Diskusi Materi Matrikulasi Institu Ibu Profesional Batch#2 Sesi #3
Tanggal 1 November 2016
Fasilitator : Septi Peni Wulandani
Ketua Kelas : Nesri Baidani
Koord. Mingguan : Sri Wahyuningrum
👦👦👦👦 💑 💑 💑👦👦👦
👦
1⃣ Assalamu'alaikum wrwb..
Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan "misi spesifiknya", tugas kita memahami kehendakNya.
👆🏻maaf ibu, kalau pertanyaan saya ecek2 banget..
Bagaimana cara kita memahami kehendakNya?
-finny bogor-
Mbak Finny, cara memahami kehendakNya adalah membaca tanda-tanda cintaNya yang diberikan ke kita selama ini. Apakah kita menyadarinya bahwa DIA sudah banyak memberikan banyak tanda-tanda cinta ke kita, sehingga kita paham maksud DIA menciptakan kita? atau kita menganggapnya biasa-biasa saja, sehingga tidak membuat berpikir banyak?
Point-point yang saya berikan di materi #3 ini adalah sedikit dari banyak clue yang bisa kita jawab bersama. perlahan-perlahan saya pandu di program matrikulasi ini✅
2⃣ Mohon maaf ibu, saat ini saya sedang berjuang untuk meyakinkan saya bahwa tdk terpisah antara pekerjaan, berkarya dan mendidik anak, sebagai marketing freelance yg biasa offline, sulit membawa anak2 , saat saya memutuskan untuk stop, argo kebutuhan keluarga terus berjalan dan jd problem baru, apakah reset lg keputusan saya atau bagaimana bu?
-endah semarang-
2⃣Mbak Endah yang sedang berjuang, hal yg perlu kita yakini adalah
*Rejeki itu pasti, kemuliaanlah yang harus dicari*
_kadang kita sibuk mengejar sesuatu yang sudah pasti, yaitu rejeki, dan melupakan hal-hal yg harus dicari yaitu kemuliaan_
Nah, coba sekarang mbak endah luangkan waktu sesaat untuk menjawab satu persatu pertanyaan di atas, untuk menemukan diri.
Jangan pernah takut akan rizqi mbak...
Karena setiap amanah yg dititipkan ke kita, sudah satu paket dengan rizqinya✅
3⃣ Assalamualaikum bu septi,yg saya rindukan..(😍kangen berat sm ibu)
1. Saya blm begitu memahami ttg
-mksd dari"adakah yang membuat anda"sakit hati"/dendam"sampai skrg?
Apakah menceritakan kenangan sedih masa lalu kita saat kecil,itu termasuk dendam/luka masa kecil, yg tidak kita sadari?walaupun cerita itu tanpa nada emosi,atau marah dan kita menceritak hanya dengan org terdekat kita,contoh pasangan kita..
2. jika msh ada luka masa kexil yang tidak kita sadari,terbawa saat mendidik ank2,bagaimana cara menanganinya?apakah ada therpy khusus yg harus kita jalani,atau konseling khusus dengan ahlinya?
Trimaksih..sekian pertanyaan dari saya
Dila-pati
3⃣ mbak Dila yg baik, cerita masa kecil yg menyedihkan, itu adalah proses mengalirkan rasa, selama dengan orang yg tepat.
Apakah ketika menceritakan hal tsb ada emosi yg mengikutinya atau perasaan yg menyayat?
Kalau tidak, artinya mbak sdh menerima kondisi masa lalu tsb.
Setelah itu lihat orangtua mbak dila, apakah saat ini mbak dila memaafkan segala salah dan khilaf orangtua saat mendidik kita waktu kecil?
Kalau semua mbak dila sdh jawab "iya" artinya mbak sudah selesai dg masa lalu.
