🌷🌷 *NOTULENSI KULWAP GRUP HSMN YOGYAKARTA* 🌷🌷
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📆 Hari/Tanggal: Kamis/14 September 2016
⏰ Waktu: 19.47 s/d 21.15
👤 Narasumber: Ustadzah Lillah
📚 Tema: Mengajarkan Iman Kepada Anak
🎤 Moderator: Rizka Pertiwi
📝 Notulen: Putri Aditya Wardani
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
🍃🍂 *Profil Narasumber* 🍂🍃
Nama: Nurul Fadhilah
Domisili: Semarang
Ibu dari dua anak yang biasa disapa Ustadzah Lillah ini memiliki usaha yang bergerak di bidang perdagangan. Setelah lulus dari Ponpes Al Mukmin Ngruki Surakarta, beliau melanjutkan studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Depok, kemudian beliau mengambil program Tesis di Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Islam UIKA Bogor.
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
🍃🍂 *Menghujamkan Tauhid ke dalam Jiwa Anak* 🍂🍃
Narsum: Ustadz Bachtiar Nasir
AKU PEDULI IMAN ANAKKU!!!
Sesungguhnya, hanya ada dua agama di dunia ini:
1⃣ Agama Allah 👉🏾 fitrah manusia dalam penciptaannya.
2⃣ Agama orang tua 👉🏾 agama yang diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.
Boleh jadi, orang tua adalah penjahat pertama bagi anak manusia, karena doktrin agamanya telah merusak agama Allah yang telah menjadi fitrah semua manusia.
Contoh:
_Orang tua berkata, "Dahulu nenek moyangmu melakukan … & …"_
Padahal hal itu bertentangan dengan agama Allah.
Orang tua bertanggung jawab dalam menjaga fitrah keimanan anak-anaknya.
*AYAH adalah ORANG PERTAMA YG BERTANGGUNG JAWAB terhadap KEIMANAN ANAKNYA.*
Maka ayah,
Jangan bosan menasehati Istrimu. Jangan bosan menasehati anakmu.
🌸🌿 Keimanan yang bagaimana yang harus tertanam di jiwa anak?
1⃣ Keimanan untuk selalu memeluk Islam hingga akhir hayat.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
...يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Artinya: “...Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam.” (QS. Al Baqarah [2]: 132)
2⃣ Keimanan terhadap Tuhan Yang Esa, tidak menyekutukan Allah (tidak syirik), taat & patuh hanya kepada Allah.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
...مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Artinya: “Apa yg kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab “Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail, & Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa & kami hanya tunduk & patuh kepada-Nya.” (QS. Al Baqarah [2]: 133)
🌸🌿 Bagaimana caranya, metodenya, langkah-langkahnya?
Perhatikan Prinsip-prinsip Dasar Menanamkan Tauhid kepada Anak dengan Metode & Langkah-Langkah sebagai berikut:
1⃣ Ajarkan Iman dahulu sebelum Al Qur’an.
Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhu berkata:
_“Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum belajar Qur’an.”_
Jundab Albajly:
_“Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur’an. Setelah itu, baru mempelajari Qur’an, akibatnya bertambahlah keimanan kami.”_
Belajar keimanan dengan membaca kehidupan sehari-hari yang dijalani dan ditemui anak2, dengan menghubungkannya kepada Allah.
Bagaimana menanamkan tauhid dalam jiwa anak❓
🔹🔸 *A* 🔸🔹 Perhatikan kaidah ‘mencintai Allah karena Allah baik’.
Contoh:
"Maha besar Allah yang menciptakan buah-buahan yang bermacam-macam bentuk & rasanya."
"Betapa Allah sayang kepada kita sehingga kita diberi kemampuan untuk bergerak."
"Maha besar Allah yang beri kita kemampuan untuk mempelajari Al Qur’an."
dsb…
Jangan takut-takuti anak dengan murka Allah karena otak anak belum siap untuk menerima itu.
Contoh :
"Kalau adek gak mau sholat, nanti adek dimasukkan Allah ke dalam neraka, dibakar dst…"
"Ayo murajaah, kalau kamu gak mau murajaah nanti Allah marah."
"Allah gak suka lo sama anak nakal, nanti Allah marah kalau adek nakal."
Sebenernya yang gak suka itu Allah atau orang tuanya? Hati-hati mengatasnamakan Allah.
