Langsung ke konten utama

RESUME KULWAP IIP #1 MALANG RAYA W/ Mom Deasy Srihandi

🌾🌾Resume Kulwap IIP Malang-1🌾🌾

Thema: Cara Memaulai Home Education/Pendidikan Rumah

Pukul: 20.00-21.00 wib

Pemateri: Deasi Srihandi (Green Mommy)

Petugas:
-Co Host: Maya
-Host: Jervine
-Admin: Andita

Materi:

🎀 Cara Memulai Home Education/Pendidikan Rumah 🎀

🏡 Mungkin para bunda ingin mendidik anaknya di rumah? Apa yang harus kalian lakukan?
1. Cari tahu berbagai istilah penting tentang apa itu home schooling, apa itu home education?
2. Apakah pendidikan tersebut legal? Apakah kita butuh legalitas? Apakah kita butuh bergabung di organisasi untuk melindungi hak pendidikan tersebut?
3. Bagaimana saya (orang tua) bisa tahu, mata pelajaran apa saja yang harus diajarkan?
4. Bagaimana cara mengajarkan pelajaran kepada si anak?
5. Seperti apa gambaran nyata keseharian ber home education itu?

📚 Pertanyaan lain yang penting untuk ditanyakan atau dicari tahu:
1. Apa saja metode pendidikan yang ada, misal: pendidikan klasik, Montesorri, Charllote Masson, Waldorf, dll?
2. Bagaimana cara mengajar anak membaca?
3. Mata pelajaran apa saja yang penting untuk diajarkan?
4. Apakah mungkin ber home education dengan lebih dari 2 anak?
5. Bagaimana jika si anak memulai ber home education di tengah-tengah tahun belajar?
6. Apakah home education itu menyenangkan?
7. Apakah saya harus mengikuti jadwal sesuai kurikulum (jika memilih mengikuti kurikulum?)
8. Bagaimana jika si anak tidak mau mengerjakan “PR”nya, tugas belajar?

📝 Tips Untuk Ber Home Education terutama untuk yang memiliki anak lebih dari 4
1: Sebelum mulai ber home education, evaluasilah masalah kedisiplinan di rumah Anda.
2. Alat ber home education itu cuma buku dan kurikulum/panduan kemana pendidikan anak akan dibawa dengan output seperti apa. ITU SAJA!
3. Edukasi diri sendiri tentang berbagai macam gaya pengajaran kepada anak.
4. Waktu yang kita habiskan untuk beraktivitas dengan batita dan balita adalah investasi dan bukan buang-buang waktu saja.
5. Jangan merasa bersalah jika harus meminta bantuan dari luar keluarga.
6. Anak-anak kita bisa melakukan banyak hal untuk membantu kita di rumah, bahkan lebih dari yang kita sadari.
7. Buat perencanaan menu makanan keluarga dan disiplin untuk mengikuti jadwal menunya.
8. Kalau bunda sulit mengikuti jadwal, coba terapkan rutinitas
9. Sisihkan waktu setiap harinya untuk menjaga hubungan yang sehat dan baik antara semua anggota keluarga.
10. Selalu camkan kenapa bunda melakukan apa yang bunda lakukan. Why you do what you do!
11. Selalu mulai hari dengan doa dan selalu akhiri hari dengan doa.
12. Jangan buat alasan/pembenaran jika malas untuk melakukan sesuatu (untuk ayah dan ibu), jangan mudah menyerah dengan keadaan, segala hal ada solusinya.

Diskusi:

1⃣ Maya
Assalamualaikum
Mba sy ingin bertanya, utk menjalankan HS tentunya orang tua sebagai mentor dalam mendidik anak, bagaimana caranya agar orang tua menguasai semua hal yg akan diajarkan ke anak? Dan apakan orang tua harus menguasai semua hal dalam berHS?
Karena hal ini merupakan salah satu momok terbesar sy utk berHS karena sy merasa ilmu sy kuraaang sekali utk menjadi mentor anak disemua hal.

1⃣ Walaikumsalam wr wb,
Bunda Maya,
Kuncinya tuk bisa maksimal memiliki keahlian sebagai mentor sederhana sekali; yaitu belajar dan dan praktekkan pada anak.
Untuk menguasai semua hal itu butuh waktu pembelajaran, jadi jangan mengharapkan kita mengetahui dan menguasai semua hal sebelum kita berHS. Tapi pastikan kita minimal selangkah lebih mahir/menguasai pelajaran yang akan kita ajarkan pada anak. misal jika anak akan belajar pada bab 1 pelajaran Science, kita sudah harus menguasai hingga bab 2, tentu lebih baik lagi jika kita sudah menguasai seluruh isi buku. step by step akan lebih baik apalagi jika bunda ingin langsung berHS tanpa persiapan matang.

