Langsung ke konten utama

RESUME KULWAP IIP #2 MALANG RAYA w/ Teh Kiki Barkiah

RESUME KULWAPP IIP MALANG RAYA #2

📚Kamis, 14 Januari 2015
👑Narasumber : Kiki Barkiah
👑Host : Lanasty Fikandari
👑Co Host : Handayani Retno Hapsari
🎀Tema : Mendidik Anak Tanpa Emosi

Edifikasi Pemateri

Kiki Barkiah yang lahir pada 27 November 1985 adalah seorang ibu homeschooler dari 5 orang anak, yang hidup merantau ke negeri Paman Sam. Sangat suka menggali hikmah dari berbagai kisah. Lulus kuliah dari teknik elektro ITB dengan menyandang predikat ibu dari 2 anak membuatnya bersemangat belajar dalam dunia pengasuhan anak. Sesuatu yang sangat ia butuhkan sebagai ibu sekaligus mahasiswa yang tidak ia dapatkan di bangku kuliah. Perenungan, hasil belajar dan jatuh bangunnya sebagai orang tua justru membuatnya semangat menuliskan perasaan dan pengalamannya dalam akun social medianya. Kini ia dikenal sebagai penulis buku parenting.

======================
Materi

Seringkali kita sebagai orang tua berharap perubahan yang instan dalam meluruskan perilaku negatif anak. Setelah berusaha mencoba sekian langkah teori parenting serta melengkapinya dengan doa, namun hasilnya masih jauh dari harapan kita. Apalagi yang meluruskannya dengan cara kekerasan lahir batin, bukan malah melakukan perubahan, tapi justru memperburuk keadaan.

Sebagian orang tua yang putus asa, mengakhiri upayanya dengan pelebelan terhadap anak. "Ah dasar kamu memang anak nakal", "sudahlah memang dia pemalas". "Emang bawaanya dia itu anak keras kepala, mau diapain lagi?", "dia memang anak pemalu". Padahal pelebelan terhadap anak hanya akan membatasi karakter anak itu sendiri. Sikap pelebelan biasanya melahirkan pengabaian dari kita, dengan kata lain kita menyerah meluruskan perilaku anak. Bahkan, ucapan pelebelan dari orang tua terutama ibu, secara sadar atau tidak, dapat menjadi doa yang ampuh untuk diijabah.

Belajar dari kesabaran Rasulullah saw dalam berdakwah, tidak semua orang yang beliau seru menjadi beriman secara instan. Tidak sedikit kasus dimana perubahannya justru muncul ketika Rasulullah telah tiada. Bahkan ada pula, kaum kerabat yang secara intensif beliau bina, namun tetap dalam kekafirannya sampai akhir hayatnya. Seperti paman Rasulullah saw, abu thalib yang begitu mendukung dakwah Rasulullah saw namun tetap dalam kekafirannya.

Tentunya kita berharap upaya kita membuah buahkan hasil segera. Namun jika tidak, yakinlah bahwa nasihat kita tetaplah berguna suatu hari kelak bagi mereka, paling tidak tetap tercatat sebai amalan baik di sisi Allah. Keputusasaan hanya akan membuat upaya kita berhenti sampai dengan pelebelan dan pengabaian perilaku negatif anak. Dan kelak hanya akan berbuah penyesalan. Teruslah berupaya dengan disertai doa kepada Allah. Sebagaimana Allah berfiman dalam Al-Quran:
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Q.S. Al-Qashash [28]: 56)

Jika keputusasaan mulai muncul dalam diri kita, ingatlah masa lalu kita, betapa orang tua kita juga bersabar lebih lama dalam menanti perubahan diri kita, yang kebanyakan insyaf diwaktu dewasa.

======================

Tanya Jawab :

1⃣ Bunda Siti
Bunda Kiki, apa yang bisa dilakukan orng tua untuk menghapus ingatan buruk anak2 karena kemarahan yang pernah dilakukan org tuanya?
trm ksh bunda.

1⃣ Kiki Barkiah:
Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal rodhiallohu ‘anhu, bahwa Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Bertakwalah kamu kepada Alloh di mana pun kamu berada, iringilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik.” (HR Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan. Dalam naskah lainnya dikatakan, hadits ini hasan shohih)

Jadi awali dgn minta maaf pada anak. Jujurlah bahwa sebelumnya kita kurang ilmu kurang pengalaman setelah itu perbanyak kasih sayang sehingga anak anak lebih banyak mereka memori baik dibanding buruk.