Tinggal sekarang memberikan yg terbaik unt anak-anak kita, tanpa membawa saat -saat sedih di masa kecil mbak dila ke dunia anak-anak✅
4⃣Prima-IIP Malang
Assalamualaikum bu Septi. Bagaimana membangun peradaban keluarga dalam kasus masih tinggal bersama orang tua/mertua? Dengan tidak ada pilihan untuk tinggal terpisah. Adakalanya dalam mendidik, ibu seakan jadi monster dan mbah jd power rangers. Bagaimana agar kita tetap bebas membangun karakter anak tanpa tekanan, tanpa ba bi bu nya orang ketiga, tanpa statement negatif?
4⃣Mbak Prima, wa'alaykumsalam wr.wb kunci utama ketika kita masih jadi satu dengan orangtua adalah _komunikasi_
Libatkan orangtua/mertua menjadi satu team dg kita, berikan mereka peran khusus yg bisa dikerjakan.
Kemudian bicarakan dengan suami, bahwa ring 1 yg harus kita bangun adalah keluarga inti plus ortu kita.
Makin kreatif dg solusi, mbak prima akan makin menemukan peran peradaban mbak di muka bumi ini
Karena yg memiliki tantangan hidup seperti mbak prima itu banyak, tidak hanya mbak sendirian.
Kalau mbak prima bisa menyelesaikannya, maka memang peran mbak prima di ranah tsb✅
5⃣Assalamualaikum bu septi, dalam peran sebagai ibu bagaimana cara kita menerapkan prinsip keadilan pada anak, agar mereka selalu merasa orang tua memberikan kasih sayang yang sama? Sehingga saat dewasa nanti mereka selalu bisa akur dan tidak ada rasa iri karena ada yg lebih disayang?
(Putri sy usia 8thn dan 5thn)
Tika _IIP Karawang
5⃣ Wa'alaykumsalam wr.wb. Mbak Tika, adil itu tidak harus sama. Sehingga kalau ada hal-hal yg kita perlu memberi perhatian ke salah satunya, perlu dibicarakan terlebih dahulu ke salah satu anak kita.
Misal
"Kak, ini adik baru saja sakit, maka ibu ijin selama beberapa hari ini, fokus ke adik dulu ya"
Perlu hati-hati, agar sikap kita tidak jadi luka anak-anak kelak✅
6⃣ Ibu Septi yang baik, sebelumnya terima kasih atas sharing ilmu-ilmunya.👍🏻😊
Setelah membaca materi #3 ini ada beberapa hal yang ingin saya diskusikan, yaitu:
1. Tentang Selesai dengan masa lalu, apakah artinya melupakan masa lalu?
Menurut saya, masa lalu itu tidak perlu dilupakan namun diterima. Dan selanjutnya berusaha/belajar untuk semakin baik di masa sekarang juga di masa akan datang.
Dengan perasaan menerima masa lalu, maka selanjutnya tidak akan timbul lagi dendam/sakit hati dengan masa lalu.
Justru rasa "menerima" inilah yang perlu ditumbuhkan.
2. "Berjalan di jalanNya maka peluang akan menghampiri.."
sy melihatnya..ini sangat luas cakupannya. Tentang berjalan dijalanNya,
Saya mengartikannya, setiap langkah kita di dunia ini didasarkan pada ibadah, apakah demikian ibu?
Mohon penjelasannya lebih spesifik ttg berjalan di jalanNya Dan Contohnya seperti apa (beserta peluang yang dimaksud)?
3."...antara pekerjaan, berkarya, dan mendidik anak bukanlah sesuatu yang terpisahkan..."
Sangat setuju sekali Bu Septi...namun adakalanya kita dihadapkan dengan prioritas mana dulu yang didahulukan....adakah saran/trik ataupun kunci sukses agar kita bisa pas menentukan skala prioritasnya.
Terima kasih atas penjelasan dari Ibu Septi.💐😊
Dwi indah - bandung
6⃣ Teh Dwi Indah yg baik,
a. Air tidak pernah kembali ke hulu, peristiwapun tidak, memaafkan hanyalah menutup agar ia tidak diingat kembali.
