya baik? 👇 Misal aja nih... Bisa jadi kita meminta kepada Allah agar kita memiliki hati yang lapang dan ikhlas. Ndak mungkin donk kalau kita ujug² ikhlas dan berhati lapang kalau ndak di kasih 'pelajaran-pelajaran' berharga dulu dari ujian kehidupan? Ibaratnya harapan² itu seperti berlian, pastilah kelihatan berkilau baik ketika sudah di tempa panas maupun belum. Namun ketika sudah di tempa panas, bentuknya akan lebih cantik lagi... lebih berkilau lagi... dan pastinya lebih bernilai tinggi. Kalau kata paksu, niat itu nilainya 1. Dan kalau di aktualiasi jadinya bernilai 10. . Niat kita agar hati kita lapang d

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in

Ikhlas :)

Pas jalan-jalan di linimasa twitter, dan nemu ini di akun @kupinang yang tak lain dan tak bukan adalah akun milik Ust. Mohammad Fauzil Adhim... Hihihi. Semoga bermanfaat bagi semuanya. :) Oleh: Ust. Mohammad Fauzil Adhim Inilah Sufyan bin Sa'id Ats-Tsauri, seorang ulama hadis yang sangat berpengaruh. Keutamaannya dalam ilmu hadis membuat Yahya bin Ma'in dan beberapa ulama lainnya memberi julukan "Amirul Mukminin fil Hadits". Hanya dua orang yang pernah mendapat julukan tersebut, satu lagi adalah Malik bin Anas, meskipun keduanya bukanlah orang yang menyukai gelaran-gelaran hebat yang disematkan kepadanya. Ini merupakan gelaran yang dikatakan orang atas dirinya, bukan dianugerahkan kepadanya lalu diterima dengan hati bangga. Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah Ta'ala pernah mengingatkan kita, ”Tidaklah aku obati sesuatu yang lebih berat daripada mengobati niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik pada diriku.” Apa maknanya? Tidak ada yang lebih berat dalam