*Resume kulwap IIP Bali*
Hari: Rabu
Tanggal: 14 September 2016
Waktu: 20.00 - 21.00 wita
Nara Sumber: Septi Peni Wulandani (Founder IIP)
Tema: How To Be A Professional Mother
Host: Nurul Endah
Co host : Wastuwidyarini
HOW TO BE A PROFESSIONAL MOTHER
Anakmu bukan milikmu,ia adalah milik jamannya, boleh kau berikan rumah untuk raganya tapi tidak untuk jiwanya, karena jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan, yang tiada dapat kau kunjungi walaupun dalam impian…… (Kahlil Gibran-Anak)
Penggalan puisi di atas mengingatkan kepada kita bahwa tugas orangtua adalah menghantarkan anak-anak untuk siap menemui masa depannya. Meskipun anak-anak adalah homo ludens (makhluk yang suka bermain) tetapi mendidik mereka tidak bisa “Main-main”. Butuh keseriusan para orangtua untuk mempersiapkan anak tersebut mencapai gerbang mimpinya. Butuh sikap profesional dalam mendidik mereka.
Salah satu definisi kata “Profesional” adalah memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya (sumber : kbbi). Sehingga bukan suatu hal yang mustahil apabila ada seorang ibu yang bangga akan profesinya sebagai ibu, menjalankan aktivitas mendidik anak dan mengelola keluarganya dengan berlandaskan sebuah ilmu. Ada satu kalimat dahsyat “jangan biarkan sesuatu berjalan tanpa ilmu, apabila itu terjadi maka tunggulah titik kehancurannya”.
Bagaimana langkah menjadi Ibu Profesional.
1. Menguatkan value ( induk nilai hidup) yang akan kita gunakan selama menjalankan peran sebagai Ibu.
Value (Induk Nilai) dari Ibu Profesional adalah :
a. Never stopped running, THE MISSION ALIVE ( Ibu Professional tidak akan pernah berhenti menjalankan misi dan tugas hidupnya, dengan sukacita. Teruslah bergerak, misi tak pernah mati)
b. Don't Teach Me,I LOVE TO LEARN (Ibu Professional adalah ibu yang senang belajar, tak pernah berhenti hingga mati, proaktif mencari ilmu untuk kemaslahatan diri, suami dan anak-anaknya)
c. I Know, I can be BETTER (Ibu Professional bertekad untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari, karena orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari yang kemarin)
d. Always ON TIME (Ibu Profesional adalah ibu yang menghargai waktu, dan selalu berusaha untuk menepati waktu yang telah disepakati)
e.SHARING is CARING (Ibu Profesional sayang sesama, tak segan-segan untuk berbagi pengalaman, dan hanya membagikan pengalaman apa yang sudah dijalankannya)
2. Menetapkan COMMON INTEREST (ketertarikan bersama) yaitu ANAK, Melawan COMMON ENEMY (musuh bersama) yaitu PERASAAN tertindas di rumah sendiri:)
3.Mempelajari dan menjalankan Tahapan Ilmu di Ibu Profesional yaitu :
a. BUNDA SAYANG (Ilmu tentang mendidik anak)
b. BUNDA CEKATAN (ilmu tentang mengelola diri dan rumah tangga)
c. BUNDA PRODUKTIF (Ilmu tentang memahami passion diri sehingga muncul 4 E (Enjoy, Easy, Excellent, Earn) aktivitas dalam hidupnya
d. BUNDA SHALEHA (ilmu tentang bagaimana kehadiran kita bisa bermanfaat untuk diri, keluarga dan lingkungan sekitarnya)
Salam Ibu Profesional,
Septi Peni Wulandani twitter : @septipw FB : Septi Peni Wulandani www.ibuprofesional.com
💡Tanya Jawab💡
1⃣Arin
- Bagaimana cara yang baik untuk mengolah emosi ? (terutama dalam bersikap adil dan menguatkan bonding) terhadap kakak dan adik dengan usia mereka yang terpaut 2 tahun. Terkadang kakak masih suka "gemas" dengan adik.
- Disiplin waktu bagi ibu profesional itu seperti apa ya BuSepti ?
1⃣ Mbak Arin, cara yang baik mengolah emosi adalah perkuat logika, krn keduanya akan saling berhubungan. Shg untuk memperkuat bonding antara kakak dam adik yg terpaut 2 th, kita mesti memakai logika sbb :
1. Tidak selamanya kakak itu harus mengalah, shg kalau adik menangis, tidak selalu kakak yang disalahkan.
2. Adik perlu dilatih untuk menyelesaikan urusannya sendiri dg kakak, jangan sering berlindung di balik ortunya.
3. Kita jangan terlalu tetlibat di perkelahian anak. Krn logikanya anak berkelahi akan cepat selesai, selama kita tdk ikut campur.
