Langsung ke konten utama

RESUME KULWAP HEbAT NASIONAL Materi #3 W/ Ust. Harry Santosa

Notulen kulwap grup HEbAT nasional Materi Pokok#3.

*Konsep Pendidikan Pra Aqil Baligh 0-7 tahun*

Subject Matter Expert (SME):

Ust. Harry Santosa

Founder MLC sekaligus Praktisi HE sejak 1994

Host : bunda dini dkk...

Asswrwb

Ayah bunda para pendidik peradaban, apa kabar? Semoga selalu ithminan dan istiqomah, rileks tenang dan konsisten dalam mendidik generasi peradaban.

Salam takzim utk ayah bunda semua.

Ayah bunda, esensi pendidikan sejati adalah pendidikan berbasis fitrah. Tugas kita adalah menemani anak2 kita menjaga fitrahnya, menyadari fitrahnya lalu membangkitkannya menjadi peran2 sesuai fitrah yg Allah kehendaki itu. Inilah esensi pendidikan berbasis potensi dan akhlak Dengan fitrah Allah itulah Allah menciptakan manusia. Tiada yg berubah dari ciptaan Allah swt.

Fitrah itu setidaknya meliputi fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah perkembangan.

Topik malam ini adalah pendidikan utk usia 0-7 tahun, tentu saja pendidikan fitrah2 yg ada juga harus melihat fitrah perkembangan. Tiap tahap memiliki sunnatullahnya sendiri, memiliki cara dan tujuan mendidik yg khusus.

Pendidik sejati adalah seperti petani sejati. Pendidikan ibarat taman bukan pabrik atau perkebunan. Para petani harus memahami tahapan menanam, dia mesti memperlakukan tiap anak2nya bagai bunga2 di taman, yg masing2 memiliki kekhasan, keunikan dan keindahannya masing2. Maka cara memperlakukannyapun setiap bunga adalah khas, tidak bisa seragam. Petani sejati harus rileks dan konsisten, dia tdk boleh bernafsu menggegas dan menyeragamkan demi produktifitas dan kepentingan siapapun yg tdk relevan dgn tanamannya. Petani sejati tdk boleh sembarang memakai bahan kimia yg menggegas pertumbuhan tanaman, yg malah merusak tanaman itu sendiri. Petani sejati harus meyakini qodrat Allah swt thd segala sesuatu yg ada pd tanamannya dan yg ada di sekitarnya.

Dasar panduan kita adalah jelas, bhw tiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Tugas kita bukan merubahnya, merekayasanya, menuntutnya sesuai obsesi kita tetapi menemaninya.

Imaji2 positif yg baik akan melahirkan persepsi positif, dan persepsi positif akan memunculkan pensikapan yg baik ketika mereka dewasa kelak. Imaji2 negatif akan memunculkan luka persepsi, dan luka persepsi akan melahirkan pensikapan yg buruk ketika mereka dewasa kelak.

Seorang pendidik yg arif mengatakan bhw kesan baik sehari saja ketika anak2, akan menyelamatkan banyak hari ketika mereka dewasa kelak. Aqidah atau fitrah keimanan perlu dan sebaiknya ditumbuhkan dengan pola2 seperti ini. Silahkan berkreasi.

Fitrah belajar juga demikian. Setiap anak yg lahir adalah pembelajar yg tangguh, para ilmuwan menyebut bayi yg lahir adalah scientist. Itu krn Allah telah mengkaruniai fitrah belajar ini pd setiap anak. Tidak ada bayi yg memutuskan utk merangkak seumur hidupnya, ketika mereka belajar berjalan dan jatuh berkali-kali.