2⃣Reni
Sdikit cerita dr yg saya amati sekeliling saya.. Msh ada org tua yg menghadapi anak2nya dg emosi, memukul, mencubit, membentak, mengancam dan sebagainyan dalam menghadapibtingkahblaku anak2..

Pertanyaan saya..
bagaimana cara menghadapi anak yg tantrum dg metode mendidik anak tanpa emosi dan tanpa teriakan??
Saya berharap agar di jawab pertanyaan saya ini sebagai motivasi saya agar lebih mampu mendidik anak tanpa emosi..
Terimakasih atas perhatiannya..

🔶 Kiki Barkiah:
1. Luangkan waktu untuk mencari tahu makna isyarat keinginannya, bersabarlah sampai kita dapat memahaminya
2. Berikan "yes or no question" untuk membantu kita menemukan keinginannya
3. Setelah kita memahami keinginannnya, bantu melabeli nama perbuatan atau benda yang ingin ia lakukan, agar perbendaharaan kata mereka semakin kaya
4. Jika keinginan mereka tidak mungkin dipenuhi, maka alihkan segera. Dalam usia ini pengalihan masih lebih mudazh untuk kita lakukan
5. Luangkan waku untuk dapat segera membantu mereka sebelum mereka bertambah frustasi
6. kenali hal-hal yang biasanya akan memunculkan sikap frustasi sehingga anak-anak tidak harus berada dalam fasa frustasi yang kadang membawa kia dalam kondisi yang sulit
7. Penuhi kebutuhan dasar nutrisi dan istirahat. Kondisi lapar dan mengantuk sangat retan membuat anak rewel. Jangan juga terlalu panik jika anak rewel. Menagis adalah hal yang wajar terjadi dalam usia ini. Namun bantulah ia menenangkan dirinya dengan pengalihan
8 Latih terus anak untuk mengenal nama benda di sekitar mereka serta aktifitas yang rutin dilakukan agar anak terlatih untuk mengungkapkan keinginan secara verbal
9. Jaga rutinitas untuk meminimalisir perubahan suasana yang mungkin dapa menimbulkan frustasi mereka
10. Jangan terlalu banyak melakukan perubahan di luar rencana atau rencanakan dengan matang jika akan ada perubahan suasana
11. Apresiasi saat anak mencari perhatian dengan cara positif, saat anak rewel, menangis mungkin ia sedang sangat ingin bermain bersama anda.
Itu jika tantrum terjadi di usia 1-2.

Jika usia 2-3th
1. Latih anak untuk mengungkapkan keinginan dengan cara yang baik, jangan layani keinginannya sebelum ia menenangkan diri dan berlatih meminta dengan cara yang baik
2.Beri pengertian dengan komunikasi yang singkat pada dan jelas jika keinginannya sedang tidak mungkin dipenuhi, lalu tawarkan solusi lain
3. Sigap terhadap sikap-sikap nonverbal yang muncul karena keterbatasanya mengungkap keinginan secara verbal, lalu latih ia mengungkapkan keinginannya secara verbal
4. bantu ia mengenal perasaannya, lalu akui perasaannya saat ia sedih, kecewa atau marah, lalu latih ia untuk bersikap bijak dalam mengelola perasaannya
5. kondisikan lingkungan agar tidak terlalu banyak perubahan besar dengan membuat rutinitas yang teratur atau persiapkan dengan matang saat akan mengalami perubahan rutinitas
6. tangkap sebanyak-banyaknya perilaku baik dan menyenangkan lalu apresiasilah dengan ungkapan kasih sayang, agar kedepannya ia tumbuh menjadi anak yang lebih memilih mencari perhatian positif daripada negatif.

3⃣ Bunda Maya
Assalamualaikum
Teh sy mau tanya, bagaimana mengalihkan emosi kita saat anak sudah susaaah sekali diarahkan?
Dan bagaimana menghindari penggunaan kata 'tidak/jangan' utk melarang anak agar anak mengerti dan mau melakukannya?

3⃣ Kiki Barkiah:
Pahami bahwa anak anak adalah mahkluk Allah yang jiwanya digenggam oleh Allah, bukan oleh kita. Maka mintalah kepada Allah apa-apa yang kita harapkan tentang mereka.

Pahami tahapan perkembangan anak, tahapan perkembangan belajar anak serta karakter dan tempramen anak agar kita bisa lebih tepat dalam memperlakukan dan merespon sikap mereka.