Harapannya dengan "memaafkan" masa lalu dengan setulus hati kita, kita bisa "menerima" segala kondisi tsb. Tidak lagi mengungkit-ungkit, dan apabila disentil, tidak ada emosi yg menyertainya
b.Berjalan di jalanNya adalah dimana kita memahami maksud Allah menciptakan diri kita, menjalankan peran kita di muka bumi ini sesuai dengan kehendakNya.
Contoh ketika saya memahami peran hidup saya adalah di ranah pendidikan keluarga dan komunitas, maka segala godaan peran lain tidak akan pernah saya ambil, misal di dunia politik, birokrasi dll. Meskipun sangat menarik.
Selama ini saya rasakan dunia pendidikan keluarga dan komunitas tidak pernah membuat saya "lelah" meski urusannya tidak selalu mudah.
Dan rejeki ternyata selalu mengikuti kemanapun kita menjalankan peran tsb dg sungguh-sungguh ✅
7⃣ Ibu Septi yang baik,
Ketika saya masih single, Ibu saya selalu berulang-ulang berpesan, wanita harus bisa mencari nafkah sendiri dan mandiri, jangan pernah bergantung kepada suami. Masalah Anak dan RT bisa mencari pembantu, dari kecil sampai mau menikah saya tidak pernah menyentuh pekerjaan rumah maupun dapur. Sehingga mind set mulai terbentuk dan mengarah kepada calon pasangan yang harusnya bisa melengkapi kekurangan diri dalam mencari Rezeki.
Alhamdulillah , Allah menemukan saya dengan pasangan hidup yang memang benar-benar melengkapi saya, dan sangat ideal ketika belum punya anak.
Challenge pun mulai muncul ketika punya anak , pasangan hidup saya tidak bisa melengkapi untuk kebutuhan yang berkaitan dengan anak dan RT. Sedangkan peran saya saya sangat dibutuhkan dalam kegiatan usaha kami, karena kelebihan saya adalah kekurangan suami. Seringkali kami mencoba me-non aktifkan saya dengan hire karywaan dan hasilnya selalu tidak bagus.
Akhirnya saya aktif kembali dengan konsekuensi , kehidupan seperti roller coaster ,semua berkejaran
Butuh saran dan masukan Bu, di 1 sisi saya selalu merasa bersalah karena tidak bisa sepenuh hati menunaikan kewajiban saya ebagai seorang wanita yang bertanggung jawab pada RT dan anak, 1 sisi saya juga bertanggung jawab terhadap amanah pekerjaan , dimana saya pikir ini jihad saya untuk keluarga dan membantu ortu saya dan saya sangat bersyukur untuk hal ini.
-unknown-
7⃣ Bunda, saya dulu juga mendapatkan pesan yg sama ketika masih gadis
Ibu saya single parent sejak saya usia 8 th.
Sehingga ibu selalu berpesan "harus jadi perempuan mandiri, berpenghasilan, tidak bergantung pada suami"
Mindset terbangun, tetapi di satu sisi saya selalu terngiang-ngiang masa kecil saya, sedih banget ketika pulang sekolah, ingin banget curhat dg ibu, tapi harus nunggu malam, karena ibu baru pulang kerja dan kuliah malam hari.
Akhirnya hal itulah yg memicu saya bahwa saya harus mandiri finansial tanpa harus meninggalkan anak-anak saya.
Maka sebisa mungkin sebelum anak-anak memasuki usia 12 th. Ajaklah selalu bersama ibu atau ayahnya. Libatkan mereka, sehingga kebutuhan kasih sayang terhadap kehadiran diri kita terpenuhi.
Apalagi kalau kita buka usaha sendiri, pasti kita bisa mengaturnya.
Kalau harus bekerja dengan org lain, maka didiklah asisten rumah tangga yg bisa mendampingi anak dengan baik, dengan segala konsekuensi yg akan bunda terima✅
8⃣ 1. Assalamualaikum
Maaf pertanyaan yg sma
Bagaimana cara kita memahami kehendak Nya?