Fitrah keimanan pd usia 0-7 tahun, disadarkan dengan membangun imaji2 positif, inspirasi kisah, bacaan bersastra baik, bahasa ibu yg sempurna, banyak bermain di alam terbuka. Rasulullah saw ketika kecil hidup di gurun, mendaki bukit, menggembala kambing, bertutur fasih dari bahasa ibu yg murni, mengenal akhlak2 dan tradisi2 baik warga desa. Bagi anak-anak imaji2 positif penting, karenanya melarang perbuatan keras yg merusak imaji2 ini. Rasulullah saw membiarkan Hasan dan Husein bermain kuda2an ketika beliau Sholat, membiarkan Aisyah kecil bermain boneka dan kain bergambar dstnya. Ini semata2 utk melahirkan imaji2 positif, atau kesan2 baik ttg Allah, ttg ibadah, ttg dirinya, ttg orangtua (yang sementara menjadi standar kebaikan dan keburukan sebelum mereka mengenal Rabbnya dan syariah-Nya), ttg alam, ttg masyarkatnya

Tugas kita, para ortu sekali lagi, hanyalah menemani mereka, memberi semangat, menunjukkan hal2 yg baik, memfasilitasi, lalu rileks dan konsisten, tenang dan istiqomah, shabar dan syukur.

Bunda Septi memberi tips utk membangkitkan kesadaran fitrah belajar ini dengan istilah intelectual curiosity, dsbnya

Penelitian2 modern menjelaskan bhw anak2 akan bisa belajar mandiri hanya dengan diberi "jalan" saja, tidak perlu dijejalkan, tdk perlu banyak formalitas yg bahkan mengekang kebebasan, kemerdekaan memilih dan curiositynya. Ada ahli parenting yg bilang bhw anak2 kita lebih pandai menjawab, daripada pandai bertanya.

======================

1⃣ Bunda Ika, Bogor

Assalamu'alaikum, bagaimana jika saat fase 0-7 th, ortu belum faham tentang fitrah keimanan, saat ini anak sudah masuk di usia 7-10, sering malas untuk sholat, melaksanakannya dengan terpaksa...

1⃣ bunda Ika, di Bogor.
Terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Tetap diajarkan sesuai urutannya.

Prinsip-prinsipnya tetap harus diajarkan minimal sebagai ilmu. Karena tiap manusia punya akal sehat.

Hidupkan fitrah anak. Fitrah yang hidup akan tahu mana benar dan salah, walau tak diajarkan. Karena pada fitrah ada nurani

Di akhirat kelak anak tak bisa menimpakan kesalahannya pada orangtua yang salah asuh, karena manusia dibekali akal dan nurani.✅

2⃣ Bunda Dewi-Jogja

Assalamu'alaikum ust.Harry...

Salam kenal sy Dewi dr hebAt Jogja...

Bagaimana sikap ortu dalam menghadapi tuntutan sekolah yg berbasis kompetensi, karena anak usia 0-7 itu msh dlm taraf bermain...akan tetapi tuntutan kurikulum pendidikan berbeda...sedangkan yg lain sdh memasukkan di kursus ini itu spt ku*on...dan seperti apakah fitrah keimanan untuk anak usia 0-7 yg sdh harus menegakkan sholatnya? Syukron ust.
2⃣Bunda Dewi yang baik.

Saya khawatir jika calistung diajarkan sejak dini, fitrah belajarnya malah mati. Anak yg bisa membaca sejak dini belum tentu suka buku, anak yang bisa berhitung sejak dini belum tentu logika dan nalarnya tumbuh. Ada edaran dari diknas yg melarang mengajarkan calistung di PAUD atau TK.

Jika anak tidak memiliki fitrah yang harus dijaga keindahannya barangkali Rasulullah SAW tidak menegur seorang bunda yang menarik dengan keras bayinya yang pipis di pangkuan Nabi SAW karena malu. Jika tidak ada fitrah yang harus dirawat keindahannya barangkali Nabi SAW tidak membiarkan Hasan dan Husein kecil bermain kuda2an ketika Beliau Sujud. Jika tidak ada fitrah perkembangan yang harus diperhatikan barangkali Sholat diperintahkan sejak bayi lahir, tetapi sholat baru disampaikan sebagai perintah ketika anak berusia 7tahun. Apakah Rasulullah SAW lalai? Tentu saja beliau maksum.