Hindari terlalu memikirkan apa kata orang lain, lakukan seaksimal yang kita bisa dan utamakanlah pandangan Allah yang Maha Mengetahui bagaimana perjuangan kita yang sesungguhnya.
Perbaikilah kondisi ruhiyah dan kedekatan kepada Allah karena kondisi ruhiyah berbanding lurus dengan tingkat kewarasan
Saat ketidakwarasan benar benar terjadi time out lah diri kita agar meminimalisir keburukan yang tidak diharapkan. Misal masuk kamar lalu tilawah
Setelah kiya sudah tenang cari cara kreatif agar mengubah no menjadi yes
Sebelun saya jawab..m anak bu maya umurnya berapa
"24 bulan bunda"
Untuk usia 2 tahun saat anak melakukan perilaku negatif, tetap berikan pengertian dengan kalimat yang singkat padat dan jelas secara berulang untuk menginternalisasi pesan
Jangan berharap anak langsung dapat memahami krn semua butuh proses. Tetapi usia ini masih lebih mudah untuk dialihkan.

4⃣ Nining
Ass.wr.wb...
Bunda sy mau tnya ank saya aiko(7th) kls 1sd.gmn caranya mendisiplinkan waktu krn tiap pgi mo brkt sekolah selalu ribut krn aiko mandi dan pake bj sendiri tp selalu lama krn sering sambil main,sehingga bkin suami emosi jd mukul😭.gmn solusinya bunda....sy kasian sama aiko kl tiap hari d marahin....
Trimakasih....bunda...
Wass.wr.wb

4⃣ Kiki Barkiah:
Rapat dengan aiko apa yng kita harapkan selesai dalam durasi waktu bada bangun sampai sebelum sekolah. Lalu buat sayembara kalo dalam seminggu bisa teratur tanpa di absen bunda kasih hadia. Buat lagi sayembara di pekan kedua. Lama lama sdh terbiasa hak perlu pakai hadiah lagi. Hadiah dipindah ke terapi kasus yang lain.

5⃣ Fikya
Assalamualaikum teh kiki....  bagaimana cara menyikapi jika sang kakak ingin selalu menang dalam segala hal. Misal habis mandi tidak boleh adiknya memakai baju terlebih dahulu, kakak harus duluan yang pakai baju.
Umur kakak berapa?
"Kaka 4,7th Adik 2th 😊"

5⃣ Kiki Barkiah: . Latihlah anak memeiliki sikap yang wajar dengan melibatkan kisah-kisah teladan baik dari Kisah nabi, Sirah, maupun hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tujuannya tidak hanya mengenalkan apa yang tidak wajar namun sekaligus memotivasi mereka untuk berbuat apa yang seharusnya dilakukan serta meneladani kebaikan
Di usia tsb anak sdh bs diberi pengertian lewat kisah dan buku. Kita bisa menunda memberi pengertian dalam suasana yang lebih santai dan serius agar hikmah yang diperoleh bisa lebih dalam, hindari menasihati dalam keadaan emosi memuncak serta pada saat anak-anak masih dalam suasana perasaan yang enggan untuk diberi nasihat
Bangun komunikasi tentang aturan, manfaat dari aturan, serta konsekuensi logis dan natural dari pelanggaan aturan, sehingga pada saat anak-anak menunjukkan emosi yang ekstrim yang disebabkan karena penolakan terhadap aturan, maka kita hanya tinggal mengingatkan kembali aturan yang kita miliki
Tetaplah istiqomah membangun identitas diri anak yang positif melalui kegiatan dialog, bercerita kisah teladan, berdiskusi hikmah kejadian, agar anak-anak semakin tau mana yang benar dan mana yang salah, sehingga ia termotivasi untuk tetap melakukan yang benar meskipun lingkungan melakukan sebaliknya
Buat anak paham bahwa setiap manusia dapat memilih sikap dalam kehidupan, tetapi masing-masing memiliki kkonsekuensinya. Lalu istiqomahlah memotivasi anak-anak untuk senantiasa memilih kebaikan yang benar meskipun teman-temannya memilih yang sebaliknya

6⃣ Sari, ibu dari 3 orang anak.
Anak saya no.2 type kinestetis, bolehkah menggunakan hitungan (1-5)ketika mengingatkan anak untuk memulai kegiatannya?

