Langsung ke konten utama

Bakat--Kelemahan dan Kekuatan

sumber: pexels.com
Bakat--Kekuatan dan Kelemahan

Sudah satu paket dalam kehidupan manusia. Ada kekuatan, ada pula kelemahan. Sebagai orang dewasa, mungkin ini tak lagi jadi masalah besar. Tinggal meninggalkan sisi kelemahan yang membuat kita sulit, atau bersinergi bareng orang terdekat, bahkan orang lain sekalipun asalkan life map kita punya progress yang baik.

Tapi, bagaimana dengan anak-anak? Merekapun sama memiliki sisi kekuatan dan kelemahan seperti kita, orang tuanya. Yaaa, meski bisa jadi kekuatan dan kelemahan antara ayah anak atau ibu anak berbeda.

Bagi kita bersinergi itu relatif lebih mudah, karena kita sudah bisa menyampaikan apa yang kita harapkan dengan baik kepada yang lain. Namun bagi si kecil, hal ini lumayan rumit dimana anak-anak masih belajar mengutarakan maksud dari yang di katakan terlebih karena tuntutan kebutuhan.

Sebagai orang tua, saya pribadi masih memegang pedoman untuk fokus pada potensi kekuatannya. Sebagaimana yang banyak trainer FBE maupun Tallent Mapping sampaikan bahwa potensi kekuatan itu ibarat cahaya, secercah yang kita temukan lambat laun akan menjadi terang jika di temukan seluruhnya. Dalam hal ini, kelemahan di ibaratkan sebagai gelap yang bagaimanapun harus kita terangi dengan cahaya agar kita dapat memanfaatkan areanya dengan baik. Hmm, dulunya saya membayangkan ini begitu indah. Hingga akhirnya benar-benar menghadapi tantangan sebenarnya di lapangan... yaitu ketika kelemahannya menganggu aktifitasnya.

Sebelum saya mengenal berbagai tema bakat, saya menghadapinya biasa saja. Sampai akhirnya mengenal tema bakat dan mencoba mendefinisikan nama-nama dari kekuatannya. Akhirnya setelah perenungan yang cukup lama, sebagai orang tua saya menarik benang merah atas kelebihan dan kelemahannya. Kami sempat goyah dari pedoman... sibuk membantu si kecil mengatasi kelemahannya, meski masih tetap kekeuh dengan mengembangkan kekuatannya.

Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan kesempatan untuk kulwap bersama Abah Rama (founder Tallent Mapping) di grup kecil, dan saya mengajukan pertanyaan perihal apa yang bisa saya lakukan untuk membantu si kecil mengatasi kelemahannya agar potensi kekuatannya berkembang optimal? Lalu, Abah menjawab bahwa untuk si kecil kami tugas orang tua adalah untuk memperkenalkan sebanyak-banyaknya aktifitas. Bukan hanya akademik, melainkan juga sosial, olahraga, dan seni. Kemudian dari aktifitas tersebut tugas selanjutnya adalah mengobservasi aktifitas tersebut menjadi lebih detail dari sekedar tema bakat, yaitu aktifitas 4E (Enjoy, Easy, Excellent  and Earn). Maka aktifitas ini yang akan sedikit membantu mengatasi kelemahannya.

Di usia 0-7 memang bukan patenisasi tema bakat pada diri anak, melainkan saatnya memperkenalkan banyak aktifitas untuk anak dan tugas observasi bagi orang tua. Membaca jawaban tersebut, rasanya saya mulai merasa baru-baru ini memang Ichan bisa mengendalikan diri mengatasi kelemahannya di kondisi yg semula membuat dirinya tidak nyaman berkat fokus dengan kelebihannya. Alhamdulillah.

Saatnya fokus pasang kacamata kuda pada cahaya (red: potensi kekuatan) yang Ichan miliki. :)) kita manusia, bukan malaikat yang tak pernah salah bukan? Kesalahan... Kelemahan... bukan alasan untuk kita tidak menikmati hidup. Bukan alasan untuk kita tidak berkembang, jika mereka bisa... tentunya kita juga bisa. Syukuri yang Allah karuniakan... bahkan seisi dunia pun tidak akan cukup untuk orang yang merasa kurang, bukan?

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’” (QS. Ibrahim: 7).

Postingan populer dari blog ini

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in...

karena Allah semuanya mudah...

RePost kali ini lupa asalnya dari mana... Hikz. :(:(:( Tapi, don't worry be happy... Post ini tetep inspiratif dan motivational banget khususnya buat para istri, ibu rumah tangga, yang bekerja full untuk keluarga tanpa bantuan assistant rumah tangga. Kalian hebat, semoga berbalas surga... :):) Bagus nih dibaca, apalagi saat semangat luntur. Atau capek-capeknya kita... ::ISTRIKU... BERHENTILAH MENGELUH!!!::   Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan. Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?” “Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari....

Nonton yuck : How To Train Your Dragon I & II

Pernah nonton how to train your dragon? Kalau belum, film ini recommended banget buat kalian. Film pertama dulu, aku nonton sama suami. Home theatre di rumah. Ceritanya dijamin gak bikin kalian yang nonton kecewa. Memang sih, dari judulnya berkesan banget kalau film ini beda dari yang lain. Biasanya beberapa film memilih judul yang pendek, bisa diambil dari salah satu karakter, atau dari nama tempat, atau kapan kejadian itu terjadi. Contoh, Shrek , Kungfu Panda , The Maleficient , 2012 , dsb. Tapi di film ini panjang banget judulnya... Ya emang ada sih judul film yang juga panjang, a cloudy with a chance of meatballs contohnya. Ok! Tapi bukan tentang menarik atau tidaknya suatu judul, bukankah isi lebih penting? Di film ini, bener-bener bisa nguras emosi penontonnya, lengkap. Mulai dari petualangan, romance, pertemanan, dan keluarga. Kalian yang nonton, pasti akan menempatkan diri sebagai si ganteng Hiccup, seorang anak kepala suku. Dimana suku ini menganggap naga sebagai musuh ter...