Resume Diskusi Review NHW #3
Matrikulasi Institut Ibu Profesional
Fasilitator : Septi Peni Wulandani
Ketua Kelas : Nares
Kordi Mingguan : Ningrum
1⃣ prima - malang
Bunda Septi, kalau untuk mengetahui potensi kekuatan anak mulai dari usia berapa ya? Usia si kecil saya masih 15 bulan, senengnya macem-macem, tp bosennya juga cepet. 🙈
➡Bunda Prima, tugas kita adalah MENEMANI anak-anak tersebut dari mulai dalam rahim sampai aqil baligh. Maka tidak ada patokan mulai usia berapa anak akan terlihat potensi kekuatannya. Semakin aktif kita menemani anak-anak, akan semakin paham kita, bahwa anak-anak memiliki “titik ledak” potensi kekuatannya masing-masing. Mengapa kadang kita tidak percaya kepada kemampuan kita sebagai orangtua yangmampu melihat potensi anak kita? Karena kita tidak pernah MENEMANInya dengan berbekal ilmu. Sehingga sekedar hadir saja. Ketika saat-saat harusnya anak ini harus menemukan potensi kekuatannya, maka kita panik. Sehingga mencari semua yang serba instan. Pakai alatlah, pakai ahli yang harus berbayar mahal, ikut pelatihan sana sini dan lain-lain. Maka yakin ya mbak dengan kemampuan yang terinstall di diri kita sebagai orangtua yang diberi amanah.✅
2⃣ etty - sulsel
Alhamdulillah sdh dpt ikatan dg suami utk kmbali ke niat dan tujuan awal pernikahan. Selanjutnya berproses meraih setengah agama lainx dg ketaqwaan.
Saat bikin nhw 3 ini bener2 takjub spt membaca buku rahasia Allah ttg anak2. Apa yg mjd potensi kekuatan mereka tergambar, ga sabar ingin kutunjukkan ke suami spy segera merumuskan kurikulum utk mereka.
Sayang, sy tdk terlalu paham dg potensi suami, sy hnya tahu apa yg ia rasakan.
Bagaimana ya bu spy suami menemukan potensi uniknya ?
Apa sy sekedar bertanya saja. Sempat beliau bertanya apakah beda potensi dg passion ?
Scr pribadi insyaa Allah sy sdh membaca peran sy dan sdh sy utarakan dg suami. Alhamdulillah ada titik temu pertama.
Mohon pencerahannya 😇
➡Mbak Etty, selamat ya mbak, saya ikut senang. Untuk suami, mudah mbak. Kalau Mbak Etty dan anak-anak sudah berubah, biasanya Allah akan membolak balikkan hati suami kita untuk segera ikut berproses. Potensi itu sesuatu yang kita miliki, tapi masih belum terlihat. Sedangkan ppassion itu adalah minat. Silakan mencari aktivitas-aktivitas dimana suami dan anak-anak sama-sama memiliki minat di bidang yang sama. Nanti lama-lama akan ketemu✅
3⃣ Liya - Sulsel
bunda septi. Saya mau tanya. Surat cinta kemarin saya tidak bisa sampaikan ke suami. Entah kenapa ada gap pada pola komunikasi kami. Bagi saya beliau sdh menjadi suami yang sempurna. Tapi trnyata mnjadi tekanan bagi diri sendiri. Krn merasa harus sesempurna beliau sebagai istri dan ibu. Bagaimana mengatasi perasaan terbebani spt ini?
➡Bunda , ini tandanya Percaya Diri kita sedang turun. Tolong tanya ke suami, tentang PR kita di NHW #2 kemarin. Istri seperti apa yang membuat suami kita bahagia. Apakah kita bisa meraihnya setahap demi setahap dan menjadi indikator di checklist profesionalisme perempuan kita?