2⃣rizkà
Assalamualaikum mba deasi kangen bgt sm mb deasi skeluarga :)
Mbak ak mau tanya
Mba deasi menerapkan metode yg mana dlm ber hs?
Montes/waldorf/mason dll
Bgaimana menilai metode tsb cocok diterapkan pada anak? Apa harus dicoba2 semua atau bagaimana mbak

2⃣ Walaikumsalam wr wb,
Hai Rizka, wahhh… ditunggu main ke farmnya lagi ya :-)
Dulu kita sekeluarga ber classical education, sampai sekarang juga, tapi dinamika dan kemana arah masa depan anak sudah lebih terlihat jelas, jadi kita nggak murni lagi pake classical education.
Lebih jelasnya:
Untuk anak dibawah usia 5thn, kita pakai classical education n montessori
Untuk anak usia mulai membaca hingga ketika mereka bisa beretorika mereka kita lepas berunschooling
Kita nggak terpatok pada melihat dari segi cocok tidaknya kita terapkan pada anak, tapi lebih melihat ke hasil akhir yang ingin kita capai. Diawal saya dan suami memang banyak belajar n memahami berbagai metode pembelajaran, tapi kami juga mempelajari bagaimana sejarah manusia itu mendapatkan ilmu, cara hidup dll, terutama yang sejalan dengan pembelajaran Islam dan menurut kami untuk kami paling cocok adalah classical education n unschooling setelahnya. ✅

3⃣ Dian Retno
1. Bagaimana manajemen waktu untuk ibu yg ber-HE, sedangkan ibu harus mempersiapkan bahan ajar, mendampingi belajar, sekaligus mengkondisikan lingkungan rumah?
Kapan idealnya si ibu "belajar" sehingga memiliki bahan ajar dan menyusun kurikulum untuk anak2?

3⃣ Hai mb Retno,
Kunci manajemen waktu paling sederhana adalah dengan si ibu membuat jadwal dan disiplin untuk menerapkan jadwal yang sudah dibuat. Jadwal ini akan bergulir dari jam ke jam untuk semua kegiatan keluarga selama 24 jam, yang meliputi semua jadwal baik ayah, ibu, bahkan jika punya ART ataupun kakek dan nenek. Pengalaman saya, waktu ideal untuk saya belajar adalah disaat anak-anak sudah tidur, seperti sekarang ini. Biasanya setiap hari, saya sisipkan waktu belajar pribadi minimal 2 jam perhari, baik untuk menyiapkan materi dan bahan ajar HS keesokan harinya ataupun melakukan riset untuk bahan belajar, termasuk belajar pengetahuan pendukung lainnya. Untuk penyiapan kurikulum, akan memakan waktu lebih banyak lagi, dan saya beserta suami harus menghabiskan setiap weekend kami selama berminggu-minggu, tapi begitu kurikulum selesai dibuat, kita tidak perlu khawatir untuk menghabiskan waktu berhari-hari bahkan bisa berminggu-minggu, karena kurikulum itu seperti investasi jangka panjang yang akan dipakai bertahun-tahun setelahnya. Pada kenyataannya, selama 10 tahun sudah kami ber HS, kami tidak pernah membuat kurikulum baru, yang ada hanya penyesuaian yg memakan waktu 1-2 jam dalam setahun bahkan kurang dari itu.✅

4⃣ Dian Retno
Bagaimana cara untuk menyeleksi dan memilih komunitas HE yg tepat dan sejalan dg visi misi pendidikan keluarga kita?

4⃣ Mb Dian Retno,
Untuk hal ini, saya nggak bisa ngasih saran yang objektif, karena kami ber HE secara independen. Karena kami percaya, bahwa pendidikan anak itu sangat unik karena visi misi setiap keluarga yang berbeda. Tapi tidak ada salahnya, bahkan akan sangat ideal jika bunda-bunda bergabung dengan komunitas HE yang sejalan, untuk bisa saling membantu dalam banyak hal praktis, misal sharing info ujian nasional mungkin, bahan belajar, tips berhomeedu, saling menyemangati mengapa kalian berHE.

Tambahan, kalau menurut saya, yang perlu diperhatikan dalam memilih komunitas HE:
1. Apa yang kita harapkan untuk kita peroleh dari komunitas HE
2. Hal apa nyata apa yang ditawarkan dari komunitas tersebut
Dengan menanyakan 2 hal tersebut, kita sudah bisa memetakan apa dengan bergabung di komunitas HE akan sepadan dengan waktu yang bunda habiskan atau malah akan merepotkan. Karena pengalaman berHE saya, saya malah nggak punya waktu untuk fokus dengan hal di luar keluarga terutama diluar pendidikan anak. ✅

5⃣ Maya
How to HS with working mom?its possible?

5⃣ Mb Maya :-)
Disiplin baik dengan mengikuti jadwal yang sudah dibuat, atau disiplin mengikuti rutinitas HS yang sudah disepakati keluarga, juga harus punya banyak peniti hati. Jangan mudah menyerah dengan segala hal yang membuat pikiran dan tubuh tidak fit untuk berHS.