Kita dilarang berlebihan dalam apapun apalagi dalam mendidik sehingga akan menciderai fitrah anak anak kita. Fitrah atau human nature ini walau sangat indah tetapi sangat rentan di masa awal pertumbuhannya. Fitrah ini ibarat benih. Kita tidak bisa berobsesi atau bernafsu cepat berbuah pada masa awal dengan gegabah memberikan pupuk dan air berlebihan dan tidak sesuai tahapannya.

Sebaiknya anak kita tumbuh dengan memandang Islam sebagai agama yang indah dengan melihat sisi keindahannya lebih dulu. Agar anak mengenal ArRahman dan ArRahiem dahulu sebagai nama Allah yang utama dengan mendalam sebelum yang lainnya.
Kita tidak ingin anak kita di awal masa hidupnya, melaksanakan sholat, lebih karena rasa takut daripada rasa cinta. Imaji negatif, dapat melahirkan luka persepsi, dan kelak menimbulkan kesalahan pensikapan ketika dewasa baik thd dirinya, Tuhannya dan sekitarnya.

Kenalkanlah alHaq dengan keteladanan dan suasana keshalihan yang bergairah dan membahagiakannya. Ajaklah sholat dengan ekspresi yang penuh semangat dan gairah. Wajah sumringah setiap adzan berkumandang, tatapan mata penuh cinta ketika melantunkan ayat Allah dsbnya akan menjadi kesan mendalam sepanjang hayat anak anak kita. Tunjukkanlah (bukan katakan) keteladanan dengan penuh gairah dan alamiah bukan dibuat2, dstnya ✅

3⃣bunda dewi-banyumas

Ustadz, anak saya usia 4 tahun senang sekali bergaul dengan anak anak sebaya. Sedangkan rumah saya agak jauh dari tetangga karena pinggir jalan raya. Dan agak jauh dari perumahan.Jadi tidak ada teman bermain. Bagimana solusinya ya ust?
Padahal rencana saya tidak menyekolahkan anak saya.

3⃣ Bunda Dewi yang baik,

HE pada tahap tertentu memerlukan komunitas untuk bersama sama dalam mendidik, misalnya outing bersama, magang pada maestro, homestay pada keluarga shalih, dll. It takes a village to raise a child. Butuh orang sekampung untuk membesarkan seorang anak. Program mendidik bareng ini kamj sebut CBE, Community Based Education, sebagai lanjutan HE.

Jika ananda sudah punya fokus aktifitas, bantu agar menjadi karya, masukkan dalam lingkungan yang menggemari aktifitas yang sama. Dia akan lebih nyaman dalam sosialnya.
Jika ananda sudah punya karya, coba ajak untuk bersosial dengan cara memasarkan karyanya, katakan bahwa karya harus bermanfaat bagi orang banyak, dan orang banyak harus mengenal kita sebagai seseorang yang punya karya. Karenanya ajak ananda untuk membuat channel channel sosial, online maupun offline. ✅

4⃣ Bunda Intan - DKI Jakarta

Bagaimana jika anak terlanjur mengalami imaji negatif?misalkan terpapar kontent pornografi, mengalami tindak kekerasan. Apa yang harus dilakukan oleh orangtua?

4⃣ Bunda Intan yang baik,

Untuk anak anak yang terlanjur mengalami imaji negatif seperti bentakan, tarikan, paksaan dsb jika sudah ke alam bawah sadar recoverynya sulit. Banyaklah memeluk dan meminta maaf kepada anak. Banyaklah tazkiyatunnafs dan bertaubat agar Allah menjaga agar kesalahan lama tidak menjadi keburukan dan menjaga agar tidak melakukan kesalahan baru.

Jika anak terpapar keburukan (mis gak sengaja lihat konten pornografi), selama anak dekat dengan orangtua, insya Allah tidak perlu cemas. Terpapar sedikit keburukan justru kesempatan baik untuk menjelaskan dan menyadarkan sehingga anak anak memiliki imunitas. Sterilitas malah membuat mereka rentan penyakit baik dari dalam maupun dari luar.

Unt kasus yang agak berat misalnya anak yg mendapat kekerasan menjadi pendiam dan tertutup krn pernah mengalami trauma spt di bully, atau mengalami tekanan atau pelecehan dsbnya maka harus dibantu penyelesaiannya.