2. Bagaimana berdamai dengan masa lalu dengan baik? Ada beberapa cara mendidik orang tua saya yang kadang masih membekas sampai sekarang. Saya sudah berusaha berdamai. Dan saya berusaha memahami bahwa bukan maksud orang tua untuk menyakiti hati saya waktu itu. Tapi jika suasana hati saya sedang tidak enak, kemarahan dan kejengkelan masa lalu masih terbawa. Saya takut, cara itu terbawa ketika saya mendidik anak..
Mkasiiii..😘😘😘
-wayan bekasi-
8⃣ mbak wayan pertanyaan pertama sdh saya jawab ya di atas.
Pertanyaan kedua, datanglah ke orangtua anda apabila masih ada, peluk beliau berdua, sebagai visualisasi bahwa kita benar-benar sdh menerima segala kondisi masa lalu.
Seringlah berbuat baik untuk mereka, untuk mengganti rasa sakit/dendam masa lalu yg pernah ada.
Kemudian hindari masa-masa dimana kita dalam posisi marah yg memuncak ke anak.
Karena kalau kita belym selesai dg masa lalu, dalam kondisi tertekan, pasti kita akan melakukan perbuatan yg pernah dilakukan orangtua kita ke kita jaman kecil dulu, meskipun diri kita sendiri sangat tidak menyukainya.
Maka ujilah, kalau dalam kondisi tertekan kita bisa mengendalikan diri kita, insya Allah masa lalu sudah bisa kita terima dengan baik✅
9⃣ Assalammu'alaikum, bu septi. Sy memiliki kenangan masa kecil yg kurang membahagiakan dg ibu. Kami 2 bersaudara. Sy dan adik laki2 dengan jarak usia sktr 6 th. Ibu memperlakukan kami dg berbeda. Dan sy berada di perlakuan yg tdk sy harapkan. 2-3 thn belakangan, sy sdh mulai memaafkan & menganggapnya sbg ketidaktahuan beliau, bukan krn sengaja. sy bertekad utk tidak mengulangi kesalahan itu kpd anak2 kami. Namun, mengapa ketika sy berkaca ada bbrp sifat ibu yg tdk sy suka, ada pada diri sy..? baik secara sadar atau tidak. Kadang sifat itu muncul. Apakah ini berarti sy belum 'memaafkan' beliau? apa yang harus sy lakukan bu? mohon sarannya. Terima kasih.
-unknown bogor-
9⃣wa'alaykumsalam, apabila dalam keseharian mendidik anak masih muncul sifat/sikap ibu yg dulu tidak kita sukai muncul, berarti kita memang belum selesai dengan masa lalu kita.
Banyaklah bersedekah untuk ibu mbak, dan sering-seringlah mendoakan beliau,
Terima kondisi masa lalu mbak, kemudian maafkan ibu dan perbanyak perbuatan baik untuk beliau✅
🔟Assalamualaikum.
Bu Septi,
Pernikahan saya memasuki tahun ke4, dari beberapa informasi yg saya dapat tahun ke 3-5 pernikahan masuk dalam babak yg penuh ujian. Bagaimana kiat menjaga komunikasi agar tetap efektif dan produktif dg pasangan dan tidak menjadikan anak sbg korban?
Jika keluarga sudah memiliki bisi dan.misi, bagaimana agar tetap dalam koridor yg sudah kami gambarkan? Mengingat tantangan semakin besar dan khawatir idealisme kami luntur. Terimakasih banyak Bu
Putri-Malang
1⃣0⃣ mbak putri yg baik, wa'alaykumsalam wr.wb masing -masing keluarga punya masa badai, maka perlu diamati periodiknya apakah 3 th an, 5 th an atau 7 th an, masing2 beda.
Kalau sudah kita pahami akan datangnya masa badai, maka kita perlu bersiap-siap.
amati lagi siapa yg sedang diuji, misal suami yg tahun ini selalu uring-uringan tanpa suatu kejelasan, maka kita yg sadar harus bisa menjadi penyejuk hari, bukan justru menjadi bahan bakarnya.