🔹🔸 *B* 🔸🔹 Anak-anak akan mudah mencintai Allah jika banyak dikenalkan dengan ihsan (kebaikan-kebaikan) Allah kepada hamba-hamba-Nya, perbanyak menyebut nama Allah di telinga anak, baik dengan deskripsi maupun dalam diskusi/tanya jawab.
Bacakan ayat-ayat Allah yang terdapat pada ciptaan-ciptaan Allah di sekitar anak
Kaitkan semua kejadian sehari-hari di skitar anak dengan kebesaran Allah. Stay connecting with Allah.
Contoh:
☘ Anak sakit.
Jangan katakan: "Ayo minum obatnya spy sembuh."
Tapi katakan: "Berdoalah kepada Allah supaya sembuh, tapi juga harus minum obatnya karena Allah suruh kita untuk berusaha. Kesembuhan hanya dari Allah."
☘ Saat anak bertanya, "Ayah, kok burung bisa terbang?"
Jangan hanya katakan: "Iya, burung bisa terbang karena punya sayap."
Tapi katakan: "Iya, Allah yang berkehendak & menggerakkan burung itu (→ tanamkan tauhid), Allah berikan sayap & beri ptunjuk untuk terbang (→ tauhid & ilmiah) sehingga burung itu bisa terbang."
☘ Saat anak meminta sesuatu, "Ayah, belikan aku sepeda baru."
Jangan hanya katakan: "Iya, nanti kalau ayah ada rezeki, ayah belikan."
Tapi katakan: "Iya, kita berdoa ya agar Allah berikan rezeki kepada kita sehingga adek bisa dapat sepeda baru."
☘ Antar anak tidur dengan nama Allah, doakan anak sesaat ketika tidur & bangunkan anak dengan penuh syukur dengan nama Allah.
2⃣ Setelah itu langsung tanamkan ‘Islam adalah Din yang Allah ridhai’.
Tujuan utama menanamkan tauhid kepada anak adalah agar anak taat kepada Allah & Rasul-Nya.
Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah, namun juga taat pada perintah Allah.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tapi tidak taat pada perintah Allah, maka tidak bisa disebut beriman.
▶ Ajarkan Adab dalam Islam.
Contoh :
☘ Allah perintahkan kita untuk sholat.
☘ Sebelum makan kita berdoa.
☘ Rasul mengajarkan untuk bicara santun.
☘ Rasul ajarkan kita untuk sholat di awal waktu.
dsb..
Tingkatkan ketaatan anak sampai pada sikap wala’ & bara’ → loyalitas. Takut & hanya bergantung kepada Allah.
Landasan:
QS. Al-An’am: 78
QS. Al-Mumtahanah: 4
QS. Yunus : 41
QS. Hud : 54, dll
Sehingga anak menyadari bahwa ia beribadah & melakukan semua aktivitasnya hanya karena Allah, mengharap ridha-Nya.
Tanya:
Bolehkah anak usia dini mempelajari Qur’an/menjadi hafidz atau hafidzah?
Jawab:
Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya maksudnya jangan sampai mengejar target untuk menjadi hafidz sejak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kepada Allah (menanamkan tauhid) dalam jiwa anak.
Jika sudah pada tingkatan seperti yang diuraikan di atas, anak akan dengan sukarela belajar Al Qur’an & beribadah sesuai perintah Allah.
Mengajarkan Al Qur’an, mengajarkan adab, mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama-sama, namun tetap menanamkan Tauhid tidak boleh dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam kandungan.
▶ Mahabbah & Ittiba’ Rasulullah
Objective:
Anak kita, belum sempurna imannya sebelum kecintaannya kepada Allah & Rasul-Nya melebihi kecintaannya kepada orang tua & orang lain yang ia cintai. Ini sebagai alat ukur.
Ittiba’ Rasulullah 👉🏾 QS. Ali Imran: 31
Metode:
✅ Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya.
✅ Membaca doa setelah adzan & doa sehari-hari sesuai kebutuhan anak.
✅ Kisahkan tentang kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shirah tentang Rasulullah.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan kami & keturunan kami sebagai penyejuk hati kami & jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa."
(QS. Al Furqan: 74)
Semoga bermanfaat 💕
•┈┈┈┈•✿❁✿••✿❁✿•┈┈┈┈•
🍃🍂 *Diskusi* 🍂🍃
1⃣ Bunda Pengembara
Tanya:
Bagaimana menjelaskan jika anak bertanya Allah itu dimana?
