Langsung ke konten utama

Day 1 -- Melatih Kemandirian

Alhamdulillah, seneng banget di kelas bunda sayang... ada banyak sekali cerita yg bisa saya tuangkan dalam bentuk tulisan. Itung² menyalurkan 20.000 kata.

Ok. Tantangan 10 hari yg berikutnya adalah Melatih Kemandirian Anak. Tulisannya tentang apresiasi kemandirian anak...

Hehe, tidak ada kata "masih kecil, terlalu kecil, dan kalimat² kecil lainnya" untuk memulai memandirikan si kecil. Karena kecil atau besar itu relatif... seperti cabe, kecil² cabe rawit. Meski kecil, saat sudah mencapai momentnya pun tetap pedas. Begitupula anak... saat skillnya sudah mumpuni, meski masih kecil maka sudah sepantasnya sebagai orang tua kita menjaga skillnya tetap hidup, lebih baik lagi jika bisa kembangkan. Ini baru namanya orang tua sebagai fasilitator anak... bukannya malah mematikan skillnya.

Ok. Untuk ichan (18mos) saya pun masih meraba² skill dari milestone² yg sudah saya portofoliokan selama ini... Hmm, klu sudah ber portofolio saja sulit meraba skill anak yg gonta ganti, apalagi yg belum yaaa  😵

Bagi saya mandiri untuk ichan dengan kemampuan yg masih terbatas, bisa main² sendiri itu termasuk kemandirian... Dalam artian dia bisa mengatur emosinya ketika yidak ada bunda. Tidak ada ayah... Meski pada akhirnya bocil going to toddler memerlukan pengawasan ekstra. Meski sendiripun bisa, namun pengawasan harus tetap di dekat anak. Jadi PeERnya adalah... ciptakan rumah ramah anak. >> = memandirikan bunda 😂 kecipratan juga buat mandiri. Saat ini bunda masih fokus beresin rumah dengan KonMari methode...

Untuk saat ini, Ichan sudah bisa maem (tanpa sendok) sebenarnya, jadi ketika dia lihat ada cemilan pastilah dia maem... seperti pisang. Untuk kali hari ini saya akan bantu ichan mandiri ngupas pisang dan maem dengan benar... sedikit². Tidak langsung sekali haaap!. Hehe. Bismillaaahhh...

#level2
#bundaSayang
#MelatihKemandirian

Postingan populer dari blog ini

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in...

karena Allah semuanya mudah...

RePost kali ini lupa asalnya dari mana... Hikz. :(:(:( Tapi, don't worry be happy... Post ini tetep inspiratif dan motivational banget khususnya buat para istri, ibu rumah tangga, yang bekerja full untuk keluarga tanpa bantuan assistant rumah tangga. Kalian hebat, semoga berbalas surga... :):) Bagus nih dibaca, apalagi saat semangat luntur. Atau capek-capeknya kita... ::ISTRIKU... BERHENTILAH MENGELUH!!!::   Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan. Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?” “Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari....

Nonton yuck : How To Train Your Dragon I & II

Pernah nonton how to train your dragon? Kalau belum, film ini recommended banget buat kalian. Film pertama dulu, aku nonton sama suami. Home theatre di rumah. Ceritanya dijamin gak bikin kalian yang nonton kecewa. Memang sih, dari judulnya berkesan banget kalau film ini beda dari yang lain. Biasanya beberapa film memilih judul yang pendek, bisa diambil dari salah satu karakter, atau dari nama tempat, atau kapan kejadian itu terjadi. Contoh, Shrek , Kungfu Panda , The Maleficient , 2012 , dsb. Tapi di film ini panjang banget judulnya... Ya emang ada sih judul film yang juga panjang, a cloudy with a chance of meatballs contohnya. Ok! Tapi bukan tentang menarik atau tidaknya suatu judul, bukankah isi lebih penting? Di film ini, bener-bener bisa nguras emosi penontonnya, lengkap. Mulai dari petualangan, romance, pertemanan, dan keluarga. Kalian yang nonton, pasti akan menempatkan diri sebagai si ganteng Hiccup, seorang anak kepala suku. Dimana suku ini menganggap naga sebagai musuh ter...