Langsung ke konten utama

Pendidik Sukses :) Orangtua Sukses!

Oleh: Winda Maya Frestikawati

Ada karakter-karakter mendasar yang apabila seorang pengajar memilikinya, maka akan banyak membantunya dalam melakukan aktivitas pendidikan. Kesempurnaan manusia hanya dimiliki oleh para rasul ‘alayhimussalam. Tetapi setiap orang boleh berusaha sekuat tenaga dan melatih diri untuk bisa memiliki akhlak yang baik dan sifat-sifat yang terpuji. Terlebih lagi apabila dia menjadi teladan dalam dunia pendidikan yang diperhatikan dan ditiru oleh generasi baru bahwa dia adalah guru dan pembimbing mereka. Berikut ini adalah karakter-karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang pendidik. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua agar dapat memiliki sifat-sifat tersebut.

#Tenang dan tidak terburu-buru.

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda kepada Asyaj bin Abdil Qais, “Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua perkara yang dicintai Allah, tenang dan terburu-buru”. Diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Abbas.


#Lembut dan tidak kasar

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallambersabda,”Sesungguhnya kelembutan tidaklah terdapat pada sesuatu melainkan akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu melainkan akan mencemarinya”. Diriwayatkan oleh Muslim.


#Hati yang penyayang
Dari Abu Sulaiman Malik bin Huwairits radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

Kami datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam. Saat itu kami masih muda-muda dan berusia sebaya. Kami tinggal bersama beliau selama dua puluh malam. RasulullahShallallahu ‘alayhi wa sallamadalah orang yang lembut dan penyayang. Beliau menyangka bahwa kami rindu kepada keluarga kami. Beliau bertanya kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan, maka kamipun menceritakan kepada beliau. Beliau bersabda,”Pulanglah kalian kepada keluarga kalian dan tinggallah bersama mereka. Bimbinglah mereka dan berbuat baik kepad amereka. Shalatlah, shalat demikian pada waktu demikian dan shalat demikian pada waktu demikian. APabila waktu shalat telah tiba, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan dan orang yang tertua dari kalian bertindak sebagai imam.”


#Memilih yang termudah selama bukan termasuk dosa
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

“Tidaklah RasulullahShallallahu ‘alayhi wa sallammenentukan pilihan antara dua perkara melainkan beliau memilih yang termudah diantara keduanya selama bukan termasuk dosa. Apabila termasuk dosa, maka beliau menjadi orang yang paling menjauhinya. Tidaklah Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam marah untuk dirinya sendiri dalam masalah apapun kecuali apabila syariat Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah SWT.”


#Toleransi
Disini perlu kita pahami dengan benar apa yang dimaksud dengan toleransi, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain dalam bentuk yang optimal. Bukan dalam pandangan yang sempit, sehingga maknanya bukan kelemahan dan kehinaan. Tetapi, maksudnya adalah memberi kemudahan sebagaimana yang diperbolehkan oleh syariat.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallambersabda,”Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang rang yang haram masuk neraka dan neraka haram atasnya? Setiap orang yang mudah, dekat, dan toleransi.”


#Menjauhkan diri dari marah
Sesungguhnya kemarahan, fanatisme, dan rasialisme adalah sifat negatif dalam aktivitas pendidikan. Bahkan, demikian juga dalam sosial kemasyarakatan. Apabila seseorang dapat menahan amarahnya dan sanggup menguasai dirinya, maka itu adalah kebahagiaan baginya dan bagi anak-anaknya. Demikian juga sebaliknya.
Dari Abu Huraihah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :

Bahwasanya RasulullahShallallahu ‘alayhi wa sallambersabda,”Sesungguhnya yang pemberani bukanlah orang yang pandai berkelahi. Orang yang pemberani adalah orang yang mampu menguasai diri ketika marah.”


#Seimbang dan proporsional
Bersikan ekstrem adalah sifat yang tersela pada urusan apapun. Oleh karena itu kita dapati Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam selalu suka bersikap proporsional dan seimbang dalam urusan tiang agama.Selingan dalam memberi nasehat
Banyak biacara sering kali tidak memberikan hasil apa-apa. Sebaliknya, memberikan nasehat yang baik dengan jarang justru sering kali menghasilkan sesuatu yang besar dengan izin Allah SWT. Oleh karena itulah Imam Abu Hanifah menasihatkan kepada murid-muridnya dengan mengatakan,”Janganlah engkau ungkapkan pemahaman agamamu kepada orang yang tidak menginginkannya.”