6⃣ Boleh.... saya sering. Tujuannya untuk menarik fokus anak mendengar kita. Yg gak boleh sambil emosi

7⃣ Lana
Teh kiki, tiap anak pastilah berbeda, untuk itu cara didiknya jg bisa berbeda meskipun mereka saudara kandung, bagaimana menjelaskan kepada saudara lainnya tentang perbrdaan cara didik tsb *ketika mereka msh dibawah umur ?
Misalkan kok kakak kalau begini diginikan, kok kalau adek begini

7⃣ Di bawah umur itu berapa?  Misalkan usia TK bund
Adik usia brp?  Adik 6bln bund
Berarti bukan masalah keunikan atuh. Iumrah masalah kebutuhan. Itu mah masalah kebutuhan yg berbeda. Krn perbedaan itu terletak pada metode dalam mendorong mereka menjalankan aturan bukan terletak pada perbedaan aturan
Usia tsb anak udah bs dikasih pengertian. Secara umum tipsnya hampir sama dgn diatas ditambah tips mengatasi kecemburuan
Misal kalo masalahnya rebutan mainan. Anak yang berusia lebih besar harus lebih banyak diberikan pengertian bahwa sang adik masih belum paham arti berbagi. hargai ketika ia menolak mengalaah, namun apresiasilah saat ia mayu mengalah. jangan memaksa anak yang lebih besar untuk mengalah, namun minta tolong dan tawarkanlah sekiranya ia mau mempermudah urusan
Settinglah panggung untuk menghindari kemungkinan perselisihan karena berebutmainan, seperti menyembunyikan mainan yang berpotensi menjadi rebutan di saat tertentu, atau meminta kakak memainkan mainan gtertetu saat sang adik tidur
Kalo masalahnya pada kecemburuan rebutan ibu.... Beri pengertian bahwa anak bayi membutuhkan ibu secara fisik lebih banyak krn keterbatasan kemampuannya. Libatkan kakak untuk mengurus adik agar dia merasa dirinya diakui. Apresiasi saat dia mau mengurus adik atau bekwrjasama mempwrmudah keadaan. Jangan biatkan waktu berkualitas bersama kakak banyak berubah setelah kelahiran adik. Jd pastikan kakak ttep memiliki waktu istimewa bersama bunda misal saat baby tidur
Buat kegiatan yang bs pararel dilakukan bersama kakak saat kita sibuk mengurus adik. Misal kita bs membaca buku saat menyusui

8⃣ Yani
Mendidik anak 5 dg sifat dan pola belajar yg berbeda tentunya membutuhkan 5 trik yg tdk sama, apakah ada trik yg bs merangkum semuanya sehingga efektif dalam mendidik anak dg beragam sifat dan gaya belajar? apalagi HS.
Terima kasih jawabannya bunda Kiki 😊

8⃣ Mendidiklah bersama Allah. Mendidikkah bersama suami. Fokus pada tujuan akhir hanya saja pahami baywa dalam pencapaiannya setiap anak memiliki gaya yang berbeda metode yang berbeda serta waktu pencapaian yang berbeda. Yang sama adalah aturan dan fokus cita citanya

9⃣ Sari, dari malang, ibu dari 3 orang anak.
Saya masih tinggal dengan bapak-ibu mertua, seringkali aturan yg saya buat dilanggar oleh anak2 ketika mereka bersama Eyangnya. Ssayapun kadang sulit memantau. Karena mereka sembunyi di kamar Eyang.
Terutama dalam Hal aturan menonton televisi,terbiasa memerintah dan minta dilayani.
Apa yang sebaiknya saya lakukan? Terkadang kondisi spt ini membuat emosi jiwa...😬😬

9⃣ Kalo sdh tinggal bersma mau gak mau demi masa deoan keturunan bersama harus bangun komunikasi secara khusus diatas rasa hormat kia sbg anak pada orang tua. Pada saat berkomunikasi yang dikedeoankan adalah demi pebaikan keturunan bersama

10⃣ Maulidia
Apa resiko yg terjadi pada anak jika sedikit2 anak dibentak.. Lalu sebentar lagi diperlakukan baik..
Misal pada kasus anak yg suka lari2. Krn kakeknya takut jatuh. .