Perbanyak ngobrol bersama agar FoR ( Frame of Reference) dan FoE ( Frame of Experience ) kita dan suami sama.✅
1⃣1⃣Sblm menikah, saya merasa tdk ada luka yg begitu serius d hati saya. Sya rasa bisa memaafkan smua kekhilafan orgtua saya. Tapi stlh menikah dan punya anak, sya merasa ada yg blum selesai pada masa lalu saya. Srngkali saya melakukan : sesuatu yang saya tidak sukai dri Ibu saya, terhadap anak saya.
Cntohnya: saya tdk suka dibilang jangan lelet/ lamban oleh ibu saya dulu. Trkdang scara tdk sadar saya suka mengungkapkan hal yg sma pada anak saya. Padahal saya tahu, anak saya tdk akan suka diburu2. Sperti saya tdk suka diburu2 oleh ibu saya dulu.
Bgaimana caranya agar saya bisa sepenuhnya "sembuh" dri "luka" itu Bu? Terimkasih.
Shofi_IIP Bandung
1⃣1⃣teh shofi, pertanyaan teteh hampir sama dg pertanyaan di atas ya✅
1⃣2⃣Bu Septi yg baik, dlam materi yg ibu sampaikan ada pernyataan "orang yang belum selesai dengan masa lalu nya, akan menyisakan banyak luka ketika mendidik anak nya kelak.
Yg ingin saya tanyakn, jika kita memang memiliki unfinished bisnis, dan sdh terlanjur dipilih dan diberi kepercayaan oleh sang Maha pemberi amanah, apa yg sebaik nya dilakukan? Harus kah kita menemui ahli untuk membantu kita lepas dr masa lalu? Hatur nuhun pisan ibu Septi 😊😊
-Heny bekasi-
1⃣2⃣ Yang bisa menyelesaikan masa lalu kita hanyalah diri kita dan Allah. Maka saran saya jangan pernah curhat sama manusia, curhatlah dengan Allah, karena DIA lah yg paling paham dengan diri kita✅
1⃣3⃣Assalamualaikum.
Mba, saya attik iip bekasi.
Mau titip pertanyaan.
Bagaimana cara untuk mengetahui & menggali potensi unik diri kita?
Terimakasih
1⃣3⃣ mbak atik, untuk menemukan potensi unik kita, silakan amati aktivitas apa saja yg membuat kita Enjoy, Easy dan Excellent...maka silakan di list kemudian uritkan prioritasnya✅
1⃣4⃣Wiwik W_iip bandung
Setiap kita sebagian besar mungkin pernah mengalami trauma akibat pengasuhan ortu. Bagaimana cara ibu untuk menyembuhkan trauma tsb agar tidak diulangi ke anak?
Tugas orangtua adalah menjaga fitrah anak. Bagaimana jika fitrah si orangtua sendiri yang rusak, apakah bisa diperbaiki, bagamana caranya?
1⃣4⃣ teh Wik, hanya dengan menerima kondisi dan memaafkan orangtua kita, trauma itu akan hilang
Kembalikab fitrah kita sebagai orangtua, maka fitrah anak akan terjaga insya Allah✅
1⃣5⃣Assalamualaikum wr wb
Bu Septi ....
1. Bagaimana cara membantu pasangan agar lebih mudah mengungkapkan harapan atau perasaan dalam bentuk verbal? Biasanya sering àmewakilkan/ mengambilnya dr link2 tulisan seseorang,...
2. karena kurang terbiasa "diskusi, mengungkapkan pendapat dan dialog diantara anggota keluarga", apa saja yg bisa kita usahakan utk mencairkannya?
Terimakasih
-vaya bandung-
1⃣5⃣ mbak Vaya, carilah suasana seperti apa yg semua anggora keluarga kita merasa enjoy, maka ciptakan family forum dg cara yg disukai seluruh anggota keluaega.
Insya Allah suamipun makin terbuka cara mengalurkan rasanya✅