#Disiplin waktu bagi ibu profesional itu adalah, menyepakati waktu yg telah kita tentukan sesuai kesanggupan kita masing-masing, ini namanya KOMITMEN pada diri, selanjutnya KONSISTEN menjalankan shg menjadi habit. Sehingga seorang ibu akan terbiasa dengan habit baik, dalam urusan apapun terhadap komit thd waktu yg telah diucapkan✅
2⃣ Sayidah
-Saya sudah pernah ikut webinar ibu sayang. Tapi saya belum menemukan informasi tentang webinar lanjutannya. Apakah ada cara lain untuk mengakses materi bunda cekatan, produktif, dan shaleha?
-Saya baca-baca cara keluarga Ibu dalam mendampingi pendidikan anak menggunakan kurikulum. Apakah bisa pendidikan di rumah tanpa kurikulum?
2⃣ Bunda Sayidah, webinar lanjutan akan diselenggarakan setelah program matrikulasi, jadi nanti ikut program matrikulasi dulu ya bun.
Bunda, mendidik anak-anak tanpa kurikulum apakah bisa? Jawabannya bisa, dan itu pilihan masing-masing keluarga. Karena proses itu hak kita abg manusia, ada yang bersungguh-sungguh dan ada yg asal jalan saja. Sedangkan hasil itu adalah hak Allah, kita tdk bisa ikut campur di urusan hasil. ✅
3⃣Nurul
Bagaimana cara kita memahamkan pengertian ibu profesional kepada keluarga terdekat? Karena hal ini berkaitan dengan cara mendidik anak,, terlebih lagi saat masih tinggal bersama mertua
3⃣ mbak nurul, tidak perlu memahamkan, kita hanya perlu membuktikan. Profesional itu adalah menjalankan peran kita dengan sungguh-sungguh.
Bagaimana dengan mertua/orangtua yg pola pengasuhannya berbeda, maka Kita harus sering ngobrol dg orangtua kita, buku yg kita baca, ikut kita share ke ortu juga, ajak seminar bersama atau samakan informasi dan ilmu yg kita dapatkanke ortu/mertua kita✅
4⃣ Aulia
setiap membaca tulisan ibu, saya selalu merasa terbakar semangat utk bisa menjadi seorang ibu yg profesional. namun biasanya hal tsb tdk bertahan lama ketika rutinitas pekerjaan harian menyita energi. sbg single parent (suami meninggal 1,5thn yg lalu) dg putra 6,5thn dan putri 3,5thn, mengharuskan sy utk mampu membagi waktu antara memperhatikan kebutuhan anak2, bekerja, mengikuti dan mengisi kajian pekanan, serta menyelesaikan tugas RT yg terkadang membuat emosi sy spt roller coaster 🙈. dan upgrade ilmu utk mjd ibu profesional sering tdk menjadi prioritas 😔
adakah tips yg bs mjd acuan awal bagi saya utk memulai proses upgrade diri?
dan hingga saat ini sy blm menemukan mood booster yg bs terus menyalakan semangat sy utk memperbaiki kualitas diri shg bs mjd seorang ibu profesional..
terima kasih atas kesediaan ibu menjawab pertanyaan sy..
4⃣ bunda Aulia, saya dibesarkan oleh seorang ibu yg single parent sejak usia 8 th. Ibu harus membesarkan ke 4 putra putrinya. Sehingga saya melihat satu hal yg dijalankan ibu saya scr profesional.
Beliau selalu menempatkan rumah sebagai panggung utama. Sehingga ketika harus berangkat kerja, beliau tampil cantik, saat pulang tampil lebih cantik.
Beliau sabar menghadapi anak orang lain, maka saat pulang beliau lebih sabar mengjadapi anaknya sendiri
Beliau tampil senyum dan sabar saat berangkat kerja, saat pulang lebih sabar lagi ke anaknya.
Sehingga kita perlu paham satu hal
*Rejeki itu pasti. Kemuliaanlah yang harus dicari*
Kemuliaan kita sbg ibu itu ada pada anak. Jadi jangan sampai kita mengejar sesuatu yg sdh pasti, tapi melupakan sesuatu yg harus dicari.
Jadikan anak-anak sbg "mood booster" bunda selama mendampingi anak-anak kita✅
5⃣ Ikha
- Saya sangat bersemangat mencari ilmu dimana saja dan melalui media apa saja,tapi kadang lemah di aplikasinya,mohon saran dari bu Septi baiknya bagaimana.
- Bagimana caranya ya bu,memperbaiki kesalahan pola asuh dimasa lalu,dan sepertinya sdh sempat terekam di benak anak?
5⃣ Bunda Ikha, di era digital ini salah satu hal yg kita dapatkan adalah "banjirnya" informasi. Salah satunya seputar pendidikan anak dan keluarga. Maka penting buat kita, setelah belajar.segera catat. Apa hal baik dari materi tsb? Apa yg bisa kita ubah ke arah lebih baik, minimal 1 hal saja. Dan segera berubah.
Untuk memperbaiki kesalahan lama kita, sgr menerima, ajak anak ngobrol, minta maaf ke anak dan segera berubah✅