Yes, it is possible, kami sekeluarga sempat berHE beberapa tahun lamanya disaat saya dan suami bekerja di luar rumah dan tanpa ART (sekarangpun saya masih ibu bekerja meski nggak diluar rumah lagi sih) 😁. Kuncinya adalah disiplin, punya kemauan keras dan bekerja keras untuk berHS. Mb Maya dan bunda lainnya juga bisa google pengalaman keluarga dimana si Ibu bekerja tapi bisa berHS juga ✅

6⃣ Putri
Putri
Mbak Deasi, saya masih awam sekali ttg HS. Perbedaan dari metode2 tadi apa mbak.? Dan bagaimana kita mengetahui metode mana yg cocok untuk anak kita.
Dan bagaimana pembagian peran ayah dan ibu dalam menerapkan HS?

6⃣ Hi mb Putri,
Wah itu sepertinya bisa dijadikan bahasan kali lain mbak, tapi dengan mudah bisa di google kok, ada banyak situs Indonesia dan buku HS yang menjelaskan perbedaan metode HS di atas. Untuk mengetahui metode mana yang cocok, kita harus tahu dulu, mau dibawa ke mana masa depan anak-anak kita dan apa visi misi keluarga kita, dan jika anak berkebutuhan khusus, pemilihan metode akan lebih bermanfaat lagi karena akan sangat membantu cara pembelajaran anak.

Untuk peran ayah dan ibu, akan bergantung utamanya pada siapa yang bekerja diluar dan tinggal dirumah. Kebanyakan dari segi kepraktisan, rata-rata yang tinggal dirumah adalah si ibu, jadi tanggungjawab terbesar untuk mengajar adalah Ibu tapi bukan berarti ayah jadi tidak punya peran dalam berHS. Saya percaya, ayah dan ibu punya kelebihan dan kekurangan yang masing-masing saling melengkapi dalam mendidik anak, jadi ibu dan ayah bisa menyepakati misal, pelajaran apa yang akan mereka ambil alih tanggungjawab pengajarannya kepada anak-anak. Juga bagaimana pengaturan waktunya. Misal di keluarga kami, pengajaran sejak anak lahir istilahnya, hingga SD saya pegang sepenuhnya (termasuk Islam). Setelah anak-anak mencapai usia bisa beretorika, sebagian pembelajaran akan disupervisi oleh suami dan pengajaran Islam diambil alih sepenuhnya oleh suami. ✅

7⃣ Khori
1. Adakah contoh kurikulum dan/atau jadwal harian di blog mbak deasy yg bisa saya pelajari untuk berHE?

2. Bagaimana mengajar bhs.inggris yg efektif untuk anak2? Saya pernah baca mom deasy ada pegangan buku tp saya lupa buku apa itu, saya cari2 di blognya belum ketemu juga....

7⃣ Hi mb Khori,
1. Contoh kurikulum saya lupa-lupa ingat kalau pernah share apa tidak. Kalau jadwal harian sepertinya pernah saya share di blog. Saya pernah nulis juga tentang how to teach reading in English.
2. Untuk bahasa Inggris, saya suka buku “Ordinary Parents Guide to Teaching Reading” untuk membacanyanya dan untuk grammarnya “First Language Lessons”
Sidenote: jangan khawatir, meski kita bukan native speaker, tetap bisa kok bikin anak bisa menguasai bahasa Inggris (pengalaman pribadi tanpa bimbingan ortu saya dan mengajar anak2 meski bahasa utama di rumah adalah bahasa Inggris). Reading/language itu harus diajarkan sejak lahir, meski juga dengan 2 bahasa. ✅

Postingan populer dari blog ini

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in...

karena Allah semuanya mudah...

RePost kali ini lupa asalnya dari mana... Hikz. :(:(:( Tapi, don't worry be happy... Post ini tetep inspiratif dan motivational banget khususnya buat para istri, ibu rumah tangga, yang bekerja full untuk keluarga tanpa bantuan assistant rumah tangga. Kalian hebat, semoga berbalas surga... :):) Bagus nih dibaca, apalagi saat semangat luntur. Atau capek-capeknya kita... ::ISTRIKU... BERHENTILAH MENGELUH!!!::   Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan. Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?” “Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari....

Nonton yuck : How To Train Your Dragon I & II

Pernah nonton how to train your dragon? Kalau belum, film ini recommended banget buat kalian. Film pertama dulu, aku nonton sama suami. Home theatre di rumah. Ceritanya dijamin gak bikin kalian yang nonton kecewa. Memang sih, dari judulnya berkesan banget kalau film ini beda dari yang lain. Biasanya beberapa film memilih judul yang pendek, bisa diambil dari salah satu karakter, atau dari nama tempat, atau kapan kejadian itu terjadi. Contoh, Shrek , Kungfu Panda , The Maleficient , 2012 , dsb. Tapi di film ini panjang banget judulnya... Ya emang ada sih judul film yang juga panjang, a cloudy with a chance of meatballs contohnya. Ok! Tapi bukan tentang menarik atau tidaknya suatu judul, bukankah isi lebih penting? Di film ini, bener-bener bisa nguras emosi penontonnya, lengkap. Mulai dari petualangan, romance, pertemanan, dan keluarga. Kalian yang nonton, pasti akan menempatkan diri sebagai si ganteng Hiccup, seorang anak kepala suku. Dimana suku ini menganggap naga sebagai musuh ter...