Setelah itu buatlah forum ngobrol santai sebanyak mungkin dengan suami, sehingga bahan obrolan antara anda dan suami bisa nyambung.✅
4⃣ Hani haerunnisa
Begitu banyak aral melintang dalam hampir sepanjang kehidupan yang saya jalani. Hingga memaksa saya berhenti dalam satu masa terendah dimana saya tidak sanggup mengatasinya lagi. Yang kemudian saya jalani terus dengan hampa dan tak tentu arah. Begitu deras gunjingan, penghakiman, vonis bahwa saya seorang yang 'gagal' dan 'tidak mungkin' sukses dalam hidup. Membuat saya seringkali menyangsikan karunia² yang Allah anugerahkan pada saya. Tertatih-tatih berusaha meraih kembali kewarasan diri. Hamdalah, Allah perkenankan saya kembali sedikit waras dan bangkit.
Bukan dua-tiga kali saya berusaha Muhasabah diri, introspeksi. Tapi saat ada pemicu yang memunculkan kembali luka lama, sering dengan mudah saya terhanyut dalam rasa sakit dan berat kembali pada kesadaran bahwa itu semua telah berlalu dan tak dapat diperbaiki lagi.
Saya ingin kembali menjadi pribadi yang penuh dengan keceriaan, kasih sayang, keikhlasan, penuh harapan, semangat, ambisi yang positif. Saya ingin kembali menjadi wanita yang tangguh serta lebih dewasa. Saya ingin menjadi manusia yang bermanfaat.
Harus bagaimana lagi saya menyembuhkan luka batin serta mengatasi rasa takut dan perasaan gagal ini, agar saya tidak lagi menyakiti orang-orang yang saya cintai dan kasihi hanya karena trauma yang tak kunjung hilang..
Hani-Tangsel
➡Mbak Hani yang baik, alirkan rasa itu mbak jangan pernah dibendung. Penerima aliran rasa yang paling dahsyat itu adalah DIA yang memberikan soal ujian hidup ke kita. Maka tumpahkan semua rasa di sepertiga malam. Setelah itu maafkan hamba-hambaNya yang telah melukai mbak. Banyaklah berbuat baik / bersedekah untuk mereka yang sudah pernah menyakiti mbak henny. Sehingga mbak terhindar dari perbuatan yang secara “tidak sengaja” menyakiti orang-orang yang mbak Henni sayangi.✅
5⃣Assalamu'alaikum warahmatullah..
ibu Septi yang dirahmati Allah..
Jika tantangan yang saya hadapi menguras kepercayaan diri saya, apa yang harus saya lakukan ibu? 😢
➡There is NO PROBLEM , CHALLENGE
Apabila tantangan yang mbak hadapi menguras rasa percaya diri, artinya ada sisi lain yang sedang dinaikkan oleh Allah. Silakan cari dulu mbak, tantangan ini membuat mbak makin kuat dimana? Karena Allah pasti akan menguji hambaNya, sesuai dengan kemampuannya. Sehingga kita harus FOKUS pada kekuatan yang sedang diuji, dan bisa mensiasati kelemahan-kelemahan yang kita lihat atau rasakan.
Silakan dilihat mbak, selama mendapatkan ujian ini, sisi hidup bagian mana yang mengalami kekuatan yang luar biasa, maka disitulah kita harus bersyukur✅
6⃣Bunda Septi, dalam membangun peradaban kehidupan kami, alhamdulillah berjalan nyaman dan selaras.. akan tetapi terkadang masih ada intervensi dari luar yang sangat kuat yang tidak selalu sejalan dengan apa yang ada dalam rencana kami bersama.. bagaimana mengatasi hal ini bunda? dimana intervensi tersebut muncul dari orang yang kami hormati dan cintai, yaitu orang tua.
➡ Bunda, ketika kita sudah membangun rumah tangga, maka Ridho Allah bergantung pada Ridho Suami. Ketika kita menjadi anak dulu, ridho Allah bergantung pada ridho Orangtua. Maka lihatlah prioritas ini. Posisi kita ada dimana sekarang.
Kalau posisi kita sebagai istri, maka prioritas pertama adalah satu kata dengan suami selama suami mengajak kepada kebaikan. Setelah itu bersama-sama berbuat baik ke orangtua kita yang tidak satu paham dengan kita, sampai orangtua kita ridho. Jangan pernah membantah orangtua kita, nanti justru makin tidak ridho, yang perlu dikuatkan sekarang adalah "teruslah mengalirkan cinta" ke orangtua kita meski sepahit apapun yang anda terima✅
Seperti siklus ridho yang pernah saya sharekan dulu
7. Etty- sulsel
Berarti membantu menemukan potensi suami bisa diulik dari kisah2 suksesnya dari kecil sampai sekarang ya bu ?