Kadang harus melibatkan terapi dan konseling atau bahkan komunitas jika menyangkut sistem, misalnya dibully di sekolah ✅

5⃣ bunda mitha - papua
Menurut teori psikologi, usia 3-5 tahun dikenal adanya phalic phase. Bagaimana cara melewat fase tersebut sesuai fitrah keimanan?

untuk jawaban pertanyaan nomor 5⃣ nanti kami follow dulu ke ust Aad ya...

Jadi kita lanjut ke pertanyaan 6⃣

6⃣ bunda dwi - papua
Apakah usia di bawah 7 thn sdh diperbolehkan mengenal peperangan? 2 anak laki2 sy suka bermain peperangan. Pernah ketika mereka bermain perang2an dgn mainannya, sy suka sambil cerita ttg perjuangan Palestina melawan Israel. Jadinya tertanam dlm diri mereka kalau Israel itu musuh/jahat dan Palestina itu teman/baik. Diperbolehkan tdk ya? Bagaimana agar konsep peperangan memberikan imaji positif pada anak2? Apakah kisah2 Nabi yg mengandung peperangan bs diberikan pada anak dengan usia di atas 3 thn?

6⃣ Bunda Dwi yang baik.
Banyak ulama meminta tidak menyajikan Islam dengan imaji mengerikan pada anak anak krn akan merusak fitrahnya. Jangan ceritakan neraka  dajjal, perang akhir zaman, dll. Tunda sampai usia di atas 10 tahun dengan asumsi sudah memiliki imaji positif dan kecintaan yang besar pada Allah, RasulNya dan Islam ✅

7⃣nurul - Bandung

Usia anak saya 5tahun9bulan dan 3tahun9bln,dalam mmeberikan aktivitas apakah harus dibedakan antara yg 5 thn dan 3 thn?ataukah tak apa sama?apakah hrs berpatokan pada tumbuh kembang masing masing usia?terimakasih

7⃣bunda Nurul yang baik,
Sebaiknya memang sesuai dengan fitrah tahap perkembangan. Antara usia 6 tahun dan 4 tahun sebenarnya tidak banyak perbedaan. Mereka berada pada tahap 3 - 6 tahun. Fokus pada imaji dan abstraksi. Fitrah keimanan dibangun dengan keteladanan dan suasana keshalihan agar membangkitkan imaji imaji indah ttg Allah. Begitupula fitrah belajar dan bernalarnya juga sama, mereka diberikan permainaannya yang imajinatif bukan kognitif, spt role play, rumah2an dll. Interaksi di alam (belajar bersama alam) juga sangat bagus, hindari belajar dengan imitasi atau tiruan krn ini yg dimaksud anak suka kongkret walau mereka berada pada puncak imajinatif dan abstraktif. Begitupula utk fitrah bakat dan kepemimpinan, sangat baik untuk diberi banyak wawasan lalu diamati apa yang suka dilakukan, bagaimana melakukannya dan mengapa melakukannya. Executive functioning ditumbuhkan dengan memelihara hewan atau tumbuhan yang tdk mudah mati. Jangan lupa fitrah individualitasnya dan jangan tergesa dengan sosialitasnya, karena di bawah usia 7 tahun mereka berdua belum terlalu perlu banyak bersosial. Utamakan saja utk memuaskan egonya atau fitrah individualitasnya agar harga dirinya tdk terlukai.
Yang perlu dipersiapkan jika kakak kelak sudah berusia 7 tahun, krn memasuk tahap latih awal. Sudah jatuh perintah sholat (bukan kewajiban, namun bagian dari belajar mentaati perintah), dan pertumbuhan fitrah belajar dan bernalarnya sangat pesat. Tahap 3-6 berbeda dengan tahap 7 -10, jadi perhatikan irisan kegiatannya jika ingin bersama kakak dan adek. ✅