Jawab:
Pertanyaan tentang Allah akan selalu muncul karena sesuatu yang ghaib pasti membuat anak penasaran. Maka jawab sesuai petunjuk Allah dalam Al Qur'an.
Mari kita bukan kitab suci yang merupakan firman Allah subhanahu wa ta'ala sendiri. Di dalam Al-Quran Al-Karim, Allah subhanahu wa ta'ala telah menjelaskan keberadaan diri-Nya. Jadi kita tidak usah pusing tujuh keliling menjawab pertanyaan adik-adik TK kecil itu. Jawab saja pakai Al-Quran, sebab Al-Quran adalah penjelasan resmi dari Allah subhanahu wa ta'ala sendiri, jadi mana mungkin salah, ya kan?
Mari kita buka satu surat di urutan ke-20. Surat itu adalah surat Thaha. Di sana Allah subhanahu wa ta'ala menyebut diri-Nya dengan salah satu dari sekian banyak nama-Nya, Ar-Rahman, yang artinya Yang Maha Penyayang.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ
Artinya: "Ar-Rahman di atas ‘Arsy Ia bersemayam." (QS. Thaha: 5)
Dan Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشَ ...
Artinya: "Sesungguhnya Tuhan kamu itu Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian ia istiwaa (bersemayam) di atas ‘Arsy." (QS. Al-A’raf: 54)
Jadi ibu bisa memberi jawaban mudah dan singkat kepada si kecil, "Nak, kata Allah, Dia berada di atas Arsy."
✅
2⃣ Bunda Pengembara dan Bunda Umi
Tanya:
Nah masalahnya kalo anak mengejar bertanya Arsy itu apa, bagaimana memberi pengertian kepada ananda 5 tahun?
Syukron atas pencerahan Ustadzah. (Bunda Pengembara)
Dan ditambahi, arsy itu di mana? Bagaimana ya Ustadzah? (Bunda Umi)
Jawab:
‘Arsy adalah mahluk Allah yang paling tinggi berada di atas tujuh langit dan sangat besar sekali. Tidak seorang pun dapat mengukur berapa besarnya. Ini penafsiran Ibnu Abbas
Dan tidak semua hal yang abstrak harus dikongkretkan. Bertahap saja sesuai usia anak.
Kita bisa sampaikan bahwa jika kita selalu berbuat baik, nanti kita pasti bisa bertemu Allah di Arsy-Nya.
✅
3⃣ Bunda Nurul
Tanya:
Bagaimana menanamkan tauhid pada janin di dalam kandungan?
Jawab:
Karena janin sudah bisa mendengar, perbanyak tilawah baik ayah dan ibu. Keraskan ketika berdoa, insyaallah sudah cukup.
✅
4⃣ Bunda Yanti
Tanya:
Konsep surga dan ihsannya Allah adalah yang harus diutamakan. Anak mulai usia berapakah bisa dikenalkan pada konsep neraka Ustadzah?
Jawab:
Minimal usia 7 tahun ketika anak sudah berpikir konsep. Meskipun cara penyampaian tetap harus sangat hati-hati apalagi sampai dijadikan ancaman.
✅
5⃣ Bunda Rizka
Tanya:
Menurut ustadzah apa saja bahayanya ketika kita menjadikan neraka sebagai ancaman dalam menjelaskan konsep tauhid kepada anak? Karena dalam Al Qur'an pun neraka sering disampaikan seperti sebuah ancaman bagi orang-orang yang tidak bertaqwa?
Jawab:
Betul, tapi konsep neraka sebagai ancaman ditujukan untuk mereka yang sudah aqil baligh. Yang memamg sudah paham neraka diciptakan untuk apa.
Menjadikan neraka sebagai ancaman untuk anak-anak adalah hal yang absurd, alih-alih taat justru yang timbul rasa takut yang tidak benar.
✅
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🌸🌿 Doa kafaratul majelis,
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إ ِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.
Artinya: "Mahasuci Engkau, ya Allah, aku memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, aku meminta ampun dan bertaubat kepada-Mu." (Hadits hasan shahih riwayat at-Tirmidzi)
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
🔅🔆🔅🔆hsmn🔆🔅🔆🔅
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
👥facebook.com/hsmuslimnusantara
👥FB: HSMuslimNusantara Pusat
📷 instagram: @hsmuslimnusantara
🐤 twitter: @hs_muslim_n
🌐 web:
hsmuslimnusantara.org