Langsung ke konten utama

Day-3 Family Project

Day 3 -- Family Project

Hari ini, harinya sortir² pakaian bayi Ichan yg udah ga kepake seperti popok kain, jumper, legging, sepatu, kaos kaki, selimut, bantal guling yg ga kepake.

Alhamdulillah ke kumpul 1 kontainer lebih... 😢

Yg bertahan di dalam lemari Ichan: baju yg masih muat, enak di lihat, dan nyaman buat Ichan. Syarat utama : layak pakai. Syarat spesial: kalau bunda lihat bahagia liat ichan pake baju² ini. Pokoknya pilihan banget deh...

Oh iya, kalau kemarin sortir punya ayah itu... ayah sendiri lhoo yg sortir. Bunda cuma bantu² nanya sambil nge kumpulin di satu tempat gitu biar ayah pilih² sendiri. Dan balikin ke asalnya tetep bunda...

Alasan terinspirasi dari methode ini tuh... (bakal aku tulis ungkapan hati aku, ciee) 😂 aku tuh paling males lipet² baju, apalagi klu lagi sibuk pastilah nglipet baju adalah kerjaan puaaaliiiinggg akhir yg bakal aku kerjain. Nah, karena aku di tinggal kerja mulu sama ayahnya (alesan), tinggal di rumah mertua, dan gak ada yg bisa di delegasikan tugas (no ART, apalagi minta tolong bumer adalah hal yg sangat tidak mungkin.huhuhu) maka tugas ini mau tidak mau masuk ke ranah WAJIB (tidak suka dan bisa--kalau di kuadran)... satu dari sekian penyemangat adalah "Kata Bu Septi" cukup ubah cara pandang aja... bagaimana yg wajib ini tidak membebani? Maka ubah kata wajib menjadi Ikhtiar. Begitulah kiranya, sambil berfikir ikhtiar untuk apa? Karena tetep agak ng dongkol, jadinya ku ubah lagi bagaimana membuat ikhtiar ini jadi menyenangkan... here there are... KonMari Method, buang yg bikin sebel², yg bikin ga pede. Simpen yg ^spark joy^ hingga kita bisa ikhlas dan seneng juga ngerawatnya...

Ibarat orang, barang² kita tuh kayak orang yg ada disaat kita sedih maupun seneng. Kalau sedih kita nyaman sama mereka, kalau seneng mereka juga nemenin kita biar tetep waras nan humble. Kalau punya 'orang' seperti itu di samping kita, pasti lah kita sayang juga... seneng juga ng rawatnya kan? Bismillah... i hope that's work for making my ikhtiar going to be better. Amiiinnn

None know, till we try kan?

#KuliahBundaSayang
#ProyekKeluarga
#BundaSayang
#TantanganHari3

Postingan populer dari blog ini

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in...

karena Allah semuanya mudah...

RePost kali ini lupa asalnya dari mana... Hikz. :(:(:( Tapi, don't worry be happy... Post ini tetep inspiratif dan motivational banget khususnya buat para istri, ibu rumah tangga, yang bekerja full untuk keluarga tanpa bantuan assistant rumah tangga. Kalian hebat, semoga berbalas surga... :):) Bagus nih dibaca, apalagi saat semangat luntur. Atau capek-capeknya kita... ::ISTRIKU... BERHENTILAH MENGELUH!!!::   Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan. Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?” “Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari....

Nonton yuck : How To Train Your Dragon I & II

Pernah nonton how to train your dragon? Kalau belum, film ini recommended banget buat kalian. Film pertama dulu, aku nonton sama suami. Home theatre di rumah. Ceritanya dijamin gak bikin kalian yang nonton kecewa. Memang sih, dari judulnya berkesan banget kalau film ini beda dari yang lain. Biasanya beberapa film memilih judul yang pendek, bisa diambil dari salah satu karakter, atau dari nama tempat, atau kapan kejadian itu terjadi. Contoh, Shrek , Kungfu Panda , The Maleficient , 2012 , dsb. Tapi di film ini panjang banget judulnya... Ya emang ada sih judul film yang juga panjang, a cloudy with a chance of meatballs contohnya. Ok! Tapi bukan tentang menarik atau tidaknya suatu judul, bukankah isi lebih penting? Di film ini, bener-bener bisa nguras emosi penontonnya, lengkap. Mulai dari petualangan, romance, pertemanan, dan keluarga. Kalian yang nonton, pasti akan menempatkan diri sebagai si ganteng Hiccup, seorang anak kepala suku. Dimana suku ini menganggap naga sebagai musuh ter...