8⃣ Assalamualaikum ustadz.. Saya novi di magelang, Spt isi materi ini mengenai image positif untuk anak usia 0-7 th bagaimana caranya memberitahukan hal hal yg membahayakan untuk dirinya karena  saat ini banyak manusia2 jahat disekeliling kita yg mengancam anak2

8⃣bunda Novi yang baik di Magelang,
Idealnya usia 0-7 tahun dalam pengawasan penuh. Ibarat pohon, ini masih baru berdaun beberapa helai harus dijaga baik baik. Tahan dahulu untuk membuat anak takut apalagi menakut nakuti anak ttg dunia di luar sana, karenanya dampingi mereka sebaik mungkin tanpa harus membuat mereka merasa diproteksi.  Memang kendala anak2 sekarang adalah amat ramah sama siapapun, jadi dampingi penuh dan jika sudah paham ajari mereka untuk tidak bicara pada orang asing ✅

9⃣Assalamu'alaikum ust. Saya adalah ibu dari 2 orang putri (3 dan 1 thn). Ada beberapa hal yg ingin saya tanyakan:
1. Apakah perkembangan fitrah anak berbeda beda sesuai dengan usianya? Apakah perlakuan orangtua untuk menumbuhkan fitrah anak juga berbeda untuk usia anak yg berbeda?
2. Dalam penjelasan ust. di atas disebutkan bahwa tugas kita adalah 'menemani' anak dlm mengembangkan fitrahnya. Apakah ini juga termasuk memberikan stimulus bagi anak utk mengembangkan fitrahnya?

9⃣ Bunda yang baik.

(1) Silahkan lihat jawaban no 7⃣

(2) Mendidik fitrah bukan berarti membiarkan berkembang sendiri, tetapi menemani dan membantunya untuk tumbuh. Stimulasi tergantung tipe fitrahnya, tetapi bukan manipulasi fitrah, seperti menemukan gaya belajar anak lalu memanfaatkannya untuk pengisian sesuatu yg tidak relevan dengan fitrah anak. 

Fitrah Iman, ini akan tumbuh baik dengan keteladanan dan atmosfir keshalihan di rumah, bukan banyak didoktrin. Fitrah Belajar, akan tumbuh baik dengan memberi inspirasi dan idea menantang. Fitrah Seksualitas akan tumbuh baik jika kedekatan dan sosok ayahibu hadir, fitrah bakat akan tumbuh baik dengan membantu anak utuk konsisten dalam aktifitas yang relevan dengan sifatnya dstnya. 

Pemberian muatan belajar tentu ada namun sifatnya pancingan, kita tidak mungkin mengajarkan semua hal pada anak. Anak yang terlalu banyak diajarkan akan minta diajarkan sepanjang hidupnya. Sampai kapan dan semampu apa kita mengajarkan berbagai hal pada anak kita? Karenanya lebih penting membangkitkan gairah fitrah belajar anak, karena jika fitrah belajarnya tumbuh paripurna, maka anak akan belajar mandiri sepanjang hidupnya ✅

🔟 Bunda Airin Nisa - DKI Jakarta

Tanya: lalu bagaimana jika anak usia 6-7thn atau ke atas terlanjur antipati pd aktivitas ibadah (shalat, ngaji bahkan cerita siroh pun dbilang bosan) krn sebelumnya sdh terlanjur dipaksa? Selain dberi keteladanan, apakah ada tips lain? Apa skrg harus dibebaskan saja?

🔟 Bunda Airin yang baik.

Seperti yang dijelaskan pada no 2⃣.
Kita dilarang berlebihan dalam apapun apalagi dalam mendidik sehingga akan menciderai fitrah anak anak kita. Fitrah atau human nature ini walau sangat indah tetapi sangat rentan di masa awal pertumbuhannya. Fitrah ini ibarat benih. Kita tidak bisa berobsesi atau bernafsu cepat berbuah pada masa awal dengan gegabah memberikan pupuk dan air berlebihan dan tidak sesuai tahapannya. Tipsnya:

1) Sebaiknya hindari kisah yang menakutkan dan membuat anak trauma, spt kisah neraka, kisah dajjal, hukuman, perang besar akhir zaman dll. Bahasa pendidikan adalah bahasa dakwah, yaitu mendahului berita gembira sebelum peringatan, mendahului perintah kebaikan daripada mencegah keburukan. Bahasa dakwah menuntut penguasaan ilmu kejiwaan yang mendalam. Bukan berarti karena ada dalilnya, maka harus disampaikan semuanya tanpa tahapan.
2) Sebaiknya anak kita tumbuh dengan memandang Islam sebagai agama yang indah dengan melihat sisi keindahannya lebih dulu. Agar anak mengenal ArRahman dan ArRahiem dahulu sebagai nama Allah yang utama dengan mendalam sebelum yang lainnya. Kita tidak ingin anak kita di awal masa hidupnya, melaksanakan sholat, lebih karena rasa takut daripada rasa cinta. Imaji negatif, dapat melahirkan luka persepsi, dan kelak menimbulkan kesalahan pensikapan ketika dewasa baik thd dirinya, Tuhannya dan sekitarnya.
3) Kenalkanlah alHaq dengan keteladanan dan suasana keshalihan yang bergairah dan membahagiakannya. Ajaklah sholat dengan ekspresi yang penuh semangat dan gairah. Wajah sumringah setiap adzan berkumandang, tatapan mata penuh cinta ketika melantunkan ayat Allah dsbnya akan menjadi kesan mendalam sepanjang hayat anak anak kita. Tunjukkanlah (bukan katakan) keteladanan dengan penuh gairah dan alamiah bukan dibuat2, dstnya. ✅

1⃣1⃣Ayah Wasis-Banyumas
Assalamualaikum.. Untuk usia dibawah 1 thn hal apa saja yg perlu diperhatikan baik ucapan atau tindakan yg bisa menumbuhkan fitrah si anak spy bisa berkembang dengan baik? Dan bagaimana maksud dan contoh cara menumbuhkan di imaji di usia tersebut. Terimakasih.

1⃣1⃣ Ayah Wasis yang baik.
Semua fitrah (fitrah iman, fitrah bakat, fitrah belajar dan nalar, fitrah seksualitas, fitrah estetika dan bahasa, fitrah sosial dll) dalam merawat dan menumbuhkan harus ada sunnatullahnya, ada prosesnya, ada tahapannya, inilah yang kita sebut fitrah perkembangan.
Ibarat menanam pohon, maka kita tidak bisa menerapkan sebuah metode atau cara, tanpa melihat tahap perkembangannya.

Kita tidak bisa memaksa pohon yang baru berdaun dua helai untuk segera berbuah dengan banyak menyiram dan memberi pupuk yg banyak. Yang terjadi malah mati dan busuk akarnya.

Begitulah fitrah harus dirawat dan ditumbuhkan sesuai tahapan perkembangannya. Lalu darimana kita tahu tahapan yang paling benar dan paling baik tentu merujuk pada AlQuran dan perjalanan hidup Rasulullah SAW sejak lahir sampai aqilbaligh, kemudian juga bagaimana tahapan Beliau mendidik para Sahabat2 Muda sejak anak anak.

Dalam syariah dan siroh dijelaskan bahkan sampai tahun, misalnya berikan ASI sampai usia 2 tahun, bahasa ibu, belajar di alam dll pada usia 3-6 tahuh, diperintahkan sholat di usia 7 tahun, boleh dipukul di usia 10 tahun (warning), kamar dipisahkan anak lelaki dan perempuan di usia 10 tahuh, magang berdagang di usia 11-12 tahun dstnya.

Tahapan2 itu tentu bisa didalami dan lengkapi dengan sains perkembangan manusia terkini, sepanjang tidak bertentangan.
Tahapan tahapan mendidik inilah yang disebut fitrah perkembangan yang harus jadi pertimbangan penting ketika mendidik anak ✅

Untuk imaji positif, silahkan menyimak kembali pertanyaan pertanyaan no 7 dan 9 🙏🏾

1⃣2⃣ Bunda Inna - Semarang
Salam pak Harry
Dikompleks saya sebagian besar adalah anak laki2 usia 2-7thn sementara anak saya perempuan 2thn

Jika saya biarkan bermain bersama dg pengawasan saya, apakah ada pengaruh negatif mengingat anak2 adalah peniru yg ulung smentara anak2 laki2 bermain sula.bermain ekstrim lari2an lompat sana sini dan berbahasa kasar. Tapi anak saya terlihat bahagia kalo bs bermain bersama mereka. Sebaiknya saya bagaimana ya, kasian juga kalo main didalam rmh terus.