→ betul mbak, minta suami mengingat-ingat apa aktivitas saat kecil dulu yang paling membuatnya bahagia. biasanya jalan hidup tidak beda jauh dengan kondisi bahagia waktu itu.
Contoh, dulu saya paling suka main guru-guruan. Setelah SMA tergoda dengan gengsi, bahwa yang keren itu yang kuliah di bidang eksakta, tehnik dll. Sehingga ketika dapat beasiswa di IKIP saya nggak mau. pengin ke jurusan lain. Eh ternyata jalan hidup saya sekarang di dunia pendidikan. Rasa bahagia di kelas saat ii, sama bahagianya dengan saya waktu main jadi guru-guruan dulu.... ini hanya contoh yang saya alami.
8. Nurul Muhsina
Jazaakillaah bu Septi..🙏🏽
🙋🏽 Bagaimana y memberi pengertian pd suami supaya berkontribusi dlm pekerjaan domestik+mengurus anak? Karena maindsetnya kewajiban suami mencari nafkah dan istri harus melayani suami+anak [keluarganya seperti itu].
→ Mbak Nurul, tidak perlu diberi pengertian, diberi peran saja. masukkan suami dalam game keluarga yang mbak susun. Misal pekan kamar mandi bersih, tawarkan siapa yang akan jadi jendral toilet, kemudian ajak seluruh anggota keluarga berperan termasuk suami. Makin kreatif dala mengelola rumah tangga ya mbak. Cara tidak hanya tunggal
9. Dita - Bandung
Bagaimana menjembatani komunikasi suami dg anak laki2 yg sama2 tdk terbuka satu sama lain. Pdhl keduanya sering bareng ke masjid atau mabit. Tp kl obrolan sdh mulai serius ttg rencana ke depan yg terjadi malah merengut duan2nya. Sy yg mencoba membantu jd kena marah dua2nya 😅
→ heheheh teh, hari lahirnya sama kali ya hehehe. Berarti jangan dipaksakan teh, mulailah ajak suami untuk belajar mendengarkan suara anak laki-laki kita. Karena suami pernah jadi anak laki-laki, sedangkan anak laki-laki kita belum pernah jadi bapak. Shg akan lebih mudah membawa suami ke dunia anak-anak. Setelah itu teh dita harus jadi moderator cantik diantara mereka, sampai mereka berdua akhirnya jadi sohib satu sam lain.
Yang paling tok cer lagi adalah biarkan mereka berdua safar jarak jauh hanya berduaan. Disanalah akan terjadi interaksi batin yang luar biasa
🙋🏽Yg satu selasa, satu senin bu 😁
Safar berdua, terakhir 2010 😅...sy sering menganjurkan ini tp blm jg diterima. Sy coba lagi, mungkin caranya msh salah.
Jazakillah khairan bu Septi 😘
→ pahami karakter mereka berdua, dan cari apa yang komplemen, nah buatlah event khusus untuk melatih karakter komplemen diantara keduanya
10. Nurul Muhsina
Anaknya masih 2thn bu.. Apa sudah bisa? Saya memang gk Kreatif sepertinya.. 😥
→ Kalau anak masih 2 tahun, ajak suami kita jadi satu team bermain bersama dalam mengelola pekerjaan rumah. Ingat kita ini semua homoludens ( makhluk yang suka bermain). Jadikanlah kehidupan sehari-hari kita ini selayaknya kita sedang bermain, jadi penuh energi.
11. Tika - Tasikmalaya
Bu septi bagaimana cara membagi tugas dg anak2, agar mereka mulai mandiri dan memiliki tanggung jawab, seperti terhadap mainan dan keperluan sekolahnya atw membantu hal2 kecik d rmh?
→ belajarlah gamification mbak, membuat aturan-aturan di game dalam kegiatan non game. Jadi anak-anak itu akan menjalankan aktivitas mereka karena dalam lingkaran game, bukan karena tugas dari ibu