Tulisan ini saya rangkum dari satu satu materi pada buku Prophetic Parenting – Cara Nabi Mendidik Anakkarya DR.Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, yang sangat penting untuk kita ketahui bersama sebagai pendidik generasi penerus. Selain sebagai cacatan pribadi saya, semoga resume ini bermanfaat untuk seluruh orang tua.

 

Salam HE,
Winda Maya Frestikawati

Repost: Onna
@homey, 210515 17:54

Postingan populer dari blog ini

Hati ini milik Allah... <3

Hai hati, apa kabarmu hari ini? Aku berharap engkau sebaik yang aku inginkan... Bahkan lebih dari itu... Nice! I got my true feelings... Im hurt. Cause this missing piece. Hey, you over there, have you feel the same feelings like me? Sudahhh... Aku memang perlu untuk harus menganggap waktu dan jarak hanya sekedar angka. Bukan lagi sebagai kerangka yang membuatku semakin tua dalam hitungan angka itu, kan? Sisa waktu long distance semakin tipis saja, itu tandanya temu akan segera tergapai. Tapi jangan lupakan... Itu pula tanda long distance relationship ini semakin lama kita nikmati. Sebagaimana roti yang harus kita nikmati dengan selainya, entah coklat, susu, kacang, atau sekedar madu. Begitupula hubungan ini. Hak sepenuhnya ada di tanganmu, sayang. Harapku tak rumit. Hanya inginkan semua baik-baik saja, sampai berujung temu yang bukan sekedar harapku. Tapi juga harapmu. So? Will you go in chance make it come true? Or you just wanna make it enjoy by your side only? Entahlah. Hati in...

karena Allah semuanya mudah...

RePost kali ini lupa asalnya dari mana... Hikz. :(:(:( Tapi, don't worry be happy... Post ini tetep inspiratif dan motivational banget khususnya buat para istri, ibu rumah tangga, yang bekerja full untuk keluarga tanpa bantuan assistant rumah tangga. Kalian hebat, semoga berbalas surga... :):) Bagus nih dibaca, apalagi saat semangat luntur. Atau capek-capeknya kita... ::ISTRIKU... BERHENTILAH MENGELUH!!!::   Kisah ini menceritakan sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak. Suatu hari, suaminya melihat sang istri sedang menangis sambil memasak makanan. Melihat hal itu, suami bertanya, “Wahai Istriku, apa yang terjadi denganmu? Apa yang membuatmu menangis?” “Aku menangis karena merasa sangat lelah dalam mengurus keluarga dan melakukan semua pekerjaan rumah,” sahutnya. “Aku mengurus tujuh anak kita dengan berbagai tabiat mereka. Aku harus menyediakan makanan, membereskan rumah, mencuci baju yang sangat banyak. Aku bekerja 24 jam sehari....

Nonton yuck : How To Train Your Dragon I & II

Pernah nonton how to train your dragon? Kalau belum, film ini recommended banget buat kalian. Film pertama dulu, aku nonton sama suami. Home theatre di rumah. Ceritanya dijamin gak bikin kalian yang nonton kecewa. Memang sih, dari judulnya berkesan banget kalau film ini beda dari yang lain. Biasanya beberapa film memilih judul yang pendek, bisa diambil dari salah satu karakter, atau dari nama tempat, atau kapan kejadian itu terjadi. Contoh, Shrek , Kungfu Panda , The Maleficient , 2012 , dsb. Tapi di film ini panjang banget judulnya... Ya emang ada sih judul film yang juga panjang, a cloudy with a chance of meatballs contohnya. Ok! Tapi bukan tentang menarik atau tidaknya suatu judul, bukankah isi lebih penting? Di film ini, bener-bener bisa nguras emosi penontonnya, lengkap. Mulai dari petualangan, romance, pertemanan, dan keluarga. Kalian yang nonton, pasti akan menempatkan diri sebagai si ganteng Hiccup, seorang anak kepala suku. Dimana suku ini menganggap naga sebagai musuh ter...