Syukron

1⃣2⃣ bunda Inna yang baik di Semarang.

Yang utama adalah orangtua harus yakin dan syukur atas karunia fitrah anak anaknya, bahwa tidak ada anak yang dilahirkan jahat atau buruk, dan Allah berperan serta dalam proses mendidik.
Berikutnya adalah memahami tiap fitrah dan tahap tahap perkembangan fitrah, sehingga tahu harus fokus pada cara dan metode apa.

Perilaku anak ini terkait dengan personality atau karakter bawaan (fitrah bakat) tetapi juga terkait dengan keyakinan atau penanaman nilai di rumah (fitrah keimanan) serta pola kedekatan dengan orangtua (fitrah seksualitas dan cinta). Lingkungan yang parah memang berpengaruh, tetapi sepanjang kedua fitrah tadi terawat baik, inshaAllah tidak akan banyak merusak. Di usia di bawah 7 tahun memang sebaiknya cukup steril ya dari perilaku buruk orangtua dan lingkungannya. Tetapi di atas 7 tahun, anak perlu dibenturkan pada sosial yang bermacam macam, sepanjang tidak terlalu parah untuk membentuk imunitas. Kuncinya lagi2 ada di rumah, jika kedekatan terbangun dan value terinternaliasi, inshaAllah anak akan menjadikan kita rujukannya.

Jangan marah, jangan memaki yang merusak fitrah dan harga dirinya apalagi menyakiti fisik. Justru ketika anak bersosialisasi, menjadi kesempatan untuk membangun imunisasi atas kebathilan, memberi kesempatan anak untuk refleksi, bahkan dalam banyak kasus kesalahan kesalahan sepanjang tidak parah dan punya rujukan orang yg dekat dan baik (orangtuanya) akan menguatkan fitrah.✅

Postingan populer dari blog ini

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in...

karena Allah semuanya mudah...

RePost kali ini lupa asalnya dari mana... Hikz. :(:(:( Tapi, don't worry be happy... Post ini tetep inspiratif dan motivational banget khususnya buat para istri, ibu rumah tangga, yang bekerja full untuk keluarga tanpa bantuan assistant rumah tangga. Kalian hebat, semoga berbalas surga... :):) Bagus nih dibaca, apalagi saat semangat luntur. Atau capek-capeknya kita... ::ISTRIKU... BERHENTILAH MENGELUH!!!::   Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan. Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?” “Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari....

Nonton yuck : How To Train Your Dragon I & II

Pernah nonton how to train your dragon? Kalau belum, film ini recommended banget buat kalian. Film pertama dulu, aku nonton sama suami. Home theatre di rumah. Ceritanya dijamin gak bikin kalian yang nonton kecewa. Memang sih, dari judulnya berkesan banget kalau film ini beda dari yang lain. Biasanya beberapa film memilih judul yang pendek, bisa diambil dari salah satu karakter, atau dari nama tempat, atau kapan kejadian itu terjadi. Contoh, Shrek , Kungfu Panda , The Maleficient , 2012 , dsb. Tapi di film ini panjang banget judulnya... Ya emang ada sih judul film yang juga panjang, a cloudy with a chance of meatballs contohnya. Ok! Tapi bukan tentang menarik atau tidaknya suatu judul, bukankah isi lebih penting? Di film ini, bener-bener bisa nguras emosi penontonnya, lengkap. Mulai dari petualangan, romance, pertemanan, dan keluarga. Kalian yang nonton, pasti akan menempatkan diri sebagai si ganteng Hiccup, seorang anak kepala suku. Dimana suku ini menganggap naga sebagai musuh ter...