Jdi.. Awas ! Lari2 terus. Nanti jatuh!!
Sesaat kemudian...
Ayu kita main sepak bolaa.. Dan tanggapan anakny sumringah.
Anak umur 23bulan

10⃣ Kalo di tiga tahun pertama bisa mangakibatkan sinapsis otak saling berhubung dengan cara yang tidak seharusnya. Itu kalo dimarahin ya atau diperlakukan kasar. Krn lingkungan mempengatuhi jumlah sel otak, jumlah sel yangsaling berhubungan serta bagaimana sel tersebut salingberhubungan. Tp kali sering di takuti kemunhkinan anak jd sering ragu melakukan sesuatu. Jd tertahan fitrah bereksplorasinya. Allahualalam

1⃣1⃣Jervine
Bagaimana jika anak (usia 22bln) suka memukul. Sepertinya masih dianggap bermain bagi dy. Tp sy kawatir kalau saat bersama teman sebayanya, dy mukul dan akhirnya dy dimusuhi. Gmn cara utk mengingatkan bahwa memukul bukan permainan? Selama ini tangannya ditahan, tapi di lain waktu masih sangat sering diulang

1⃣1⃣ kenali hal-hal yang biasanya akan memunculkan sikap frustasi sehingga anak-anak tidak harus berada dalam fasa frustasi yang kadang membawa kia dalam kondisi yang sulit
Install dalam pikiran kita bahwa balita mengalami frustasi atau stress adalah sebuah kewajaran. Sehingga kita tidak perlu ikut merasa stress atau frustasi juga.  Hal ini terjadi karena adanya gap antara keinginan dan kemampuan.
Bantu balita stress untuk mengungkapkan keinginannya dengan cara yang baik.Dalam kasus tertentu beri kesempatan kepada balita stress untuk menenangkan diri sampai ia siap untuk mengungkapkan keinginannya atau merealisasikan keinginannya
Jadi saat kasus terjadi, pisahkan dan beri pengertian secara singkat padat dan jelaa
Tingkatkan terus kesabaran kita dalam membimbing dan melatih mereka untuk berperilaku lebih tepat, memiliki keinginan yang lebih wajar,  serta meningkatkan kemampuan mereka untuk merealisasikan keinginan-keinginan mereka.
Berikan teladan kepada mereka dalam menegemen stress. Seperti menempatkan keinginan sesuai dengan kemampuan, terutama keinginan yang berkaitan dengan pencapaian anak-anak. Beberapa balita mengalami stress diakibatkan oleh tekanan yang diberikan orang tua mereka.
Berikan mereka teladan yang baik saat menemukan kenyataan yang tak sesuai dengan harapan atau keinginan. Mereka mungkin dapat salah mencerna terhadap kalimat yang kita sampaikan, tetapi mereka akan lebih mudah mencerna contoh konkrit kita dalam menyelesaikan masalah.
Yang terakhir sabar...  karena mereka membutuhkan proses untuk bersikap dengan tepat sejalan dgn perkembangan otak mereka yang belun sempurna. Perjuangan ini bisa sampai 1 sampai 3 tahun kedepan heheheh

Postingan populer dari blog ini

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in...

karena Allah semuanya mudah...

RePost kali ini lupa asalnya dari mana... Hikz. :(:(:( Tapi, don't worry be happy... Post ini tetep inspiratif dan motivational banget khususnya buat para istri, ibu rumah tangga, yang bekerja full untuk keluarga tanpa bantuan assistant rumah tangga. Kalian hebat, semoga berbalas surga... :):) Bagus nih dibaca, apalagi saat semangat luntur. Atau capek-capeknya kita... ::ISTRIKU... BERHENTILAH MENGELUH!!!::   Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan. Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?” “Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari....

Nonton yuck : How To Train Your Dragon I & II

Pernah nonton how to train your dragon? Kalau belum, film ini recommended banget buat kalian. Film pertama dulu, aku nonton sama suami. Home theatre di rumah. Ceritanya dijamin gak bikin kalian yang nonton kecewa. Memang sih, dari judulnya berkesan banget kalau film ini beda dari yang lain. Biasanya beberapa film memilih judul yang pendek, bisa diambil dari salah satu karakter, atau dari nama tempat, atau kapan kejadian itu terjadi. Contoh, Shrek , Kungfu Panda , The Maleficient , 2012 , dsb. Tapi di film ini panjang banget judulnya... Ya emang ada sih judul film yang juga panjang, a cloudy with a chance of meatballs contohnya. Ok! Tapi bukan tentang menarik atau tidaknya suatu judul, bukankah isi lebih penting? Di film ini, bener-bener bisa nguras emosi penontonnya, lengkap. Mulai dari petualangan, romance, pertemanan, dan keluarga. Kalian yang nonton, pasti akan menempatkan diri sebagai si ganteng Hiccup, seorang anak kepala suku. Dimana suku ini menganggap naga sebagai musuh ter...